MESOPOTAMIA DISUSUN OLEH ANGGITA KURNIAWATY Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Kaltara Tanjung Selor
TAMAN GANTUNG BABILONIA (THE HANGING GARDENS OF BABYLON) MESOPOTAMIA TAMAN GANTUNG BABILONIA (THE HANGING GARDENS OF BABYLON) - Taman Gantung Babilonia dibangun oleh Raja Nebukadnezar II sebagai hadiah untuk sang istri (Ratu Amytis), yang merindukan pohon-pohon dan tanaman seperti halnya kampung halamannya di Persia. - Karena cinta kasihnya yang besar kepada sang istri, Nebukadnezar II memerintahkan untuk membangun taman gantung ini sekitar abad 600 SM, dengan konsep arsitektural yang rumit.
Luas taman gantung ini diperkirakan 4 acre (1 acre = 4046.86 m²). Taman gantung babilonia merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Kuno Dunia ini terletak di Al-Hillah, 50 kilometer selatan Baghdad, Irak di sebelah tebing timur Sungai Euphrates. Namun, masih terdapat berbagai perbedaan pendapat tentang keberadaan Taman Gantung Babilonia ini. Sistem Kepercayaan yang dianut pada saat Mesopotamia Kuno adalah Polytheisme (banyak dewa) karena diakibatkan oleh kondisi alam yang tidak stabil. Daerah Mesopotamia (sekarang Irak) didiami oleh rumpun bangsa Semit (Timur Tengah) dengan pola hidup Seminomaden. Aktivitas Perdagangan melalui Sungai Eufrat dan Tigris.
- Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia. Wujud arsitekuralnya sangat unik, karena bertingkat-tingkat. Taman ini ditanami berbagai pepohonan indah dan dilengkapi sistem pengairan hingga ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah. Meskipun terletak didaerah tandus, taman Babylonia tetap menerima cukup pasokan air, melalui sistem irigasi melalui dua kincir raksasa, yang diletakkan di atas dan di bawah, dan dihubungkan dengan rantai. Rantai ini yang memutar kedua kincir tersebut untuk mengambil dan menuangkan air. Disepanjang rantai itu diikat ember-ember besar yang mengambil air dari sungai Efrat, dan menuangkan ke kolam penampungan di puncak taman. Dindingnya dihiasi dengan relief binatang dan manusia. Taman gantung ini dibuat sedemikian rupa untuk menyerupai lanskap di kampung halaman istri Nebukadnezar II. Bangunan Taman gantung ini dibuat dari batu bata dan tanah liat. Sumber dari bangsa Yunani menyebutkan bahwa taman bergantung berbentuk quadrangular, setiap sisi panjangnya 4 plethora, terdiri dari arched vaults di pondasinya.
Arsitektur peradaban Mesopotamia Kuno, menjadi salah satu prinsip dasar pada cara pembangunan bendungan dan sistem irigasi. Peradaban inilah yang menyumbang sebagian besar bentuk arsitektur. - Namun, studi terbaru yang dilakukan oleh Stephanie Dalley dari Oxford University, mengungkap fakta baru mengenai taman gantung ini. Hasil studi menyatakan bahwa taman gantung yang bukanlah terletak di Al Hillah, melainkan sekitar 340 kilometer di sebelah utara Babilonia Kuno di Nineveh yang berada di tepian timur Sungai Tigris --kini Mosul di Irak. -
- Penemuan baru ini dimuat Dalley dalam buku barunya, The Mystery of the Hanging Garden of Babylon. Dalam buku itu Dalley menyatakan bahwa sumber-sumber sebelumnya telah salah dalam menerjemahkan, sehingga membuat kebingungan. - Salah penafsiran ini juga menjelaskan mengapa bertahun-tahun penggalian tidak pernah menghasilkan bukti yang kredibel dari kebun dongeng Babilonia, dengan Ibu Kota Babilonia di Sungai Eufrat. Ini yang masih menjadi pertanyaan para sejarahwan dari waktu ke waktu.