Emylia Fiskasari, S.Si., Apt., MM. FILSAFAT MORAL Emylia Fiskasari, S.Si., Apt., MM. 1
2
3
Ada 3 tingkatan manusia: Manusia yang paling tinggi nilainya ialah manusia pecinta kebijakan (lover of wisdom), sedangkan yang dimaksud olehnya dengan wisdom ialah kegiatan melakukan perenungan tentang Tuhan. (Pythagoras) Ada 3 tingkatan manusia: Lovers of wisdom Lovers of success Lover of pleassure 4
Pengertian Filsafat Segi praktis : dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti ‘alam pikiran’ atau ‘alam berpikir’ Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh
KARAKTERISTIK BERPIKIR FILSAFATI MENYELURUH KARAKTERISTIK BERPIKIR FILSAFATI MENDASAR 6
Dia tidak percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. Sifat mendasar Seorang yang berpikir filsafati selain tengadah ke bintang-bintang, juga membongkar tempat berpijak secara fundamental. Dia tidak percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. 7
SIAPAKAH MANUSIA ITU? TAHAP AWAL 29 Agustus 2011 8
Sejak zaman Yunani kuno sampai seka- rang filsafat terus mempermasalahkan tentang makhluk manusia yang tidak kunjung selesai: Tidak disadari bahwa setiap ilmu, terutama ilmu sosial, mempunyai asumsi tertentu tentang manusia. Manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) Manusia dipandang sebagai makhluk sosial yang bekerja sama. 9
10
Dalam taraf peralihan: Bidang penjelajahan filsafat menjadi lebih sempit, tidak lagi menyeluruh melainkan sektoral. Disini tidak dibicarakan moral secara menye-luruh, melainkan dikaitkan dengan kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya kemudian berkembang menjadi ilmu ekonomi. Pada taraf ini Ilmu masih mendasarkan kepada norma filsafat. 11
Dalam perkembangan filsafat menjadi ilmu terdapat taraf peralihan. Fisika semula disebut sebagai filsafat alam Ekonomi disebut semula sebagai filsafat moral 12
Ilmu menjadi autonom dari konsep-konsep filsafat Tahap akhir: Ilmu menjadi autonom dari konsep-konsep filsafat Ilmu mendasarkan pada hakikat alam sebagaimana adanya Mendasarkan kepada penemuan alamiah sebagaimana adanya 13
14
Aguste Comte (1798 – 1857) Perkembangan pengetahuan dalam tahap: religeus, metafisik dan positif. Religi dijadikan postulat ilmiah Ilmu merupakan deduksi atau jembatan dari ajaran religi. Orang mulai berspekulasi tentang metafisika yang menjadi objek penelaahan yang terbebas dari dogma religi dan mengembangkan sistem pengetahuan di atas dasar postulat metafisik tersebut. Tahap pengetahuan ilmiah (ilmu). Azas-azas yang digunakan diuji secara positif dalam proses verifikasi yang objektif. 15
Will Durant (1936): Tiap ilmu dimulai dengan filsafat dan diakhiri dengan seni, muncul dalam hipotesis dan berkembang ke keberhasilan 16
Tahap peralihan Tahap akhir Metode bersifat normatif dan deduktif, berdasar- kan azas moral yang filsafati. Tahap akhir Kombinasi normatif dan deduktif dengan jembatan pengajuan hipotesis, yang dikenal sebagai metode: logico-hypothetico-verifikatif. 17
Ilmu ekonomi dan ilmu manajemen Dasar filsafat antara ilmu ekonomi dan ilmu manajemen berbeda. Maka kurang tepat jika dikatakan bahwa seorang sukarelawan yang mempunyai motif ekonomis ikut memberantas kemiskinan dan kebodohan. Sebagai seorang sukarelawan pasti tidak mencari keuntungan dan menghindari kerugian, melainkan bertindak sebagai makhluk sosial . 18
Mula-mula mencakup 3 segi: Logika (apa yang disebut benar) Etika (apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk) Estetika (apa yang dianggap indah dan apa yang dianggap buruk) Kemudian bertambah: Metafisika Tentang hakikat keberadaan zat Tentang hakikat pikiran Kaitan antara zat dan pikiran Politik Kajian tentang organisasi sosial/pemerintahan yang ideal. 19
CABANG FILSAFAT Filsafat Pengetahuan (Epistemologi) Filsafat Moral (Etika) Filsafat Seni (Estetika) Metafisika Politik (Filasafat Pemerintahan) Filsafat Agama Filsafat Ilmu Filsafat Pendidikan Filsafat Hukum Filsafat Sejarah Filsafat matematika 20
FILSAFAT MORAL
Thank you All.... - 22