Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU"— Transcript presentasi:

1 FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU
Madya Sulisno

2 Filsafat Phylo = cinta Sophia = kebijaksanaan Kebijaksanaan = ?

3 Filsafat adalah pemeriksaan kritis tentang dasar untuk mendapatkan kepercayaan fundamental, serta
analisis dari konsep dasar yang dipakai untuk menyatakan kepercayaan itu.

4 pencarian akan kearifan kehidupan
usaha untuk memahami jagad r aya secara menyeluruh penyelidikan akan tanggung jawab moral dan kewajiban sosial manusia usaha untuk menyelami maksud Tuhan dan tempat manusia di dalam maksud itu usaha untuk menemukan dasar dari ilmu alam

5 penyelidikan tentang tentang asal-usul, keluasan, dan validitas ide manusia
eksplorasi terhadap letak dari kehendak dan kesadaran di jagad raya penyelidikan tentang nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan usaha untuk mengkodefikasi aturan pada pikiran manusia guna peningkatan rasionalitas dan keluasan bagi pemikiran yang jernih

6 Filsafat muncul dari: rasa ketidakpuasan Filsafat untuk mencari: secara radikal.

7 Filsafat Ilmu Membahas tentang realitas Membahas cara mengetahui
Membahas tentang pembenaran Memahas cara berpikir Membahas struktur ilmu Membahas cara menemukan ilmu Menjadi dasar dari metodologi penelitian ilmiah

8 Filsafat Metafisika Epistemologi Aksiologi

9 Metafisika Ilmu pengetahuan yang dibicarakan
Sesuatu setelah atau dibalik fisika Ilmu pengetahuan yang dibicarakan Filsafat tentang hal yang ada

10 Pembagian Metafisika umum : ontologi khusus : - kosmologi - theodicea (teologi metafisik) - Filsafat manusia (antropologi manusia).

11 Ontologi Filsafat tentang yang ada. Being/ens (ada): Ens rational
Ens posible Ens actuale

12 Kosmologi Filsafat tentang yang ada (alam semesta)
Being/ens (alam semesta): Ens rational Ens posible - Ens actuale

13 Theodicea Pembahasan tentang eksistensi Tuhan beradasarkan akal/rasio.
Bukti-bukti kebesaran Tuhan

14 Landasan berfikir ontologi
Naturalisme : fakta-fakta natural Materilisme (gejala bisa ditangkap melalui rangsangan panca indera sehingga gejala alam bisa didekati dengan proses kimia-fisika).

15 Pendekatan mekanistik: melihat gejala kimia-fisika.
Bagaimana memahami manusia dalam konteks ontologi? Pendekatan mekanistik: melihat gejala kimia-fisika. Pendekatan vitalistik : melihat kehidupan sbg sesuatu yang unik yang berbeda secara substantif dengan proses kimia-fisika.

16 Bagaimana melihat fikiran dan perasaan dalam konteks ontologi?
Pendekatan monoistik: pikiran sama dengan zat, yang berbeda hanyalah gejala yang disebabkan oleh proses yang berlainan tetapi mempunyai substansi yang sama; berfikir adalah aktifitas elektokimia dari otak. Pendekatan dualistik: zat dan kesadaran adalah berbeda secara substantif. Apa yang ditangkap oleh pikiran (termasuk penginderaan dari pengalaman) adalah bersifat mental; sesuatu ada karena persepsi.

17 EPISTEMOLOGI Teori Ilmu Pengetahuan
Pembahasan tentang ilmu (teori ilmu pengetahuan) Berasal dari bahasa Yunani kuno έπιστεήε (episteme) yang bermakna pengetahuan dan λογος (logos) yang artinya kata, logika, akal, diskursus, teori.

18 Bila Kumpulan pengetahuan yang benar/episteme/diklasifikasi, disusun secara sitematis dengan metode yang benar dapat menjadi epistemologi

19 Ciri-ciri epistemologi
Bersifat sentral; posisi antara subjektif dan objektif. Landasan bagi tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dasar bagi pengembangan pemikiran ilmiah. Jembatan antara alam keharusan (das Sollen) yang bersifat kejiwaan dan alam empirik (das Sein) yg bersifat inderawi.

20 Aspek epistemologi adalah kebenaran fakta / kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya.

21 Aspek epistemologi Why and How:
Ketakjuban akan dirinya “yang ada” (Plato & Aristoteles ± 350 SM), dan ketakjuban akan moral, hukum dan langit dengan bintang. Imanuel Kant (± 1750) memikirkan untuk ditemukan bagaimana kebenarannya. Kesangsian kemampuan panca indra (Agustinus ± 400, Descartes ±1600) karena indrawi seringkali menipu -> bagaimana kebenarannya Kesadaran eksistensi dirinya yang kecil dibanding alam semesta -> bagaimana kebenaran fakta / kenyataan tersebut.

22 Bagaimana pendekatannya berdasarkan gejala atau phenomenologi?
Bagaimana klasifikasinya? 3. Bagaimana model atau metodenya?

23 Masalah-masalah/pertanyaan2 epistemologi
Apakah manusia mampu mengetahui hakikat, keabsahan dan kebenaran pengetahuan? Apakah pengetahuan itu bersifat kemungkinan atau suatu keyakinan tanpa celah keraguan? Dengan cara apa kita dapat mengetahui?

24 Bagaimana pengetahuan muncul, apakah dari luar atau dari dalam
Bagaimana pengetahuan diperoleh, apakah dengan intuisi, akal atau indera, atau secara bersama, dan apakah masing-masing punya keabsahannya sendiri-sendiri

25 AKSIOLOGI Theory of value (the desired, preferred, good), investigation of its nature, criteria, and metaphysical status. (Runes, 1973: 32).

26 Baik dan Buruk Baik & buruk itu dua hal yg berlawanan.
Baik & buruk itu bisa bersifat lebih atau kurang. Baik & buruk itu sama pentingnya dlm teori nilai, krn keduanya sama-sama ada dan bisa dialami oleh setiap orang. Kesimpulan: Pd hakikatnya setiap org bertujuan memaksimalkan kebaikan & meminimalkan keburukan.

27 Pentingnya aksiologi Perkembangan Filsafat:
Orang menanyakan prinsip (arche) dari Realitas: Realitas adalah alam, bersifat bendawi Tidak hanya benda, Realitas juga terdapat esensi, konsep, hubungan → disebut objek ideal. Disamping realitas fisis dan objek ideal, ada yang dinamakan fenomena psikis/keadaan psikologi.

28 Nilai dipahami sebagai sesuatu yang tidak ada untuk dirinya sendiri.
Nilai membutuhkan pengemban agar ia bisa eksis. Nilai merupaakn kualitas. Nilai tidak memberi/menambah eksistensi Tapi Nilai diperlukan agar eksistensi lebih memberi manfaat yang lebih besar

29 TERIMA KASIH


Download ppt "FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google