MANAGING SHORT ROTATION TROPICAL PLANTATIONS AS SUSTAINABLE SOURCE OF BIOENERGY (MANAJEMEN HUTAN TANAMAN BEROTASI PENDEK SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CANGKOK Keuntungan : 1. Sifat2 tanaman yg tumbuh sama dengan induknya
Advertisements

OPTIMALISASI PERTUMBUHAN Tectona grandis
KONSERVASI TANAH DAN AIR
MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
Febri abda surya H Saddam arrafat Dwi halimah
Kesetimbangan Lingkungan
KODRAT ALAM – KELSTARIAN LINGKUNGAN
PEMILIHAN JENIS POHON.
PRESENTASI GEO Aemelia XISI/01 Farenza XISI/06 Kevin Ryan XISI/15
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA Pertanian dan Kebutuhan Manusia.
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
Faktor Biotik.
KONSERVASI TANAH DAN AIR
Pengantar Umum : Industri dan Lingkungan, Baku Mutu Air/Air Limbah
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
LAHAN KERING NTT Kelompok 1: D. Handrieka P Sigid Pambudi Aan Yuli W
AKTIFITAS ILLEGAL DI DALAM KAWASAN HUTAN
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
Pembangunan Berkelanjutan
KOMPONEN ABIOTIK DALAM BIOSFER
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
KONSERVASI TANAH DAN AIR
MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
TEKNOLOGI HIJAU.
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
Daur/Rotasi /Periode Produksi
Dr Ir Munif Ghulamahdi, MS Dr Ir Sandra Arifin Aziz, MS
ADAPTASI.
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati
SILVIKULTUR INTENSIF TEKNIK Laboratorium Silvikultur&Agroforestry
Silabi Pengertian Lingkungan Hidup (Ekologi) dan Masalahnya
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Sumber Daya Alam yang Berhubungan dengan Aspek Geografi
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
Sistem agroforestri.
Perencanaan Lingkungan Hidup
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Species
Bambu untuk Mengahadapi Pemanasan Global
Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R. MSc.
DEFORESTASI DI INDONESIA: ANALISA BIAYA MANFAAT DAN IDENTIFIKASI PENYEBABNYA Sugiharso Safuan.
MANAJEMEN TERNAK POTONG
NAMA KELOMPOK Muh Rofiul Umam ( ) Shendy Riyan Cahya ( )
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
ENERGI BIOMASSA DONNA MOH. BUDI.
Hak Kepemilikan Hutan Nama kelompok: Masruri ( )
SISTEM PERTANIAN TERPADU
Kesuburan Tanah.
Pengertian Pertanian terpadu
Dampak pengambilan bahan terhadap pelestarian lingkungan
ENERGI BIOMASSA.
Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional BatchII
IKLIM DI INDONESIA Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim: Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode.
GLOBAL WARMING NAMA ANGGOTA KELOMPOK : RIKI JUNI KRISMIADI
Nama Anggota Kelompok :
Monitoring dan Mitigasi Dampak Kanal di Lahan Gambut
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
KETAHANAN PANGAN NASIONAL
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Teknologi Energi Angin & Air
Pengelolaan EKOSISTEM gambut tropis pengetahuan, teknologi & INOVASI
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Species
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Transcript presentasi:

MANAGING SHORT ROTATION TROPICAL PLANTATIONS AS SUSTAINABLE SOURCE OF BIOENERGY (MANAJEMEN HUTAN TANAMAN BEROTASI PENDEK SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN)

PENDAHULUAN EMISI KARBON AKIBAT PENGGUNAAN ENERGI FOSIL SEMAKIN MENINGKAT DAN MENJADI PERHATIAN BAGI KERUSAKAN LINGKUNGAN (BHATTACHARYA ET AL. 2003; RAISON 2006); PENINGKATAN EMISI KARBON DIPERKIRAKAN AKAN TERUS MENINGKAT DARI 26 GT PADA TAHUN 2004 MENJADI 40 GT PADA TAHUN 2030 (IEA 2006); TINGGINYA HARGA BAHAN BAKAR ENERGI FOSIL DAN ENERGI NUKLIR MEMBUAT PEMERINTAH MENGELUARKAN KEBIJAKAN TERKAIT PENGGUNAAN BIOENERGI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF (IEA 2002); PENGGUNAAN BIOENERGI DIHARAPKAN BISA MENJADI SALAH SATU SUMBER ENERGI UNTUK MASA DEPAN; BIOENERGI MERUPAKAN SUMBER ENERGI YANG DAPAT TERBARUKAN DAN BEBAS EMISI KARBON. BIOENERGI TELAH DIGUNAKAN LEBIH DARI 2,5 MILIAR ORANG TERUTAMA KAYU BAKAR DAN ARANG UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA (IEA 2006);

POTENSI BIOENERGI KEMAMPUAN BIOENERGI BERGANTUNG PADA KEMAMPUAN PERBARUAN, KETERSEDIAAN, DAN KETERSEDIAAN LAHAN; HUTAN TANAMAN BIOENERGI MEMILIKI DAMPAK LINGKUNGAN YANG BAIK TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI, TANGKAPAN NUTRISI, DAN SIRKULASI KARBON TANAH; TANAMAN BIOENERGI DAPAT TUMBUH DI MANA SAJA, BAHKAN PADA TANAH YANG MISKIN HARA; BIOENERGI BISA MENJADI ENERGI TERBARUKAN TERPENTING DALAM WAKTU 25 TAHUN KE DEPAN (LAL DAN SINGH 2000);

POTENSI BIOENERGI (LANJUTAN) KETIDAK MAMPUAN NEGARA BERKEMBANG UNTUK MEMBELI BAHAN BAKAR FOSIL, DITAMBAH DENGAN KEGAGALAN INFRASTRUKTUR ENERGI SEPERTI LISTRIK, DAN LAINNYA, MENINGKATKAN KETERGANTUNGAN PADA BIOENERGI (ONYEKWELU DAN AKINDELE 2006);

LAHAN UNTUK HUTAN TANAMAN BIOENERGI LUAS LAHAN YANG CUKUP DIBUTUHKAN UNTUK HUTAN TANAMAN ENERGI; PADA TAHUN 2004, SEKITAR 14 JUTA HA (SEKITAR 1% LAHAN DI DUNIA) TELAH DIGUNAKAN SEBAGAI HUTAN TANAMAN ENERGI, DAN DIPERKIRAKAN AKAN MENINGKAT HINGGA 3,5% PADA TAHUN 2030 (FAO 2008); TARGET LAHAN HUTAN TANAMAN ENERGI ADALAH 500 JUTA HA PADA TAHUN 2050 (BERNDES ET AL. 2003); FAKTOR YANG PALING BERPENGARUH TERHADAP KETERSEDIAAN LAHAN HUTAN TANAMAN ENERGI ADALAH PENGGUNAAN LAHAN UNTUK BAHAN PANGAN; FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI ADALAH LEGALITAS DAN KEBIJAKAN, BIAYA LAHAN, KELAYAKAN FINANSIAL, DAN PERMINTAAN PASAR (ELAURIA ET AL. 2003).

LAHAN UNTUK HUTAN TANAMAN BIOENERGI (LANJUTAN) APABILA HUTAN TANAMAN DIKEMBANGKAN AKAN MEMBUAT LAHAN TERBUKA, PADANG RUMPUT, SERTA AREA PENGGUNAAN LAIN MENJADI PRODUKTIF (MCKENDRY 2002; ELAURIA ET AL. 2003; FAO 2008); AREA YANG DIJADIKAN HUTAN TANAMAN BIOENERGI DIHARAPKAN DAPAT MENOPANG DARI SEGI SOSIAL DAN EKONOMI SECARA BERKELANJUTAN.

SILVIKULTUR HUTAN TANAMAN BIOENERGI SEBAGAI PRODUK INDUSTRI, HUTAN TANAMAN BIOENERGI HARUS MENGHASILKAN KEUNTUNGAN MAKSIMAL DENGAN MENCAPAI PRODUKSI BIOMASSA MAKSIMUM DALAM KURUN WAKTU TERTENTU DENGAN BIAYA MINIMAL. OLEH KARENA ITU HUTAN TANAMAN BIOENERGI MEMERLUKAN TINDAKAN SILVIKULTUR. BEBERAPA SPESIES TELAH DIUJI DAN YANG LAIN MASIH DALAM PENGUJIAN. PILIHAN SPESIES UNTUK HUTAN TANAMAN BIOENERGI TERGANTUNG PADA LAJU PERTUMBUHAN, PRODUKSI BIOMASSA, KETAHANAN PENYAKIT, BIOKONVERSI, IKLIM, DAN KONDISI TANAH (MCKENDRY 2002; LAUREYSENS ET AL., 2004).

KARAKTERISTIK SPESIES POHON BIOENERGI  MEMILIKI ROTASI PERTUMBUHAN SINGKAT DAN KOKOH;  VOLUME HASIL YANG TINGGI;  MAMPU BERADAPTASI PADA SETIAP KONDISI IKLIM DAN LAHAN;  MEMUNGKINKAN DIBANGUN DENGAN SISTEM PENANAMAN HOMOGEN;  MUDAH DILAKUKAN PERMUDAAN DENGAN BIJI DAN STEK;  BIAYA LEBIH RENDAH;

HUTAN TANAMAN BIOENERGI MEMBUTUHKAN TINDAKAN SILVIKULTUR SECARA INTENSIF. PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN INI SEPERTI PADA PERKEBUNAN KONVENSIONAL PADA UMUMNYA MULAI DARI PERSIAPAN LOKASI, HINGGA PEMILIHARAAN PENAUNG. ANALISIS NUTRISI TANAH JUGA HARUS DILAKUKAN UNTUK MENETUKAN TINDAKAN SELANJUTNYA. KEGIATAN PERSEMAIAN DAPAT BERLANGSUNG ANTAR 4-6 BULAN, TERGANTUNG PADA JENIS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN TANAMAN. PADA NEGARA-NEGARA TROPIS, PEMBIBITAN DISELESAIKAN PADA AWAL MUSIM PENGHUJAN. PADA HUTAN TANAMAN BIOENERGI TIDAK PERLU DILAKUKAN PEMANGKASAN, PENJARANGAN, DAN LAINNYA KARENA KUALITAS BATANG TIDAK PENTING. MASA DAUR JUGA SANGAT BERVARIASI ANTARA 4-15 TAHUN, TERGANTUNG PADA JENIS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN TANAMAN.