HAKIKAT PENELITIAN 1. Ilmu Kealaman dan Ilmu Sosial Humaniora 2. Paradigma, Metodologi, Pendekatan 3. Teori dan Metode
Hakikat Penelitian Aktivitas ilmiah dengan ciri khas digunakannya teori dan metode dengan berbagai sarana sebagai penunjangnya Hal. 27
1. Ilmu Kealaman dan Ilmu Sosial Humaniora Pengetahuan (knowledge) Ilmu pengetahuan (science) Filsafat: induk semua ilmu pengetahuan Filsafat alam: seluruh ilmu pengetahuan yang telah berhasil mengembangkan diri melalui metode-metode ilmiah Filsafat moral: ilmu-ilmu yang masih tergabung dengan filsafat (etika, politik, psikologi, dan seni) (hal 29-31)
Tiga ciri untuk menentukan hakikat ilmu a. Ontologis: ilmu tentang hakikat “ada”, apa yang dikaji, bgmn bentuk obyeknya, bgmn hubungan antara obyek dgn manusianya b. Epistemologis: ilmu tentang struktur, metode, dan validitas, bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan c. Aksiologis: nilai, harga, untuk apa ilmu pengetahuan tersebut, apa kaitannya dengan etika dalam masyarakat (hal. 31-32)
Mengapa disebut positivisme: Filsafat alam melahirkan positivisme: ilmu pengetahuan berdasarkan fakta Mengapa disebut positivisme: Tujuan penelitian mengungkap kebenaran sesuai dengan daya tangkap indera Pengingkaran terhadap ciri-ciri negatif Kebenaran obyektif sebagai generalisasi (hal. 32)
Dalam konteks ini ilmu pengetahuan dibagi dua: Ilmu pengetahuan alam Ilmu pengetahuan alam tidak dapat menjamin perkembangan kehidupan manusia (jasmani dan rohani) Dalam konteks ini ilmu pengetahuan dibagi dua: Ilmu pengetahuan alam Ilmu pengetahuan sosial Ilmu alam dan ilmu hayat Ilmu sosial dan ilmu humaniora (hal. 33)
Ilmu sosial dan ilmu humaniora Ilmu sosial: ilmu yang mempelajari kehidupan bersama antar manusia (antropologi, sosiologi, ekonomi, politik Ilmu Humaniora: ilmu-ilmu yang bertujuan menjadikan manusia lebih berbudaya: linguistik, sastra, sni, sejarah, hukum, filsafat, teologi, filologi Ilmu kealaman dianalisis dgn metode penjelasan dgn kuatitatif, ilmu sosial humaniora dianalisis dgn metode verstehen (pemahaman/interpretatif, kualitatif) Obyek ilmu humaniora pada umumnya bersifat unik, khas, terjadi satu kali. (hal. 34-35, 40)
2. Paradigma, Metodologi, Pendekatan Paradigma : pandangan dunia yang mengarahkan peneliti dalam menentukan metodologi dan kerangka ontologisnya (hal 38); nomotetis dan ideografis (hal. 39) Metodologi: proses yang dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian; prosedur ilmiah (hal. 41) Pendekatan: disejajarkan dengan ilmu tertentu (hal. 44) ; pendekatan berkaitan dengan jangkauan obyek (analisis makro-mikro, monodisiplin dan multidisiplin, etik dan emik) (hal. 45)
3. Teori dan Metode Permasalahan: cukup sulit untuk membedakan antara teori, metode, dan teknik Teori: penjelasan mengenai proposisi atau seperangkat proposisi yang berkaitan dengan fenomena (alamiah) (Moleong, 2005: 57); teori membantu peneliti untuk memecahkan masalah (hal. 49) Metode: cara-cara, strategi untuk memahami realitas; metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah; metode pengumpulan data, metode analisis data, dan metode penyajian analisis data (hal. 84)
a). Metode pengumpulan data: metode lapangan dan metode perpustakaan b). Metode analisis: kuantitatif dan kualitatif, induktif dan deduktif, deskriptif analitik, dsb c). Metode penyajian data: metode formal dan informal Materi minggu depan: teori kritis, formal, dan grounded; metode etnografi dan kualitatif