PASIR KUARSA
FTKE – TEKNIK PERTAMBANGAN Oleh : GARFIANSYAH RAYES 073001300039 OKKY LEONARDY 073001300082 REGANDRA LAKSONO 073001300086 REYHAN MAHARDIKA 073001300087 VALENTINUS ADELIO 073001300096 HARYO BHIMO CHETO 073001300105 TEUKU MUHAMMAD IQBAL 073001300115 BREEFORD THEO KARNOVA 073001300123 FTKE – TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PENGOLAHAN PASIR KUARSA PASIR KUARSA DI INDONESIA Lingkup Pembahasan GENESA PASIR KUARSA EKSPLOITASI EKSPLORASI PENGOLAHAN PASIR KUARSA KEGUNAAN PASIR KUARSA PASIR KUARSA DI INDONESIA
Genesa Pasir Kuarsa ASAL MULA SIFAT FISIK ANALISA KIMIA
ASAL MULA Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar.
Pasir kuarsa berasal dari endapan (placer/aluvial) yang terjadi dari hasil pelapukan batuan yang banyak mengandung mineral-mineral kuarsa (SiO2) selanjutnya mengalami transportasi alam, terbawa oleh media trasportasi (air/es) yang kemudian terendapkan dan terakmulasi di cekungan-cekungan (danau, pantai dan lain-lain).
SIFAT FISIK PASIR KUARSA Kekerasan : 7,0 (skala mohs) Berat jenis : 2,60 - 2,66 Warna : Putih, bening atau warna lain bergantung kepada senyawa pengotorannya; (kuning mengandung Fe-oksida, merah mengandung Cu-oksida.) Goresan : Putih Kilap : Vitrious/kaca Pecahan : Conchoidal Titik lebur : 1715 C
ANALISA KIMIA PASIR KUARSA MENGHASILKAN UNSUR PERSEN (%) SiO2 65,00 – 96,68 Fe2O3 0,07 - 4,00 A12O3 0,71 – 7,18 K2O 0,09 – 0,36 Na2O 0,02 - 0,36 MgO 0,01 – 0,08
EKSPLORASI PASIR KUARSA
Untuk mengetahui potensi serta kualitas cadangan pasir kuarsa dilakukan kegiatan eksplorasi yang meliputi proses pemetaan topografi, pemetaan geologi, penyelidikan geofisika serta dilanjutkan dengan pemboran atau dengan sumur uji.
Metode geofisika yang tepat untuk endapan pasir kuarsa ini umumnya menggunakan cara tahanan jenis (GEOLISTRIK), karena kondisi endapan pasir kuarsa relatif homogen dan cenderung sejajar dengan permukaan.
Kualitas dan cadangan didasarkan kepada pengambilan contoh pasir kuarsa melalui pemboran atau dengan sumur uji. Bila sudah diketahui tebal dan luas cadangan pasir kuarsa ini, maka akan dapat diprediksi besar potensi cadangannya. Proses perhitungan cadangan ini dapat dilakukan dengan metode Inverse Distance Square (IDS) atau dengan dihitung secara kasar dengan mengalikan luas dengan tebal lapisan.
Setelah diketahui besarnya cadangan, maka dilanjutkan dengan uji laboratorium untuk mengetahui kualitas pasir kuarsa pada daerah tersebut. Bila sudah tahu informasi semuanya, maka dapat dilakukan perhitungan dan analisis untuk mengetahui prospek dan pemanfaatan yang sesuai dari cadangan tersebut.
EKSPLOITASI (PENAMBANGAN) PENGUPASAN (LAND CLEARING) PENGAMBILAN PASIR KUARSA PEMUATAN DAN PENGANGKUTAN
Secara umum, penambangan pasir kuarsa, yaitu dengan cara tambang terbuka dengan cara kering dan cara basah menggunakan monitor (hydraulic mine). Pemilihan metode bergantung kepada proses pengolahan, dan letak sebaran endapan. Tahap kegiatan penambangan meliputi pengupasan lapisan tanah penutup (land clearing) dilanjutkan dengan kegiatan penggalian pasir kuarsa, pemuatan dan pengangkutan.
PENGUPASAN (LAND CLEARING) Tujuan pengupasan lapisan tanah penutup adalah untuk mengurangi kotoran, ketika akan dilakukan proses penambangan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini berupa pembersihan terhadap semak belukar dengan menggunakan alat manual (cangkul, singkup, belincong, dan lain-lain), ataupun alat mekanis (bulldoser , penggaruan (scrapper), shovel, dan lain-lain). Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan tingkat produksi penambangan.
PENGAMBILAN PASIR KUARSA Karena bahan galian ini bersifat material lepas, maka sistem penambangan yang dipakai dapat dengan cara kering maupun basah. Pengambilan dengan cara kering yaitu menggunakan buldoser atau power shovel, kemudian ditimbun dan diangkut memakai dumptruck. Pengambilan pasir kuarsa dengan cara basah dilakukan penyemprotan dengan monitor/dalam pipa. Campuran air dan pasir kuarsa (slurry) dipompakan ke penampungan (stockpile) lalu diangkut ke instalasi pengolahan atau langsung dijual ke pasaran
PEMUATAN DAN PENGANGKUTAN Pengangkutan hasil tambang dari area tambang ke unit pengolahan atau penampungan menggunakan alat muat excavator (back hoe), power shovel atau wheel loader. Alat angkut yang digunakan adalah dump truck, atau dengan cara slurry dipompakan melalui pipa langsung ke kapal.
PENGOLAHAN PASIR KUARSA Pencucian PENGOLAHAN PASIR KUARSA Pengeringan Pemisahan
PENCUCIAN Menyiapkan lubang pencucian dengan menggunakan Excavator (ukuran luas relatif) atau menggunakan sand washing machine. Proses pencucian ini sangat signifikan dengan tujuan untuk meminimalisir lumpur, Kaolin, debu dan organik lainnya seperti akar-akaran, sehingga meningkatkan kadar SiO2.
PENGERINGAN Setelah pencucian selesai, pasir diangkat dan dijemur di area Stock Pail. Bertujuan untuk mengurangi kadar air. Memang tidak 100% air akan hilang, tapi kita dapat mengurangi kadarnya sampai dengan tersisa 5 s/d 7% saja. Tidak perlu terlalu lama, sekitar 2 s/d 3 hari saja. Selama proses penjemuran berlangsung, sampel pasir perlu diambil dan dianalisa untuk melihat tingkat kandungan yang diinginkan. Selain dengan penjemuran dapat menggunakan teknologi mesin pengering pasir silica.
PEMISAHAN (MAGNETIC SEPARATOR) Terutama digunakan untuk pemisahan magnetik untuk menghilangkan mineral magnetik di pasir kuarsa, seperti mesin magnet yang kuat dapat menghapus hematit, limonit, mineral magnetik lemah biotit dan lainnya.
KEGUNAAN PASIR KUARSA
DALAM INDUSTRI SEMEN Pasir kuarsa pada pembuatan semen berfungsi sebagai pelengkap kandungan silika dalam semen yang dihasilkan. Pasir kuarsa digunakan sebanyak 10 % dalam bahan baku pembuatan semen. Pasir kuarsa yang berkualitas dalam pembuatan semen adalah dengan kandungan SiO2 ± 90%
DALAM INDUSTRI LAINNYA Pembentuk badan keramik bersama dengan bahan baku lain Bahan baku pembuatan Gelas dan Kaca Bahan pembuatan ampelas Bahan untuk sand blasting bata tahan api (refraktori)/bata ringan, dan lain lain
PASIR KUARSA DI INDONESIA
Pasir kuarsa di Indonesia pada umumnya terdapat sebagai endapan sedimen. Asalnya dari perombakan bahan yang mengandung silicon dioksida (kuarsa) seperti granit, porfir granit, riolit dan granodiorit. Di alam, butiran pasir kuarsa Indonesia pada umumnya tercampur dengan lempung, feldspar, magnetit, ilmenit, limonit, pirite, mika/gabungan mineral, biotit, horenblenda, zirkon dan bahan organik dari tetumbuhan dan sebagainya. Karena terbawa air, maka buturan pasir menjadi makin halus yang berarti menjadi lebih murni.
Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung. Endapan pasir kuarsa jenis ini di Banten terdapat di daerah Bayah, Panggarangan dan Banjarsari. Endapan yang terdapat di daerah-daerah itu mempunyai mutu kimia cukup baik, maupun pemilahan cukup seragam. Hal ini dapat memenuhi berbagai industri olahan pasir kuarsa.