Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MARMER OLEH : TEUKU M. IQBAL 073.13.115 UNIVERSITAS TRISAKTI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MARMER OLEH : TEUKU M. IQBAL 073.13.115 UNIVERSITAS TRISAKTI."— Transcript presentasi:

1 MARMER OLEH : TEUKU M. IQBAL UNIVERSITAS TRISAKTI

2 Genesa Marmer adalah jenis batuan metamorf Kristalin yang berasal dari proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping (limestone) maupun dolomit. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen, menyebabkan terjadinya rekristalisasi, akibat rekristalisasi tersebut akan menghilangkan struktur asal batuan tersebut tetapi akan membentuk tekstur baru, keteraturan butir Mineral-mineral pengikut atau pengotornya antara lain kuarsa, grafit, hematit, limonit, pirit, mika klorit, tremolit, wolastonit, diopsit dan horonblende, meskipun dalam jumlah kecil

3 Batuan marmer yang terdapat Indonesia pada umumnya diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier Marmer yang berkualitas sangat tinggi adalah berwarna putih sangat jernih, sebab kandungan kalsitnya lebih besar dari 90 %. Marmer yang berwarna abu-abu dihasilkan dari kandungan grapit pada batuan tersebut, pink dan merah akibat adanya kandungan hematit,  kuning dan krem sebagai pengaruh dari kandungan limonit.

4 Senyawa kimia marmer yaitu :
Silika SiO2 0,13 % Alumunium Dioksida ALO3 0,31 % Feri Oksida FeO3 0,04 % Kalisium Oksida CaO 55,07 % Magnesium Oksida MgO 0,36 % Kalium Oksida K2O 0,01 % Sulfur Trioksida SO3 0,08 % Senyawa lain 44%

5 CONTOH RAGAM CORAK DAN WARNA MARMER
Al-Andalus marble ( Malaga, spanyol) Wunsiedel marble (Bavaria,Jerman ) Creole marble ( Georgia, AS) CORAK MERAH CORAK HITAM CORAK PUTIH

6 Potensi Cadangan Marmer banyak terdapat di Trenggalek, JawaTimur dan daerah Bayat Jawa Tengah.

7 Indonesia memiliki potensi dan cadangan bahan galian nonlogam cukup besar yang menyebar hampir merata di seluruh wilayah, antara lain marmer 7,15 miliar ton. Sedangkan bahan galian lain rata-rata di bawah 500 juta ton. Selama tahun tercatat produksi marmer 68,77 ribu ton. Pendukung lainnya adalah ketersediaan sumber daya manusia di sektor pertambangan BGI yang banyak, dan industri pemakai di dalam negeri yang sangat besar

8 EXPLORASI Marmer ada yang terdapat di permukaan lapisan bumi (surface) dan ada yang terdapat di bawah lapisan permukaan (Subsurface). Untuk Marmer yang terdapat di permukaan, tidak perlu metode eksplorasi yang spesifik, kecuali uji kelayakan marmer (grading)

9 EXPLORASI Untuk mengetahui besarnya cadangan suatu tubuh marmer (sub surfae) maka biasanya dilakukan Eksplorasi geofisika agar diketahui baik penyebaran horizontal maupun vertikal. Sumur uji dan pemboran untuk mengetahui  ketebalan lapisan. Untuk mengetahui kualitas marmer di suatu lokasi maka diambil sampel yang diuji di laboratorium baik fisika maupun kimia, secara mikroskopis.

10 Penambangan marmer dengan 2 tahapan :
EXPLOITASI Penambangan marmer dengan 2 tahapan : Land clearing(pengupasan) yaitu kegiatan pengupasan lapisan tanah dengan menggunakan buldozer dan ekskavator menggali tanah yang menutupi tubuh batuan guna menyiapkan kegiatan penambangan Kegiatan produksi , yaitu proses pemolaan,pemboran pemahatan, dan seleksi tiap blok dan mengangkutnya ke lokasi pengolahan selanjutnya

11 Biasanya pemboran dilakukan dengan mengebor vertikal sampai kedalaman 110 cm pada sisi panjang dengan ukuran 260 cm dan sisi lebar (mendatar) sebesar 135 cm Sedangkan pemahatan mendatar dimaksudkan untuk melepas blok dengan ukuran standar 260 x 110 x 135 cm. Kegiatan tersebut dibantu dengan alat angkat/tarik, alat dorong serta alat angkut Setelah muncul teknologi baru yaitu dengan menggunakan alat pengerat bermata diamond, maka segala kegiatan eksploitasi dilakukan di lokasi marmer tersebut berada. Untuk tahap awal dilakukan pemolaan diameter batu yang akan dibelah dan dipotong, selanjutnya dibor sampai kedalam tertentu lalu dilakukan pengeratan tersebut.

12 PENGOLAHAN . Setelah dipotong dari tambang dengan menggunakan diamond wire, marmer kemudian dibawa ke lokasi pemotongan diproduksi menjadi marmer dalam bentuk slab atau lembaran dengan ketebalan ± 1.80 hingga 2.00 cm. Kemudian, diproduksi dengan finishing polished slab sehingga menjadi mengkilap di atas permukaannya.

13 Sedangkan di bawah permukaan untuk beberapa type marmer diberikan netting untuk menjaga kekuatan batu tersebut supaya tidak mudah retak atau pecah. Setelah marmer di berikan finishing maka marmer tersebut siap untuk dijual. Untuk beberapa jenis marmer tertentu contohnya type Travertine, penjualan biasanya dalam kondisi mentah atau unpolished slab, finishing tergantung dari permintaan owner atau proyek.

14 Pengolahan Secara Tradisional
blok batu pualam berukuran ( 260 x 100 x 135 ) cm  digergaji menjadi lempengan- lempengan denganketebalan rata-rata 1,8 sampai 2 cm. Lempengan batu pualam tersebut kemudian dipotong menjadi barang setengah jadi, sesuai ukuran-ukuran standar pesanan. Barang setengah jadi tersebut kemudian digerinda dua tahap dan kemudian disempurnakan atau ditambal dan dipoles pada lapisan-lapisan yang berlubang hingga akan dihasilkan marmer yang mengkilap.

15 DIAMOND WIRE CUTTER

16 KEGUNAAN BATU MARMER KEGUNAAN BATU MARMER
Bahan kontruksi marmer populer digunakan di pembangunan rumah, untuk perabotan, rekan-rekan, lantai, bar, meja, kamar mandi, jendela,  Sebagai Bahan pahatan

17 Thank you


Download ppt "MARMER OLEH : TEUKU M. IQBAL 073.13.115 UNIVERSITAS TRISAKTI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google