UJI ASUMSI KLASIK Oleh: Dr. Suliyanto, SE,MM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Evaluasi Model Regresi
Advertisements

METODOLOGI PENELITIAN SESI 10 UJI KWALITAS DATA. JENIS DATA 1.PRIMER 2.SEKUNDER.
AUTOKORELASI (Autocorrelation)
UJI HIPOTESIS.
William J. Stevenson Operations Management 8 th edition PENYIMPANGANREGRESI Rosihan Asmara
Analisis Regresi Berganda & Pengujian Asumsi OLS
REGRESI LINIER.
ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATING
METODOLOGI PENELITIAN SESI 12 UJI KWALITAS DATA
BETYARNINGTYAS CYNTHIA LA SARIMA MUH Tabrani Nuri NURWAHIDA VIEVIEN
UJI ASUMSI KLASIK.
Statistik Non Parametrik
UJI ASUMSI KLASIK.
Uji Asumsi Klasik Oleh : Boyke Pribadi.
Uji Asumsi Klasik Pada Regresi Dengan Metode Kuadrat Terkecil (OLS)
PEMBAHASAN Hasil SPSS 21.
Regresi Analisis regresi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan matematis antara variabel output/dependen (y) dengan satu.
Analisis Regresi Linier
UJI ASUMSI KLASIK.
Anas Tamsuri UJI STATISTIK UJI STATISTIK.
Contoh Perhitungan Regresi Oleh Jonathan Sarwono.
ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATING
MODUL 11 METODE PENELITIAN ANALISIS DATA (ANALISIS REGRESI)
PENGUJIAN DATA.
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
MAGISTER MANAGEMENT PROGRAM UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji t
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNNES
UJI ASUMSI KLASIK & GOODNESS OF FIT MODEL REGRESI LINEAR
Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Bab 4 Estimasi Permintaan
ANALISIS MODERATING.
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
Pertemuan Ke-7 REGRESI LINIER BERGANDA
Asumsi Klasik (Multikolinieritas)
Analisis Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik MULTIKOLINIERITAS 2. AUTOKORELASI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
Uji Kolmogorov-Smirnov
ANALISIS REGRESI BERGANDA
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
STATISTIK II Pertemuan 12: Asumsi Analisis Regresi Dosen Pengampu MK:
Analisis REGRESI.
Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Normalitas
MODUL 10 ANALISIS REGRESI
Regresi linier satu variable Independent
ANALISIS DASAR DALAM STATISTIKA
EKONOMETRIKA Pertemuan 11: Pengujian Asumsi-asumsi Klasik (Bagian 2)
Operations Management
Analisis Regresi Pengujian Asumsi Residual
STATISTIK II Pertemuan 12-13: Asumsi Analisis Regresi
Pengujian Asumsi OLS Aurokorelasi
VALIDITAS DAN REABILITAS REGRESI BERGANDA Nori Sahrun, S.Kom., M.Kom
REGRESI BERGANDA dan PENGEMBANGAN Nori Sahrun., S.Kom., M.Kom
Uji Asumsi Analisis Regresi Berganda Manajemen Informasi Kesehatan
Contoh Dilakukan penelitian tentang hubungan antara frekuensi belajar mahasiswa dan tingkat pendidikan dengan prestasi akademik mahasiswa. Frekuensi.
Regresi Linier Beberapa Variable Independent
Regresi Linier Beberapa Variable Independent
STATISTIK II Pertemuan 13: Asumsi Analisis Regresi Dosen Pengampu MK:
Apriza Putra Ramadhan B
ANALISIS HUBUNGAN NUMERIK DENGAN NUMERIK (UJI KORELASI)
Uji Asumsi Model Part 1 – Deteksi Pelanggaran Asumsi*
Pertemuan 13 Autokorelasi.
UJI ASUMSI KLASIK.
UJI AUTOKORELASI ARIF GUNAWAN PENGERTIAN Dwi Priyanto (2009:61) Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk.
Analisis Regresi Berganda & Pengujian Asumsi OLS
Regresi Linier dan Korelasi
Korelasi distances Korelasi distances untuk melihat persamaan atau perbedaan. Baik pasangan variabel atau pasangaan kasus. Tujuannya untuk mencari persamaan.
Ukuran Distribusi.
Transcript presentasi:

UJI ASUMSI KLASIK Oleh: Dr. Suliyanto, SE,MM http://management-unsoed.ac.id Uji Asumsi Klasik Download

Materi Uji Asumsi Klasik Normalitas Multikolinieritas Heteroskedastisitas Linieritas Outokorelasi

UJI ASUMSI KLASIK Uji Normalitas Uji Non-Multikolinieritas Uji Non-Heteroskedastisitas Uji Linieritas Uji Non-Otokorelasi (time series)

Yang Dimaksud dengan Kurva Normal Distribusi normal merupakan suatu kurve berbentuk lonceng. Penyebab data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrim dalam data seri yang diambil. Nilai ektrim adalah nilai yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Penyebab Munculnya Nilai Ekstrim Kesalahan dalam pengambilan unit sampel. Cara mengatasi: Mengganti unit sampel. Kesalahan dalam menginput data. Cara mengatasi: Memperbaiki input data yang salah. Data memang aneh dibanding lainnya. Cara mengatasi: Tambah ukuran sampel atau dengan membuang data yang aneh tersebut.

Kapan Data Dikatakan Normal Ekstrim Rendah Ektrim Tinggi -2,58 2,58 Pada =0,01 Ekstrim Rendah Ektrim Tinggi -1,96 1,96 Pada =0,05

Berikut ini manakah data yang Ekstrim Ekstrim Rendah Ektrim Tinggi -2,58 2,58

UJI NORMALITAS PENGERTIAN UJI NORMALITAS Uji normalitas di maksudkan untuk mengetahui apakah residual terstandarisasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. PENYEBAB TIDAK NORMAL Disebabkan karena terdapat nilai ektrim dalam data yang kita ambil.

Uji Normalitas CARA MENDITEKSI: 1. Dengan gambar: Jika kurva regression residual terstandarisasi membentuk gambar lonceng. 2. Dengan angka: Uji Liliefors Chi Kuadrat (X2) Uji dengan kertas peluang normal Uji dengan Kolmogornov Smirnov

Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilakukan secara: Univariate Dilakukan dengan menguji normalitas pada semua variabel yang akan dianalisis. Multivariate Dilakukan dengan menguji normalitas pada nilai residual yang telah distandarisasi.

Berikut ini adalah data time series, Contoh Kasus Berikut ini adalah data time series, Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data tersebut Normal secara Multivariate.

Manual Liliefors Buat persamaan regresinya Mencari nilai Prediksinya Cari nilai residualnya Stadarisasi nilai residualnya Urutkan nilai residual terstandarisasi dari yang terkecil sampai yang terbesar. Mencari nila Zr relatif komulatif. Mencari nila Zt teoritis berdasarkan tabel Z Mengihitung selisih nilai Zr dengan Zt atau (Zr-Zt-1) dan diberi simbol Li hitung Bandingkan nilai Li hitung dengan tabel Liliefors. Jika Lihitung > L tabel maka data berdistribusi normal demikian juga sebaliknya.

Pengujian Manual Y =2,553-1,092X1+1,961X2 Ypred =2,553-1,092(2) +1,961(3) = 6,252 Resid = 5-6,252 Zresid = (-1,252—0,002)/1,042 = -1,200 Zr = (1/10) = 0,1, (2/10) = 0,2, dts Tabel Z cum = 1,20 ditabel Z = 0,885 Luas Z = Karena < 0,5 maka Luas Z = 1-0,858 =0,142 Li = Zt-Zr(t-1) = 0,142-0,10=0,042

Pengujian Normalitas Dengan SPSS Memunculkan Nilai Residual Terstandarisasi Buka file : Data_Regresi_1 Analyze  Regression  Linear... Masukan variabel Y  pada kotak Dependent X1, X2,  pada kotak Independent Save…:  pada kotak Residual : klik Standardized  Continue (bertujuan untuk membuat variabel / kolom baru pada data yaitu Zre_1 ) Abaikan pilihan yang lain  OK Uji Kolmogornov Smirnov Buka file : Data Regresi_1 Analyze  Non Parametrics Test  1 Sample K-S... Masukan variabel Standardized Residual pada kotak Test Variable List Abaikan pilihan yang lain (biarkan pada posisi defaultnya)  OK

Memunculkan Nilai Residual Terstandarisasi Uji Komogornov Smirnov

Output Kolmogornov Smirnov Karena Nilai Sig. > 0,05 maka tidak signifikan. Tidak siginifikan berarti data relatif sama dengan rata-rata sehingga disebut normal.

Cara Mengatasi Data yang Tidak Normal Menambah jumlah data. Melakukan transformasi data menjadi Log atau LN atu bentuk lainnya. Menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab data tidak normal. Dibiarkan saja tetapi kita harus menggunakan alat analisis yang lain.

UJI MULTIKOLINIERITAS PENGERTIAN Uji multikolinieritas berarti terjadi korelasi yang kuat (hampir sempurna) antar variabel bebas. Tepatnya multikolinieritas berkenaan dengan terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti, dan istilah kolinieritas berkenaan dengan terdapatnya satu hubungan linier.

Uji Multikolinieritas PENYEBAB Karena sifat-sifat yang terkandung dalam kebanyakan variabel ekonomi berubah bersama-sama sepanjang waktu. Besaran-besaran ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama.

Uji Non-Multikolinieritas Cara menditeksi: 1. Dengan melihat koefesien korelasi antar variabel bebas: Jika koefesien korelasi antar variabel bebas ≥ 0,7 maka terjadi multikolinier. 2. Dengan melihat nilai VIF (Varian Infloating Factor): Jika nilai VIF ≤ 10 maka tidak terjadi multikolinier.

Contoh KasusMultikolinieritas Berikut ini adalah data time series, Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data tersebut terjadi gejala Multikolikolinier ?.

Pengujian Manual VIF Hitung nilai korelasi antar varibel bebas (r) Kuadratkan nilai korelasi antar variabel bebas (r2). Hitung nilai tolenrance (Tol) dengan rumus (1-r2). Hitung nilai VIF dengan rumus 1/TOL Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinier.

Pengujian Manual VIF

Pengujian Multikolinier Dengan SPSS Buka file : Data_Regresi_1 Analyze  Regression  Linear... Masukan variabel Y  pada kotak Dependent X1, X2,  pada kotak Independent Statistics…:  klik Colinier Diagnosis Continue

Output: Karena nilai VIF < 10 maka tidak terjadi otokorelasi

CARA MENGATASI MULTIKOLINIER Memperbesar ukuran sampel Memasukan persamaan tambahan ke dalam model. Menghubungkan data cross section dan data time series. Mengeluarkan suatu variabel dan bias spesifikasi. Transformasi variabel.

UJI NON-HETEROSKEDASTISITAS PENGERTIAN Uji heteroskedastisitas berarti adanya varian dalam model yang tidak sama (konstan). PENYEBAB Variabel yang digunakan untuk memprediksi memiliki nilai yang sangat beragam, sehingga menghasilkan nilai residu yang tidak konstan.

Uji Heteroskedastisitas CARA MENDITEKSI: 1. Dengan Uji Park Yaitu dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai log-linier kuadrat. 2. Dengan Uji Glejser Yaitu dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai residual mutlaknya. 3. Dengan Uji Korelasi Rank Spearman Mengkorelasikan nilai residual dengan variabel bebas dengan menggunakan Rank-spearman.

Contoh Kasus Heteroskedastisitas Berikut ini adalah data time series, Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data tersebut apakah terjadi gejala Heteroskedastisitas ?

Langkah-Langkah Metode Glejser Regresikan variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Hitung nilai prediksinya Hitung nilai residualnya Multakan nilai residualnya Regresikan variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Jika signifikan berarti terjadi gejala heteroskedastisitas dan sebaliknya jika tidak signifikan berarti tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Hasil Nilai Regresi Variabel Bebas terhadap Nilai Mutlak Residualnya X1 tidak signifikan karena p-value > 0,05 sehingga X1 tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. X2 signifikan karena p-value < 0,05 sehingga X2 terjadi gejala heteroskedastisitas.

Pengujian Heteroskedastisitas Dengan SPSS Memunculkan Nilai Residual Buka file : Data_Regresi_1 Analyze  Regression  Linear... Masukan variabel Y  pada kotak Dependent X1, X2,  pada kotak Independent Save…:  pada kotak Residual : klik unstandardized  Continue (bertujuan untuk membuat variabel / kolom baru pada data yaitu res_1 ) Abaikan pilihan yang lain  OK Mutlakan Nilai Residualnya Buka file : Data Regresi_1 Tranform  Compute Pada Target Variabel diisi dengan ABRES Pada Numeric Expresion diisi dengan ABS(RES_1) Meregresikan variabel bebas terhadap Nilai Mutlak Residual Masukan variabel ABRES  pada kotak Dependent

Prose Memunculkan Nilai Residual dan Memutlakannya Memutlakan Nilai Residual

Meregresikan variabel bebas terhadap Nilai Mutlak Residual X1 tidak signifikan karena p-value > 0,05 sehingga X1 tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. X2 signifikan karena p-value < 0,05 sehingga X2 terjadi gejala heteroskedastisitas.

Cara Mengatasi Heteroskedastisitas Tambah jumlah pengamatan. Tranformasikan data ke bentuk LN atau Log atau bentuk laiannya.

UJI NON-AUTOKORELASI PENGERTIAN Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross section).

Uji Otokorelasi PENYEBAB: Adanya kelembaman waktu Adanya bias spesifikasi model Manipulasi data

Uji Otokorelasi Uji Durbin Watson Uji Lagrange Multiplier Uji Breusch-Godfrey

Contoh Kasus Otokorelasi Berikut ini adalah data time series, Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data tersebut apakah terjadi gejala otokorelasi ?

Langkah-Langkah Uji Durbin-Watson Regresikan variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Hitung nilai prediksinya. Hitung nilai residualnya. Kuadratkan nilai residualnya. Lag-kan satu nilai residualnya. Kurangkan nilai residual dengan Lag-kan satu nilai residualnya. Masuk hasil perhitungan diatas masukan kedalam rumus Durbin-Watson

Perhitungan Manual Durbin Matson e = Y-Ypred = 5-6,252=-1,252 e2 = = -1,2522= 1,568 et-1 = e mundur 1peiode e-et-1 = 0,879-(-1,252) = 2,131 (e-et-1)2 = 2,131 = 4,541

Kriteria Pengujian Tabel Durbin Watson dk =k,n K=2 dan n=10 dL = 0,697 1,641 Tabel Durbin Watson dk =k,n K=2 dan n=10 dL = 0,697 dU = 1,641 4-dU = 2,359 4-dL = 3,303 Tidak ada Otokorelasi Tanpa Kesimpulan Otokorelasi + Otokorelasi – dL dU 4 – dU 4 – dL 2 0,697 1,641 2,359 3,303 3,386

Pengujian Otokorleasi Dengan SPSS Memunculkan Nilai Residual Buka file : Data_Regresi_1 Analyze  Regression  Linear... Masukan variabel Y  pada kotak Dependent X1, X2,  pada kotak Independent Klik Statistics…: Pada Residual pilih Durbin Watson Klik Continue Abaikan pilihan yang lain  OK

Proses Analisi Surbin Watson dengan SPSS

Output Uji Durbin Watson

Jika diketahui Junmlah Variabel bebas 3, pengamatan 20, dan diperoleh nilai durbin watson sebesar 2,354. Ujilah apakah terjadi gejala outokorelasi ? Gunakan gambar untuk menguji !

UJI LINIERITAS Uji ini dilakukan untuk mengetahui model yang digunakan apakah menggunakan model linier atau tidak. Cara menditeksi: 1. Dengan kurva: Model dikatakan linier jika plot antara nilai residual terstandarisasi dengan nilai prediksi terstandarisasi tidak membentuk pola tertentu (acak). 2. Dengan uji MWD Cara mengetahui linieritas dengan menggunakan gambar dianggap masing kurang obyektif sehingga masih dibutuhkan alat analisis Mac Kinnon White Davidson (MWD)

Langkah Analsis MWD Regresikan variabel bebas terhadap variabel tergantung dengan regresi linier dan tentukan Ypred1 Tranformasikan semua variabel ke dalam bentuk Ln, dan kemudian regresikan Ln variabel bebas terhadap Ln variabel tergantung dan tentukan Ypred2. Tentukan Z1= (Ln Ypred1 - Ypred2.). Regresikan variabel bebas dan Z1 terhadap Y, jika Z1 sigifikan maka tidak linier. Tentukan Z2 = (antilogPred2-YPred1) Regresikan variabel bebas dan Z2 terhadap Y, jika Z2 sigifikan maka linier.

Pengujian Linieritas Dengan SPSS Memunculkan Nilai Residual ·        Buka file : Data Regresi_1 ·        Analyze  Regression  Linear... ·        Reset.. ·        Masukan variabel Y  pada kotak Dependent X1, X2,  pada kotak Independent(s) ·        Plots… :  pada Y :  diisi : ZRESID X :  diisi : ZPRED  Continue. ·        OK

Proses Uji Linieritas dengan SPSS Karena plot regresi standardiz residual dengan regresi standardiz prediksi membentuk pola yang acak maka menggunakan persamaan regresi Linier.

Bagiamana Kalau tidak Linier ? Jika hasil tidak linier tinggal ganti dengan persamaan non linier.