PERILAKU BERBAHAYA & DETERMINAN PERILAKU BERBAHAYA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP-KONSEP DASAR TEORI KEPRIBADIAN
Advertisements

Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
BERPIKIR OLEH NUR ADDIANSYAH.
MSDM – Handout 3 Analisis dan Desain Jabatan
MSDM – Handout 2 Analisis dan Desain Jabatan
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Prilaku Individu (Pertemuan ke-3)
KARAKTERISTIK MANUSIA KOMUNIKASI
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS
Definisi Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan.
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
Prinsip-Prinsip Kesehatan Mental Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
PENGARAHAN / KEPEMIMPINAN
Analisis dan Desain Jabatan
ANALISA PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELIAN
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PENGARAHAN / KEPEMIMPINAN
NUR FACHMI BUDI SETYAWAN, M.PSI
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
MENGANALISIS PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU KONSUMEN
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan II
MSDM – Handout 3 Analisis dan Desain Jabatan
MSDM – Handout 2 Analisis dan Desain Jabatan
01 PERILAKU KONSUMEN Perli Iswanto, SE., MM Fakultas : Ekonomi
Pertemuan-3 Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku :
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERILAKU MENCARI BANTUAN
KESIAPAN PELATIHAN “Keberhasilan anda akan ditentukan oleh kemampuan anda untuk mempersiapkan diri.” (Rudy Giuliani)
ETOS KERJA, KOMITMEN KERJA DAN KEPUASAN KERJA
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
PERILAKU INDIVIDUAL DAN PERBEDAAN INDIVIDUAL
Human Error Psikologi Industri Human Error
BAB 7 Menganalisis Pasar Konsumen
TI Psikologi Industri Human Error.
Pert. 7 & 8 Menganalisis Pasar Konsumen
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
BIMBINGAN KONSELING.
Menganalisa Pasar Konsumen
MENGANALISIS PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU KONSUMEN
Faktor Psikologi pada Keselamatan Kerja
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Pertemuan 9 Konsep Berubah
Analisis dan Desain Jabatan Manajemen Sumber Daya Manusia.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PENGELOLAAN KELAS Meylia Elizabeth.
PEMASARAN SOSIAL Pengertian Pemasaran:
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
Pertemuan 9 Konsep Berubah
MENGANALISIS PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU KONSUMEN
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA Nama Kelompok : 1.Desy Dwi Cahyani 2.Evi Liana 3.Siti Nur Azizah 4.Hilda Yunita.
Faktor Psikologi pada Keselamatan Kerja
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Analisis dan Desain Jabatan
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan
Faktor Psikologi pada Keselamatan Kerja
FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI
PERILAKU MENCARI BANTUAN
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
K3 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Disusun oleh: Marta Shaiful Islam UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
Transcript presentasi:

PERILAKU BERBAHAYA & DETERMINAN PERILAKU BERBAHAYA Kelompok 5 Risti Dirni A. 12-018 Dinar Rizki W. 12-061 Eriga Agustiningsasi 12-097 Artma Nur P. A. 12-139 Eva Nuril A. 12-195 Psikologi Industri kelas D FKM-UJ

PERILAKU BERBAHAYA Unsafe condition ( menurut Silalahi) Contoh : kegiatan yang tidak sah, kegiatan dengan kecepatan yang berbahaya dan mengambil posisi kerja atau sikap tidak selamat. Accident behavior (Mc Cormick & Tiffin) Contoh : memakai perlengkapan keselamatan kerja dengan tidak tepat, kurangnya keterampilan dan kegagalan dalam mendeteksi waktu. Hazardous behavior Tidak adanya perhatian ketika bekerja, bekerja dengan cara yang kasar atau sambil berkelakar.

PERILAKU BERBAHAYA Kegagalan (human failure) dalam mengikuti persyaratan dan prosedur-prossedur kerja yang benar sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja (Kavinian ,1990) Suatu kesalahan dalam tahap-tahap mempersepsi, mengenali, memutuskan, menghindari dan kemampuan menghindari bahaya (Ramsey)

Pelanggaran (violations) Perilaku Berbahaya Kesalahan (errors) Pelanggaran (violations)

Kesalahan (errors) Slips dan lapses Mistakes

SLIPS dan LAPSES PERSAMAAN : Keduanya merupakan kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan (failure in execution) slips adalah tindakan-tindakan salah yang tak direncanakan yang dapat diamati, lapses adalah kesalahan yang melibatkan ingatan dimana yang tahu adalah orang yang mengalaminya sendiri

SLIPS dan LAPSES Slips adalah suatu kesalahan dimana maksud yang benar dilaksanakan secara tidak benar. Jenis umum dari slips adalah kesalahan penangkapan / capture error yang terjadi ketika alur perilaku yang dimaksudkan ditangkap secara sama, sebagai pola perilaku yang benar

SLIPS dan LAPSES Penangkapan seperti ini terjadi karena : tindakan yang diharapkan atau urutan tindakan melibatkan pengabaian pada sesuatu yang rutin beberapa ciri dari stimulus lingkungan atau urutan tindakan itu sendiri berhubungan dengan tindakan-tindakan tidak tepat yang terjadi pada saat sekarang urutan tindakan secara relatif otomatis dan tidak ada perhatian untuk memonitornya

SLIPS dan LAPSES Slips menggambarkan kesalahan urutan-urutan tindakan Lapses menggambarkan kegagalan dalam melakukan tindakan yang secara langsung dapat dihubungkan dengan kegagalan memori atau disebabkan oleh kelupaan (forgetfulness) Gangguan atau interupsi di dalam pekerjaan sering menjadi penyebab bagi terhentinya suatu urutan aktivitas yang menyebabkan lupa dan hilangnya tahap tindakan yang harus dilakukannya

MISTAKES Kegagalan dalam memformulasikan maksud-maksud yang benar, dimana dapat dihasilkan dari kelemahan atau kekurangan dalam persepsi, memori dan kognisi. Mistakes disebabkan oleh maksud yang salah maka kejadian ini dapat dicegah melaui pelatihan dan instruksi yang lebih baik.

terjadi jika operator berada pada kondisi yang tidak meyakinkan Knowledge based mistakes Rule based mistakes terjadi jika operator berada pada kondisi yang tidak meyakinkan dilaksanakan dengan penuh percaya diri dalam situasi dimana aturan atau prosedur tidak diperhatikan

Knowledge-based-mistakes ada keterbatasan sumber daya operator pengetahuan yang tidak benar tau komplit salah mengiterpretasikan komunikasi keterbatasan kerja memorinya overloaded gagal mempertimbangkan semua alternatif

Rule-based-mistakes salah persepsi pada tuntutan situasional ingatan salah pada prosedur kerja sering terjadi ketika operator merasa lebih yakin pada latar belakang kemampuannya, merasa memahami situasi sehingga mengehendaki aturan atau rencana tindakan harus disesuaikan dengan pengetahuannya

Pelanggaran (violations) “Kesalahan yang terjadi karena seseorang mengetahui apa yang harus dikerjakan tetapi memutusakan untuk tidak melakukan seperti yang diketahuinya itu” (Bockley, 1992)

Contoh perilaku berbahaya Tindakan tanpa kualifikasi dan otoritas Kurang / tidak menggunakan APD Kegagalan dalam menyelamatkan peralatan Bekerja dengan kecepatan yang berbahaya Kegagalan dalam peringatan Menghindari atau memindahkan peralatan keselamatan kerja Menggunakan peralatan yang tidak layak

Contoh perilaku berbahaya Menggunakan peralatan tertentu untuk tujuan menyimpang Bekerja di tempat berbahaya tanpa perlindungan dan peringatan yang tepat Memperbaiki peralatan secara salah Bekerja dengan kasar Menggunakan pakaian yang tidak aman saat bekerja Mengambil posisi kerja yang tidak selamat

5% 12% 22% 60%

DETERMINAN PERILAKU BERBAHAYA Menurut Sanders (CFAC Model) Perilaku berbahaya melalui 3 tiga fase , yaitu : Fase 1 : Manajemen Fase 2 : Lingkungan kerja Fase 3 : Pekerja

Fase 1 : Manajemen Akar kecelakaan kerja ada pada manajemen Pentingnya kebijakan K3 pada tiap industri Kebijakan perusahaan terkait program K3, sistem produksi, struktur organisasi, iklim organisasi, pengembangan karyawan, style manajemen, staffing, dsb diarahkan pada upaya pencegahan, dan promosi K3 di perusahaan

Fase 1 : Manajemen Poin utama yang bisa dilakukan oleh manajemen adalah melakukan program perawatan peralatan kerja secara sistematis dan kontinyu sehingga peralatan aman untuk dioperasikan Model perawatan : feeling based maintenance time based maintenance condition based maintenance

Fase 2 : Lingkungan kerja Merupakan implikasi dari kegagalan fase 1 Meliputi aspek : Lingkungan fisik Lingkungan psikologis Lingkungan sosiologis

Lingkungan psikologis & sosiologis Lingkungan fisik kebisingan suhu polusi iluminasi kelembaban tata letak ruang desain alat kerja shift kerja physical & mental workload Lingkungan psikologis & sosiologis norma kelompok semangat kerja serikat pekerja komunikasi pekerja

Fase 3 : Pekerja Lebih berkenaan dengan individu yaitu pada pekerja Unsur-unsur : taraf kemampuan kesadaran pengalaman training kepribadian kemampuan fisik usia motivasi kecanduan kecerdasan illness kepuasan kerja

Menurut Schultz Faktor manusia berperan penting dalam setiap kali terjadi kecelakaan. contoh : emosi, sikap, karakteristik tingkah laku Namun, lingkungan kerja dan sifat pekerjaan itu sendiri dapat juga menyumbang terjadinya kecelakaan

KONDISI TEMPAT KERJA FAKTOR PERSONAL Kemampuan kognitif kesehatan Kelelahan Pengalaman kerja Karakteristik kepribadian Lingkungan fisik Jenis industri Jam kerja Pencahayaan Temperatur Desain peralatan