Apakah Dinamika Patikel itu?

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dinamika Newton Kelas : X Semester : 1 Durasi : 4 x 45 menit
Advertisements

DINAMIKA Staf Pengajar Fisika TPB Departemen Fisika FMIPA IPB.
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
BAB 4 Dinamika dan Hukum Newton Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar dinamika, dan mengaplikasikannya dalam persoalan-persoalan dinamika sederhana.
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika Kompetensi Dasar Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika.
“GAYA”.
Aplikasi Hukum Newton.
Dinamika Partikel Diah Prameswari Fairuz Hilwa Nabilla Kharisma
KELAS VIII SEMESTER GENAP
X Hukum Newton.
KLIK , KOMPETENSI BELAJAR, UNTUK KE SLIDE SEBELUMNYA
Gaya.
Statika dan Dinamika Senin, 19 Februari 2007.
DINAMIKA PARTIKEL HUKUM NEWTON I,II & III; GAYA BERAT,GAYAGESEK,
Tahukah kalian orang yang sedang tarik tambang
DINAMIKA PARTIKEL.
Penerapan Hukum-Hukum Newton.
Gaya gesek statis Gaya gesek kinetis Gaya tegangan tali
DINAMIKA PARTIKEL S A F I T R I
4. DINAMIKA (lanjutan 1).
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
GERAK LURUS Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan konsep.
4. DINAMIKA.
4. DINAMIKA.
DINAMIKA PARTIKEL PEMAKAIN HUKUM NEWTON.
DINAMIKA PARTIKEL.
Hukum Newton.
MENERAPKAN KONSEP USAHA / DAYA DAN ENERGI
DINAMIKA tinjauan gerak benda atau partikel yang melibatkan
BAB 2 GAYA.
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Hukum Newton tentang Gerak
DINAMIKA BENDA (translasi)
DINAMIKA FISIKA I 11/5/2017 4:25 AM.
GAYA Harlinda Syofyan,S.Si., M.Pd. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 7-8-9
Mekanika Pembukaan PokokBahasan SK dan KD Materi Ajar Soal-Soal
FISIKA DASAR MUH. SAINAL ABIDIN.
Pujianti B. Donuata, S.Pd M.Si
Statika dan Dinamika Senin, 19 Februari 2007.
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Dinamika Partikel Penerapan Hukum-Hukum Newton
MOCH AHMAD M UPRI DIANA RIAN HIDAYAT RAVI RIVALDO WIKI HERMAWAN
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 6-7-8
Materi 5.
22/16/2010
DINAMIKA PARTIKEL Pertemuan 6-8
Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil
Hukum Newton Tentang Gerak
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
DINAMIKA BENDA (translasi)
Hukum-Hukum Newton MASSA benda adalah ukuran kelembamannya, sedangkan kelembamannya (inertia) adalah kecenderungan benda yang mula-mula diam untuk tetap.
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
Dinamika FISIKA I 9/9/2018.
Modul Dinamika, Usaha, Tenaga
SMKN Jakarta Gaya 2014 SMK Bidang Keahlian Kesehatan.
“GAYA” Nama: Januar Fajarningrum Prodi : Pendidikan IPA
DINAMIKA PARTIKEL FISIKA TEKNIK Oleh : Rina Mirdayanti, S.Si.,M.Si.
Dinamika HUKUM NEWTON.
GAYA PERTEMUAN 3 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
IMPLEMENTASI DINAMIKA PARTIKEL PERTEMUAN KE 5 FISIKA DASAR.
GAYA PERTEMUAN 3 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
DYNAMIC PARTICLE Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan.
“GAYA” Nama: Januar Fajarningrum Prodi : Pendidikan IPA NIM : Dosen pembimbing: Sabar Nurrahman, M.Pd.
Media Pembelajaran Fisika KI & KD Indikator Materi Evaluasi GAYA GESEK Kelas X Semester 1 Disusun Oleh : Adzkia Zahra K /B.
Materi Kelas X smt 1 Hukum Newton Tentang Gerak Hukum Newton 1 Hukum Newton 2 Hukum Newton 3 Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar.
BAB I “GAYA”. Pendahuluan Pengertian Gaya Resultan Gaya Hukum Newton Gaya Gesekan Gaya Berat Pendahuluan Standar kompetensi: Memahami peranan gaya dalam.
BAB 7 HUKUM NEWTON KOMPETENSI DASAR 3.7Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus benda serta penerapannya dalam.
Transcript presentasi:

Apakah Dinamika Patikel itu? Dinamika Partikel adalah Cabang dari Ilmu Mekanika (Gerak) yang mempelajari gerak dan penyebab dari gerak itu (gaya). Gaya itu sendiri apa sih??? Gaya adalah sebuah dorongan atau penahanan yang diberikan oleh seseorang pada sebuah benda, sehingga benda itu dapat bergerak, baik bergerak konstan maupun tidak konstan atau diam.

apakah sebenarnya yang membuat mobil mainan yang mula-mula diam menjadi bergerak, dan sepeda yang mula-mula bergerak menjadi diam? Agar mobil bergerak dan sepeda berhenti diperlukan energi (tenaga). Energi untuk mendorong mobil dan menghentikan sepeda dikerjakan, pada benda dengan suatu alat tertentu. Saat mendorong mobil Anda memakai tangan dan saat mengerem karet rem menyentuh roda sepeda hingga berhenti.Saat tangan menyentuh mobil dan karet rem menyentuh roda, maka tangan dan karet memberikan gaya tekan yang mempengaruhi benda. Jadi, yang menyebabkan sebuah benda bergerak atau berhenti adalah energi. Energi diperlukan untuk mengerjakan gaya pada benda. Kemudian gaya akan mempengaruhi gerakan benda.

Ada beberapa pengaruh gaya, bila gaya bekerja pada suatu benda. 1 Ada beberapa pengaruh gaya, bila gaya bekerja pada suatu benda 1. Gaya akan mengubah kecepatan benda dari diam menjadi bergerak, dari bergerak lalu berhenti.

3. Gaya juga dapat mengubah bentuk benda 3. Gaya juga dapat mengubah bentuk benda. Jika Anda memiliki balon, tiup dan ikatlah balon, sehingga balon tetap menggembung. Apa yang terjadi jika balon tadi kita tekan perlahan dengan tangan? Pasti Anda akan mendapatkan balon agak kempes, atau bentuk balon berubah. Perubahan bentuk balon karena pengaruh gaya tekan. 4. Gaya dapat mempengaruhi ukuran sebuah benda, karet jika ditarik akan bertambah panjang, sedangkan pegas jika ditekan akan bertambah pendek.

Selanjutnya, coba Anda bayangkan seandainya Anda meletakkan gelas yang diam di atas meja datar, amati beberapa saat, apakah gelas tetap diam atau menjadi bergerak? Anda akan mendapatkan bahwa gelas tetap diam, karena tidak ada gaya yang bekerja pada gelas

Bagaimana jika Anda membayangkan sedang mengamati kelereng yang sedang meluncur di lantai licin yang datar, apakah kelereng akan terus meluncur bergerak atau berhenti? Jika keadaan lantai licin sempurna, Anda akan mendapatkan kelereng terus bergerak, karena tidak ada gaya yang menghentikan kelereng

benda yang diam cenderung untuk diam, benda yang bergerak cenderung untuk tetap bergerak. Hal ini disebut sifat kelembaman benda. Seorang ahli fisika dari Inggris bernama Newton, merumuskan peristiwa-peristiwa seperti di atas, dan selanjutnya disebut dengan Hukum I Newton

Hukum 1 Newton Hk. 1 Newton berbunyi : benda yang mula-mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap/konstan, maka resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol. ∑F = 0

Aplikasi Hukum Newton I

beban bermassa m dalam keadaan bergerak dengan kecepatan V1 beban bermassa m dalam keadaan bergerak dengan kecepatan V1. Kemudian pada benda m diberikan gaya dorong (F) yang searah dengan V1. Ketika kecepatan diukur kembali besarnya menjadi V2. Ini berarti gaya dorong (F) yang diberikan menimbulkan perubahan kecepatan (DV) atau menimbulkan percepatan (a) pada benda m.

Newton menyebutkan bahwa: kecepatan perubahan kuantitas gerak suatu partikel sama dengan resultan gaya yang bekerja pada partikel tersebut. Kuantitas gerak = momentum » p=m.v Resultan gaya » ΣF d(p) ΣF d(t) d(mv) ΣF d(t)

Hukum II Newton “Percepatan yang dihasilkan oleh gaya total pada sebuah benda, berbanding lurus dengan besar gaya total tersebut pada arah yang sama, dan berbanding terbalik dengan massa dari benda.” ∑F = m.a setiap resultan gaya (ΣF) tidak bernilai nol pada benda akan menimbulkan perubahan kecepatan atau percepatan pada benda tersebut. Jadi gaya menimbulkan percepatan pada benda.

Contoh Aplikasi Gaya Hk. 2 Newton

Amir mendorong dinding dengan gaya F. Apa yang dirasakan oleh Amir Amir mendorong dinding dengan gaya F. Apa yang dirasakan oleh Amir? Amir merasa bahwa tangannya didorong oleh dinding dengan gaya F1. Gaya F1 disebut gaya reaksi karena gaya ini timbul setelah F dikerjakan pada tembok. Jadi F adalah gaya yang dikerjakan Amir pada tembok dan F1 adalah gaya yang dikerjakan tembok pada Amir.

3. Hukum 3 Newton Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B (gaya aksi FAB), maka benda B akan mengerjakan gaya pada benda A (gaya reaksi, FBA) F3 F4 F5 F6

F21 2 1 1 F12 2 F12 F21 F12 = gaya pada benda 1 akibat benda 2 F21 = gaya pada benda 2 akibat benda 1

syarat-syarat gaya aksi reaksi yaitu: 1. Arahnya berlawanan. Besarnya sama (karena sistem diam). Bekerja pada benda yang berbeda. (FAB pada tembok dan FBA pada Amir) Contoh gaya aksi-reaksi jarak jauh dalam kejadian sehari-hari adalah: Gaya tarik menarik kutub Utara dengan kutub Selatan magnet; • Gaya tarik menarik bumi dengan bulan; • Gaya tolak menolak antara muatan listrik muatan positif dengan muatan positif, muatan negatif dengan muatan negatif.

B. Mengenal Berbagai Jenis Gaya Gaya Berat Gaya berat w adalah gaya gravitasi Bumi yang bekerja pada suatu benda atau gaya yang selalu mengarah pada Bumi. Keterangan: w = berat benda (N) m= massa (kg) g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)

2. Gaya Normal Gaya Normal (N) didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua permukaan yang bersentuhan, yang arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh. N N w sin ⍺ ( ⍺ w cos ⍺ w w ΣF = 0 N - w cos α = 0 N = w cos α ΣF = 0 N - w = 0 N = w

3. Gaya Gesekan Gaya gesekkan termasuk gaya sentuh, yang muncul jika permukaan dua benda bersentuhan langsung secara fisik. Arah gaya gesekan searah dengan permukaan bidang sentuh dan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak. Gaya gesekan terbagi menjadi dua: a. Gaya Gesekan Statis (fs ) b. Gaya Gesekan Kinetis (fk) fs = μs.N fk = μk.N

Faktor yang Mempengaruhi Gaya Gesekan 1. Koefisien Gesekan (μ) Koefisien Gesekan (μ) menyatakan kasar halusnya permukaan dua bidang. Nilai koefisien gesekan adalah 0 ≤ μ ≤ 1 dengan, μ = 0 jika permukaan licin μ = 1 jika permukaan sangat kasar 2. Gaya Normal (N) Besarnya gaya gesekan sebanding dengan gaya normal. Semakin besar gaya tekan normal, maka gaya gasekan akan semakin besar. μ ∽ N

Gesekan pada Benda Miring 1. Balok Tanpa Gaya Luar. a Gesekan pada Benda Miring 1. Balok Tanpa Gaya Luar a. balok tak bergerak ΣFX = 0 w sin ⍺ - fs = 0 w sin ⍺ = fs m g sin ⍺ = μs N m g sin ⍺ = μs m g cos ⍺ μs = sin ⍺/cos α b. Balok bergerak ke bawah akibat gaya w sin α melampaui fs ΣF = m a w sin α – fk = m a m g sin ⍺ - μk N = m a m g sin ⍺ - μk m g cos ⍺ = m a m g (sin ⍺ - μk cos ⍺ ) = m a μs = tan α g (sin ⍺ - μk cos ⍺ ) = a

( ⍺ 2. Balok Diberi Gaya Luar F ke Atas Balok belum bergerak ΣFX = 0 F - w sin ⍺ - fs = 0 F - m g sin ⍺ - μs N = 0 F - m g sin ⍺ - μs m g cos ⍺ = 0 F = m g sin ⍺ + μs m g cos ⍺ b. Balok bergerak ke atas F - w sin α – fk = m a F - m g sin ⍺ - μk N = m a F - m g sin ⍺ - μk m g cos ⍺ = m a N F w sin ⍺ w cos ⍺ fk ( ⍺ w F = m g (sin ⍺ + μs cos ⍺ ) F - m g (sin ⍺ + μk cos ⍺ ) = m a

( ⍺ 2. Balok Diberi Gaya Luar F ke Bawah Balok belum bergerak ΣFX = 0 F - w sin ⍺ - fs = 0 F - m g sin ⍺ - μs N = 0 F - m g sin ⍺ - μs m g cos ⍺ = 0 F = m g sin ⍺ + μs m g cos ⍺ b. Balok bergerak ke Bawah F + w sin α – fk = m a F + m g sin ⍺ - μk N = m a F + m g sin ⍺ - μk m g cos ⍺ = m a N fk w sin ⍺ F w cos ⍺ ( ⍺ w F = m g (sin ⍺ + μs cos ⍺ ) F + m g (sin ⍺ - μk cos ⍺ ) = m a

4. Gaya Tegangan Tali Tegangan tali adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali kerena tali tersebut tegang. Gaya Arah F1 = Gaya tarikan kuda Ke depan F2 = Gaya dorongan lantai F3 = Gaya tarikan gerobak Ke belakang F4 = Gaya gesekan Gaya Arah Gravity Ke bawah Lift Ke atas Air Drag Ke belakang Glider Propeller Ke depan

Sistem Katrol T : gaya tegangan tali mk = 0 (massa katrol diabaikan) m1 > m2 ● benda 1 ΣF = m1.a T – w1 = m1.a T – m1.g = m1.a Gaya pada benda 1 dan 2 di gabung, maka: (T – m1.g) + (m2.g - T) = m1.a + m2.a m2.g - m2.g = m1.a + m2.a g (m2 – m1) = (m1 + m2) a ● benda 2 ΣF = m2.a w2 - T = m2.a m2.g - T = m2.a

C. Analisis Kuantitatif Masalah Dinamika Partikel Sederhana Balok di Atas Lantai Licin F F F cos α

2. Dua Benda yang Dihubungkan dengan Katrol m1 m2 T m1 + a m2 m2 g T a +