KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK
Konfigurasi Elektron Konfigurasi elektron: susunan elektron dalam suatu atom o Susunan yang telah memperhitungkan kedudukan o Digunakan untuk menentukan: Sifat kimia dan reaktivitas Jumlah elektron disusun menurut tabel periodik Tiga aturan dalam penulisan konfigurasi elektron: o aturan aufbau o Larangan Pauli o Kaidah Hund
Aturan aufbau: Pengisian elektron dalam atom berlangsung menurut tingkat tenaga orbital-orbital atom Pengisian elektron dimulai dari tingkat energi yang rendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi
1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2 4d 10 5p 6 6s 2 4f 14 5d 10 6p 10 7s 2 5f 14 6d 10 7p 6
Konfigurasi elektron
Azas Larangan Pauli : Tidak boleh ada dua elektron dalam satu atom yang memiliki ke empat bilangan kuantum yang sama Setiap orbital maksimal dapat diisi oleh dua elektron Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-n adalah 2n 2 Elektron sebagai partikel bermuatan, juga memiliki gerak berputar yang disebut spin
Aturan Hund: Pengisian elektron pada orbital dengan energi yang sama tidak akan membentuk pasangan terlebih dahulu Elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan Elektron dengan spin sejajar akan mengisi lebih dahulu pada orbital yang setingkat energinya, baru membentuk pasangan dengan spin yang berlawanan
contoh: 2 He 1s 2 2 He 1s 2 3 Li 1s 2 2s 1 3 Li 1s 2 2s 1 11 Na 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1 11 Na 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1 10 Ne ……? 10 Ne ……? 26 Fe ……? 26 Fe ……? 16 S …….? 16 S …….?
Penyingkatan penulisan konfigurasi elektron dapat dilakukan berdasarkan konfigurasi elektron gas mulia 2 He 1s 2 2 He 1s 2 10 Ne 10 Ne 1s 2 2s 2 2p 6 18 Ar 18 Ar 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 36 Kr 36 Kr 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 54 Xe 54 Xe 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2 4d 10 5p 6 86 Rn 86 Rn 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2 4d 10 5p 6 6s 2 4f 14 5d 10 6p 6CONTOH: 11 Na 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1 atau [Ne] 3 11 Na 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1 atau [Ne] 3s 1 26 Fe …..? 26 Fe …..? 10 He ? 10 He ? 26 He ? 26 He ? 16 S ? 16 S ?
Bentuk Orbital Bentuk orbital s Bentuk orbital p Bentuk orbital d Bentuk orbital f
Kestabilan penuh dan setengah penuh Berdasarkan hasil percobaan, ditemukan beberapa penyimpangan penulisan konfigurasi elektron berdasarkan aturan aufbau Atom akan lebih stabil bila kulit atau sub kulit terisi elektron penuh atau setengah penuh terutama pada sub kulit d
Contoh: 24 Cr Orbital d maksimum berisi 10 elektron akan lebih stabil jika orbital d diisi 5 atau 10 elektron, sehingga konfigurasinya: 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 1 3d 5 BUKAN 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 4 29 Cu Konfigurasinya: 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 1 3d 10 BUKAN 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 9
Tabel Periodik Unsur-unsur 1. Mendelev (1934, Rusia) Disusun berdasarkan berat atom o Peningkatan berat atom tidak sama persis dengan peningkatan nomor atom, karena proton dan neutron menyumbang berat atom o Ada kemungkinan nomor atom kecil, berat atom besar disebabkan karena neutron besar. 2. Tabel periodik modern disusun berdasarkan nomor atom dan berat atom o Nomor atom dibagi menjadi proton dan elektron o Nomor atom meningkat maka berat atom juga meningkat. o Dalam tabel periodik : –Vertikal = golongan unsur-unsur dengan jumlah elektron terluar sama, sehingga sifat kimianya mirip. –Horizontal = perioda tingkat tenaga (kemungkinan tingkat tenaga berikutnya).
Sistem periodik modern dapat dikelompokkan menjadi: blok s, blok p, blok d, dan blok f. dari konfigurasi elektron suatu atom dapat diperkirakan letak unsur dalam Tabel Periodik
Sistim Periodik Unsur
Jika konfigurasi elektron berakhir pada sub kulit s unsur tsb berada pada blok s Jika konfigurasi elektron berakhir pada sub kulit d unsur tsb berada pada blok d Dst
Blok s : Golongan I A dan Gol II A Blok p: Gol III A s/d VIII A Blok d: Gol transisi (Gol I B s/d VIII B) Blok f: Gol Lantanida dan Gol aktinida
Terletak pada blok manakah unsur berikut: 10 Ne 25 Mn 10 Ne 1s 2 2s 2 2p 6 Blok p 25 Mn 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 5 Blok d Jawab:
Klasifikasi SPU Periode disusun menurut nomor atom Golongan disusun menurut kemiripan sifat Golongan dibagi atas: –Golongan A disebut Golongan Utama: Gol IA s/d VIIIA –Golongan B disebut golongan transisi/peralihan: Gol IB s/d VIIIB, lantanida, dan aktinida
Golongan VIII A (Gas Mulia) gas yang sangat stabil (inert), sangat sukar bereaksi dengan unsur lain. Golongan VII A (Halogen) unsur non-logam yang sangat reaktif. Disebut Halogen (pembentuk garam). Golongan I A (Logam Alkali) Unsur-unsur golongan I A, kecuali Hidrogen, disebut logam alkali karena unsur tersebut membentuk basa yang larut dalam air. Golongan II A (Logam Alkali Tanah) disebut logam alkali tanah karena membentuk basa, tetapi senyawa- senyawanya kurang larut dalam air
Sifat periodik yang penting : 1.Jari-jari atom - jarak dari inti atom sampai kulit terluar - Dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah besar dari atas kebawah. - Dalam satu periode, jari-jari atom makin kecil dari kiri ke kanan. 2.Potensial Ionisasi Potensial Ionisasi suatu unsur adalah tenaga yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron yang terikat paling lemah dari suatu atom netral atau suatu ion. Faktor yang menentukan PI : muatan inti >>, maka PI >> Jari-jari atom >>, maka PI>>
Unsur-unsur dalam satu golongan, energi ionisasinya makin ke bawah semakin kecil Unsur-unsur dalam satru periode, gaya tarik inti makin ke kanan makin kuat, sehingga energi ionisasi pada umumnya makin ke kanan makin besar. Beberapa perkecualian: Golongan IIA, VA, dan VIIIA mempunyai energi ionisasi yang sangat besar (bahkan lebih besar daripada energi ionisasi unsur di sebelah kanannya, yaitu IIIA dan VIA). Hal ini karena unsur-unsur golongan IIA, VA, dan VIIIA mempunyai konfigurasi elektron yang relatif stabil, sehingga elektron sukar dilepaskan
2. Afinitas elektron Yaitu besarnya tenaga yang dilepaskan apabila atom unsur tersebut menangkap sebuah elektron dari luar –Dalam satu periode, semakin ke kanan jari- jari semakin kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin besar, sehingga atom semakin mudah menarik elektron dari luar afinitas elektron semakin besar. –Dalam satu golongan, semakin ke bawah, jari-jari atom semakin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil atom semakin sulit menarik elektron dari luar, afinitas elektron semakin kecil.
3. Elektronegativitas Unsur Yaitu kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain,yang selanjutnya elektron tersebut digunakan bersama-sama. –Unsur-unsur dalam satu golongan : elektronegativitas makin ke bawah makin kecil, –Unsur-unsur dalam satu periode : elektronegativitas semakin kekanan semakin besar. Elektronegativitas terbesar setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur- unsur halogen).