This presentation uses a free template provided by FPPT.com PENGAWET SEBAGAI SALAH SATU BAHAN TAMBAHAN PANGAN OLEH KELOMPOK I Adenia Melati Andi Irmayana Iga Andriani Junita putriani Nur Arlinda Ni Made Ayu Nurlailiyah
This presentation uses a free template provided by FPPT.com DEFINISI BAHAN PENGAWET Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988, pengawet merupakan bahan tambahan pangan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme
This presentation uses a free template provided by FPPT.com JENIS-JENIS PENGAWET SINTETIS ALAMI ORGANIK DAN ANORGANIK BORAKS DAN FORMALIN
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Pengawet Sintetis Yang Diizinkan ORGANIK ANORGA NIK ASAM BENZOAT ASAM SORBAT NITRIT SULFUR DIOKSIDA ASAM PROPIONAT
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Pengawet Sintetis Pengawet Sintetis Yang DILARANG Boraks dan Formalin Formaldehid merupakan senyawa berupa gas yang mudah larut dalam air dengan bau yang menusuk, lebih reaktif dan berbahaya jika terhirup. Kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan).
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Boraks adalah senyawa kimia turunan dari logam berat boron (B), Boraks merupakan anti septik dan pembunuh kuman. Sering mengkonsumsi makanan mengandung boraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan bahkan kematian.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PENGAWET ALAMI PICUNG LENGKUAS BAWANG PUTIH KUNYIT Senyawa anti-bakterial yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin, dan bisdesmetok- sikurkumin Senyawa allisin yang menghambat proses degradasi protein dalam metabolisme mikroba Menghambat pertumbuhan mikroba patogen dan perusak pada pangan khususnya terhadap Bacillus cereus. Pencampuran cacahan biji picung dan garam dapat mengawetkan ikan segar
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk Tidak menurunkan kulitas gizi, warna, rasa, bau Tidak untuk menyembunyikan kerusakan pangan TUJUAN PENGGUNAAN PENGAWET Memperpanjang umur simpan pangan
This presentation uses a free template provided by FPPT.com 1. Tidak menurunkan kualitas 2. Aman dalam jumlah yang diperlukan 3. Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan 4. Tidak mengalami dekomposisi 5. Mudah ditentukan dengan analisa kimia 6. Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba SYARAT BAHAN PENGAWET
This presentation uses a free template provided by FPPT.com EFEK PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET Apabila pemakaian jenis pengawet dan dosisnya tidak diatur maka menimbulakan kerugian bagi si pemakai, misalnya, keracunan atau terakumulasi pengawet dalam organ tubuh dan bersifat karsinogenik. Pemakaian dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti memberikan dampak negatif pada penderita asma karena bahan pengawet seperti asam benzoat bisa mempengaruhi mekanisme pernafasan/paru- paru sehingga kerja paru-paru tidak normal
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Pengawet Sintetis ANALISIS BAHAN PENGAWET Menggunakan FeCl 3 0.5%. Dengan melihat endapan yang berwarna kecoklatan Menggunakan metode Ekstraksi-Titrasi KUALITATIFKUANTITATIF
This presentation uses a free template provided by FPPT.com METODE EKSTRAKSI-TITRASI Prinsip : Pemisahan antara komponen yang mempunyai kelarutan lebih kecil dalam pelarut yang digunakan. Komponen yang larut dapat berupa cair atau padat.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com ALAT Batang pengaduk Cawan penguap Corong pisah Desikator Erlenmeyer Labu ukur Neraca analitik Pipet Tetes Waterbath Kertas pH. Kertas saring BAHAN Alkohol 96% Indikator PP HCl (1:3) Kloroform FeCl 3 0.5%, NaOH 10% NaCl jenuh Sampel kecap Preparasi Sampel Kedalam 10 gram sampel kecap dimasukkan 1.5 gram NaCl halus. Kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml, sampel ditambahkan NaOH 10%, kemudian cek pH. Selanjutnya ditambahkan NaCl jenuh hingga tanda batas. Kemudian diamkan selama 25 menit
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Diambil Larutan asam benzoat hasil ekstraksi sebanyak 10 mL Ditambahkan larutan NH 3. Diuapkan di atas penangas air Residu yang diperoleh, dilarutkan dengan air panas dan disaring Ditambahkan 3-4 tetes FeCl 3 0.5%. Diamati warna endapan yang terbentuk
This presentation uses a free template provided by FPPT.com ml ekstrak sampel dimasukkan kedalam corong pisah 2.Ditambahkan HCl 1 tetes kemudian cek pH 3.Diekstraksi menggunakan kloroform dengan variasi volume 7 ml, 5 ml dan 4 ml. 4.Ditampung didalam cawan penguap kemudian diuapkan hingga kering. 5.Residu dimasukkan kedalam erlenmeyer lalu dilarutkan dengan alkohol 96% sebanyak 5 ml 6.Ditambahkan indikator PP sebanyak 1 tetes UJI KUANTITATIF
This presentation uses a free template provided by FPPT.com 7.Ditambahkan aquadest sebanyak ¼ dari jumlah alkohol yang ditambahkan 8.Dititrasi menggunakan NaOH 0,05 N hingga timbul warna pink, lalu dihitung kadar dari sampel tersebut.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PERHITUNGAN Konsentrasi NaOH Kadar benzoat V1 x N1 = V2 x N2 V x N x BE x 1000/W
This presentation uses a free template provided by FPPT.com TERIMA KASIH