HOMEOSTASIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dan ASAM BASA
OBJECTIVES MEMAHAMI KONSEP HOMEOSTASIS KOMPOSISI CAIRAN TUBUH MEKANISME HOMEOSTASIS PENGERTIAN ASAM-BASA MEKANISME KOMPENSASI ASAM- BASA
MENGAPA? Mengapa kita mudah haus pada siang hari yang panas? Mengapa kita sering kencing pada saat kedinginan? Mengapa kita berkeringat?
HOMEOSTASIS Proses pemeliharaan keseimbangan tubuh Akibat adanya perubahan lingkungan Otomatis, tanpa disadari Kesempurnaan hidup
Mekanisme Homeostasis Kekurangan cairan. Ginjal, mengeluarkan Renin & Angiotensin konstriksi pembuluh darah Aliran ke ginjal menurun produksi urine menurun Kelenj. Adrenal aldesteron menahan Na (+H 2 O) Air diserap balik di tubulus ginjal produksi urine menurun Pada saat kelebihan cairan?
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH Cairan tubuh (60%) berat badan Intra selular: 40% Ektraselular: 20% dibagi menjadi: –Interstisial : 15% –Plasma darah: 5%
Rongga cairan tubuh Intrasel Sekitar 25 L terdapat di dalam kira-kira 75 trilyun sel tubuh. Kandungan protein 4 kali dari plasma Ekstra sel Sekitar 15 liter, terus menerus bercampur. Terdiri atas: cairan interstitial, plasma, cairan cerebriospinal (CSF), cairan intraocular, cairan traktus gastrointestinal dll
Komposisi Elektrolit mEq/Lintraselinterstisialekstrasel Na K+K Ca Mg
Diskusikan dengan teman sebelah anda ! Bila dalam pemeriksaan darah, ditemukan nilai K + turun dua point, dan nilai Na 2+ juga turun dua point, manakah yang lebih berbahaya? Mengapa?
Komposisi Elektrolit mEq/Lintraselinterstisialekstrasel Cl HCO HPO SO Protein
Masukan cairan Makanan Minuman Infus Metabolisme udara Pemasukan harus seimbang dengan pengeluaran
Keluaran cairan SumberSuhu NPanasOlah raga Kulit350 Napas Urine Keringat Feses100 Total
Kebutuhan cairan tubuh PemasukanKeluaran Volume infuse (contoh) + Air metabolism 200 ml Volume urine + Penguapan (Insensible) 900 ml Volume infus = Vol. urine ml
Hitunglah ! Tn X, dirawat di bangsal A, jumlah urine outputnya adalah 1200 selama 24 jam. Buang air besar sekali, aktifitas ditempat tidur. Berapa kebutuhan minumnya?
Istilah cairan dan pergerakanya Solut :Zat yang terlarut Membran semi permeable : suatu membrane yang bisa ditembus air tetapi tidak bisa ditembus beberapa solute Osmosis : Perpindahan air dari daerah dengan konsentrasi solute lebih rendah/encer/osmolaritas rendah ke daerah dengan konsentrasi solute lebih tinggi/pekat/osmolaritas tinggi
Istilah-istilah cairan…. Tekanan osmotic : Jumlah tekanan yang diperlukan untuk melawan osmosis, ditentukan oleh tekanan air murni Osmolaritas : Jumlah total partikel dalam 1 liter larutan Cairan Isotonus: Suatu cairan yang osmolaritasnya(kekentalannya) normal. Jika dimasukkan ke dalam pembuluh darah, tidak menyebabkan sel membengkak (edema) atau sel menyusut. Contoh larutan infuse NaCl 0.9 % dan glukosa 5%
Istilah-istilah cairan…. Cairan hipotonus : Suatu cairan yang encer (osmolaritasnya rendah). Jika dimasukkan ke dalam pembuluh darah maka akan terjadi pembengkakan sel, hal ini disebabkan karena cairan berpindah dari intravascular ke intrasel (osmosis dari cairan encer ke pekat). Contoh larutan infuse NaCl yang kurang dari 0.45 % dan glukosa 2,5 %.
Istilah-istilah cairan…. Cairan hipertonus: Suatu cairan yang pekat (osmolaritasnya tinggi). Jika dimasukkan kedalam pembuluh darah maka akan terjadi sel menyusut, hal ini disebabkan karena cairan berpindah dari intrasel ke ekstra sel intara vaskuler. Contoh larutan infus NaCl 4,5 %, Glukose/dextrose 10 %, Manitol
Mekanisme Pengaturan Cairan Ekstra Sel Mekanisme pengaturan volume darah Jika volume darah meningkat, maka curah jantun dan tekanan arteri juga akan meningkat. Diturunkan dengan kelenjar hipofisis posterior akan menurunkan ADH, sekresi air di tubulus meningkat, diuresis meningkat, vol darah berkurang
Mekanisme Pengaturan Cairan Sistem pengaturan umpan balik reseptor osmo natrium hormone diuretic. Jika kadar natrium ekstra sel meningkat, osmolaritas meningkat, maka osmo reseptor yang ada di hipotalamus terangsang, menstimulasi hipofisis posterior untuk meningkatkan ADH, di duktus koligen ginjal meretensi air dan natrium keluar bersama urin, dampaknya ekstra sel menjadi encer yang tadinya pekat, osmolaritas turun menjadi normal
Mekanisme Pengaturan Cairan Mekanisme Haus Akibat pengeluaran cairan lewat urin dan keringat, volume cairan ekstra sel menurun, natrium meningkat, peningkatan Natrium sebesar 2 Meq akan merangsang pusat haus di hipotalamus. Klien akan minum, maka osmolaritas yang tadinya tinggi/pekat akan menurun.
Mekanisme Pengaturan Cairan Pengaturan konsentrasi ion Calsium ekstra sel Bila kadar calsium ekstra sel menurun, maka kelenjar paratiroid langsung meningkatkan sekresi hormone paratiroid, akibatnya aterjadi reabsorbsi/penyerapan calsium ke tulang dan meningkatkan calsium ekstra sel ke normal.
Mekanisme Pengaturan Cairan Pengaturan konsentarsi fosfat, klorida dan ion lainnya. Konsentrasi ion-ion ini diatur oleh mekanisme aliran tumpahan(overflow) bila jumlah ion-ion ini di ekstra sel berlebih maka akan dikeluarkan ke urin dan jika berkurang maka ion-ion ini akan reabsorbsi.
Kegagalan mekanisme Pada klien dengan SIADH(Sindrom inappropriate Anti Diuretik hormone) pada klien dengan tumor pada basal otak, justru sebaliknya produksi ADH berlebihan, terjadi penahanan air, volume ekstra sel berlebih, natrium menurun, osmolaritas menurun, cairan ekstra sel encer.
Kegagalan mekanisme Pada klien dengan penyakit Addison, korteks adrenal tidak memproduksi aldosteron sehingga natrium banyak keluar tidak diretensi, kondisi ini menimbulkan rangsang haus garam.
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Keseimbangan Asam Basa Keseimbangan asam basa tubuh dipertahankan oleh pengendalian kadar H + cairan tubuh terutama CES pH CES normal : 7,35-7,45 (0,045-0,035 mEgH + /Lt) Homeostasis PH dipertahankan oleh sistem buffer, ekspirasi CO 2 & eksresi ginjal serta reabsorpsi HCO 3-
Keseimbangan Asam Basa Sistem buffr penting: protein, as. Karbonat-bikarbonat & fosfat Meningkatkan pengeluaran CO 2 (hiperventilasi) peningkatan PH: penurunan hipoventilasi penurunan PH Ginjal mengeksresi H + dan mereabsorpsi HCO 3-
SISTEM BUFFER H 2 O + CO 2 H 2 CO 3 air CO2 (msk ke SDM) as. bikarbonat H 2 CO 3 H + + HCO 3- as. Bikarbonat ion hidrogen ion bikarbonat Hb.O 2 + H + Hb.H + O 2 oksihemoglobin ion hidrogenreduced oksigen (dlm SDM) (dr as. Karbonat)hemoglobindilepas ke jar.
KETIDAKSEIMBANGAN ASAM-BASA Asidosis pH darah arteri sistemik di bawah pengaruh utama depresi SSP Alkalosis PH darah arteri sistemik diatas Pengaruh utama over-eksitasi SSP
KETIDAKSEIMBANGAN ASAM-BASA Asidosis respiratorik ditandai oleh PCO2 >> yang disebabkan orang-orang yang hipoventilasi; asidosis metabolik penurunan kadar HCO3- yang mrpkan akibat dari peningkatan asam thd metabolisme & kehilangan HCO3- Alkalosis respiratotik ditandai oleh penurunan PCO2 & disebabkan orang-orang yang hiperventilasi ; alkalosis metabolik ditandai oleh peningkatan HCO3- akibat kehilangan nonrespirasi, intake zat alkaline >>
Kompensasi Asam-basa Merupakan mekanisme homeostasis Asidosis/alkalosis respiratorik dapat di kompensasi melalui mekanisme ginjal (metabolik) Asidosis/alkalosis metabolik dapat dikompensasi melalui mekanisme paru (respiratorik)
TABEL KondisiDefinisipenyebabKompensasi Asidosis respiratorik pH <7,35 P CO2 >45 Hipoventilasi: edam paru, obstruksi jln nafas, HCO3 diserap H+ di buang Alkalosis Respiratorik pH >7,45 P CO2 <35 Hiperventilasi: oversosis aspirin, stroke, cemas H+ diserap HCO3 dibuang Asidosis Metabolik pH <7,35 HCO3 <26 Kehilangan HCO3: diare, disfungsi ginjal Hyperventilasi, Membuang CO2 Alkalosis Metabolik pH >7,45 HCO2 >26 Kehilangan asam (H): muntah, diuretik, Hipoventilasi Menahan CO2