PESANTREN KILAT (SANLAT)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Go !!! ARE YOU READY.
Advertisements

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
HAKEKAT MANUSIA Fenomena logis 1. Manusia sejak lahir merdeka
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KONTEKS
TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN LIMA KELOMPOK MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
ASAL-USUL DAN PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN PESANTREN Materi Ke 3
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KURIKULUM 2013 UNTUK SEKOLAH DASAR.
Assalamu’ Alikum Wr. Wb..
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Evaluasi Pembelajaran (2 SKS)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20/2007
MODUL PEMBIMBING Modul terdiri dari: Pendahuluan PIGP
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
Metode pemb. Fiqih Pengampu : M. Nawawi
Pada Mata Kuliah PENGEMBANGAN KURIKULUM
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
BIMBINGAN KONSELING.
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Metode pemb. Fiqih Pengampu : M. Nawawi
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Pendidikan Agama Islam Semester 1, 2 SKS
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PAI BERBASIS SEKOLAH ALAM
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI LAMPUNG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
Drs. H. LEKSONO, M.Pd.I Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam
Kebijakan Pemerintah DALAM Pengembangan Perpustakaan Sekolah
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan Agama Islam
Oleh : KEPALA BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
Oleh : KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
Transcript presentasi:

PESANTREN KILAT (SANLAT) Model Penyelenggaraan SANLAT DR. HJ. SUTIAH, M.Pd

ORIENTASI PENYELENGGARAAN PESANTREN KILAT DI SD/SMP KEMENTRIAN AGAMA PROPINSI JAWA TIMUR Oleh DR. Hj. SUTIAH, M.Pd Kontak : 0341-574126 0818532290 085855050099 Email: bu_sutiah@yahoo.com Dosen & Kaprodi PPS S2 MPI UIN Maliki Malang Advice QA & TQI Kanwil Depag Jatim Asdir LKP2-I Malang 9/16/2018 HJ. SUTI'AH, PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) DAN PKB

Pesantren Belum ada sebelum abad ke-18 Lembaga pendidikan khas Indonesia Lembaga pendidikan pertama sebelum kemunculan madrasah Bertahan dan terus berkembang hingga sekarang Mimiliki banyak varian dengan kekhasan masing-masing Wadah yang tepat untuk menyiapkan kader agamawan

Asal-Usul Pesantren Ada dua pendapat tentang asal-usul pesantren: Berasal dari tardisi pra-Islam Berasal dari tradisi Islam

Berasal dari Tradisi Pra-Islam Bukti-bukti Sejarah: Secara bahasa santri berasal dari kata shastri dan shastra Beberapa persamaan antara beberapa unsur dari sistem pendidikan Hindu dan pesantren: Seluruh sistemnya bersifat agamis Guru tidak mendapat gaji Penghormatan yang besar terhadap guru Murid pergi meminta-minta ke luar pondok Didirikan di luar kota atau di pojok desa. 5

Berasal dari Tradisi Islam Bukti-bukti Sejarah: Pondok - funduq”berarti asrama, rumah, hotel atau tempat tinggal sederhana. Bahasa Arab sebagai materi pokok pembelajaran Tradisi menyerahkan tanah oleh negara untuk pendidikan agama dapat ditemukan dalam ajaran wakaf

ELEMEN-ELEMEN PESANTREN Pondok Masjid Pengajian kitab-kitab kuning Santri Santri mukim Santri kalong Kyai dan Ustadz

KATEGORI PESANTREN Pesantren salaf atau tradisional Pesantren Khalaf atau Modern Pesantren Kilat; Pesantren Terintegrasi;

PESANTREN KILAT Kilat = Cepat Sekali Pesantren  Pe + Santri + an = tempat tinggal santri atau tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam Kilat = Cepat Sekali Pesantren Kilat = tempat para santri belajar agama secara memadai dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu jangka waktu tertentu secara terbatas

PENGERTIAN PESANTREN KILAT Sistem pengajaran dan pendidikan yang mengikuti pola pesantren dan dilaksanakan dalam waktu relatif singkat PESANTREN KILAT: Suatu wahana alternatif kegiatan ektrakurikuler dalam rangka memantapkan pembinaan keimanaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME bagi peserta didik yang beragama Islam dengan pola tata kehidupan pesantrenyang dilakukan di dalam lingkungan sekolah dan atau luar lingkungan sekolah dalam waktu yang ditetapkan pada liburan sekolah.

PESANTREN KILAT (SANLAT) (Kemenag) Bentuk kegiatan intensif yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang diikuti secara penuh oleh siswa selama 24 jam atau sebagian waktu saja dengan maksud melatih mereka untuk menghidupkan hari-hari dan malam-malam bulan Ramadlan dengan kegiatan-kegiatan ibadah dengan mencontoh apa yang dilakukan di Pesantren pada umumnya baik Pesantren salaf maupun Khalaf misalnya buka bersama, pengkajian dan diskusi agama atau kitab-kitab tertentu, shalat tarawih berjama’ah, tadarrus Al Qur’an dan pendalamannya, dll.

DASAR SANLAT Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Keputusan bersama Mendiknas dan Menteri Agama RI Nomor 0198/U/1985 dan Nomor 35 Tahun 1985 tentang pelaksanaa Pendidikan Agama di Sekolah / Kursus di lingkungan Ditjen Dikdasmen Depdikbud Keputusan Menteri Pendidikan RI Nomor 0461/V/84 tentang Pembinaan Kesiswaan Keputusan bersama Dirjen Dikdasmen dan Dirjen Bimbaga Islam Nomor 015/C/KEP/I/1984 dan Nomor E/HK.005/14/84 tanggal 30 Januari 1984 Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/6/1982 tentang Peraturan Pembinaan Kesiswaan Instruksi Mendikbud Nomor 4 tahun 1996 tentang Pesantren Kilat Instruksi Menteri Agama RI Nomor MA/216/1996 tentang Pesantren Kilat

TUJUAN PESANTREN KILAT Memperdalam, memanatapkan dan meningkatkan pemahaman dan penghayatan ajaran agama is;am baginpeserta didik khususnya tentang keimanan, ibadah, akhlak dan al-Qur’an Menerapkan dan mengamalkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka membentuk mental spiritusal peserta didik yang tanggu, memilki kepribadian muslim yang kokoh dan mampu menghadapi tantangan negatif baik yang datang dalam dirinya maupun luar dirinysa.

TUJUAN SANLAT (Kemenag) Memberi pemahaman yang menyeluruh tentang pentingnya menghidupkan hari-hari dan malam-malam Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan positif (ibadah) Meningkatkan amal ibadah siswa dan guru yang arahnya untuk mendorong pembentukan kepribadian siswa baik secara rohani maupun jasmani dengan melakukan penghayatan terhadap ibadah puasa dan amal ibadah lainnya yang ia kerjakan Memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa tentang ajaran agama dan bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari Meningkatkan syiar Islam baik untuk tujuan persuasif rekruitmen siswa dalam partisipasi kegiatan keagamaan maupun untuk tujuan pembangunan opini dan citra positif nan-semarak dari bulan Ramadhan Mengisi waktu luang dengan lebih memakai dan memperdalam iman dan takwa.

TATA CARA KEHIDUPAN PESANTREN NILAI-NILAI TATA CARA KEHIDUPAN PESANTREN PENANAMAN Keimanan Ketaqwaan Akhlak Mulia PENINGKATAN Pemahaman Penghayatan Pengamalan MEMADUKAN Kehidupan kel.sek. Masy dg kesederhanaan MENGEMBANGKAN Solidaritas sosial dan kesetiakawanan sosial HUBUNGAN Kekerabatan pendidik dan peserta didik PENERAPAN Disiplin Kebersamaan Kreatf kemandirian INGIN TAHU Cara belajar memanfaatkan waktu optimal

BEBERAPA TANTANGAN YANG BERIMPLIKASI PADA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PAI Kemajuan TIK menuntut guru PAI untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran PAI berbasis TIK atau multimedia Temuan penelitian psikologi mengenai kecerdasan ganda, menuntut guru PAI untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran PAI berbasis multiple intelligence. Fenomena sosial menunjukkan bahwa konflik-konflik dalam hubungan manusia sebagai individu ataupun kelompok bahkan bangsa berlangsung dalam eskalasi yang tinggi hingga ke tingkat violence, dan aksi-aksi kekerasan itu bahkan memakai legitimasi agama. Ini menuntut guru PAI untuk mengembangkan PAI ke arah pendidikan Islam multikulturalis, yakni pendidikan Islam yang dikemas dalam watak multikultural, ramah menyapa perbedaan budaya, sosial dan agama Adanya berbagai masalah demoralisasi di masyarakat pada berbagai jenjang, menuntut guru PAI untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran PAI berbasis pendidikan karakter. Dan seterusnya

1 2 3 BERBAGAI MASALAH DEMORALISASI DI NEGARA KITA Meningkatnya tindak kekerasan atau pertengkaran di kalangan remaja. 1 Makin maraknya pacaran yang melampaui batas-batas norma agama, dan bahkan ada di antara mereka yang telah melakukan hubungan sekual sebelum nikah 2 3 Makin maraknya anak-anak dan remaja yang gemar game, sms, twiter, ficebook dtl, sehingga membuat mereka lupa untuk selalu berdzikir ke hadirat Allah, lalai sholat pada waktunya, dan tidak lagi gemar membaca Al-Qur’an dan berdo’a.

DEMORALISASI Makin maraknya anak-anak dan remaja yang gemar melihat gambar-gambar porno dan atau menonton film dan situs porno 4 Membudayanya ketidakjujuran dan rasa tidak hormat anak kepada orang tua dan guru di kalangan anak-anak dan remaja. 5 Menurunnya semangat belajar, etos kerja, kedisiplinan, Kejujuran dan kemandirian serta kecenderungan untuk menperoleh hidup yang mudah tanpa kerja keras 6

DEMORALISASI Menurunnya rasa tanggung jawab anak-anak dan remaja, baik terhadap Tuhan, diri, keluarga, lingkungan masyarakat, maupun bangsa dan negara. 7 8 Membudayanya nilai materialisme (materialism, hedonism) di kalangan anak-anak dan para remaja. 9 Makin maraknya penggunaan narkoba serta minuman alkohol di kalangan para remaja. Masalah di masyarakat pada berbagai jenjang (Korupsi, kekerasan, kejahatan sekual, perusakan, perkelahian massal, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dll.) 10

SANLAT MENGENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN TERINTEGRASI MENGATASI DEMORALISASI/ KEGAGALAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) EKSTERNAL Agar anak dapat mengetahui ajaran agama dan nilai-nilai Islam KNOWING OTAK & BADAN Agar anak dapat mempraktekkan ajaran agama dan nilai-nilai Islam DOING INTERNALISASI Agar anak menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai Islam BEING QALBU KEGAGALAN PAI

PERLUNYA PENDEKATAN TASAWUF Bagaimana Karakteristik Tasawuf? Para ulama sepakat bahwa inti tasawuf adalah ajaran yang menyatakan bahwa hakekat keluhuran nilai seseorang bukan terletak pada wujud fisiknya melainkan pada kesucian dan kemuliaan hatinya, sehingga ia bisa sedekat mungkin dengan Allah yang Maha Suci Menekankan pada aspek esoteris atau kedalaman spiritualitas batiniyah dari keberagamaan Islam Mementingkan qalb (hati) dan dzauq (rasa) Langkah-langkah yang ditempuh adalah: takhliyah, tahliyah dan tajliyah.

KESUCIAN JIWA SEORANG MUKMIN BERADA PADA TIGA TINGKATAN, YAITU: berarti ia berusaha mengingat dan mengikatkan kesadaran hati dan pikirannya kepada Allah di mana dan kapanpun ia berada. Zikir atau ta’alluq diambil dari hadits Nabi SAW. “Takhallaquw bi akhlaqi Allah” (berakhlaklah dengan akhlak Allah), berarti ia secara sadar meniru sifat-sifat Tuhan sehingga ia memiliki sifat-sifat mulia sebagaimana sifat-Nya. Proses ini bisa disebut sebagai internalisasi sifat Tuhan ke dalam diri manusia. Takhalluq, suatu kemampuan untuk mengaktualisasikan kesadaran dan kapasitas dirinya sebagai seorang mukmin yang dirinya sudah didominasi sifat-sifat Tuhan sehingga tercermin dalam perilakunya yang serba suci dan mulia. Tahaqquq

4 PILAR PENDIDIKAN (UNESCO, 1996) LEARNING TO KNOW LEARNING TO DO LEARNING TO BE LEARNING TO LIVE TOGETHER

PENYELENGGARAAN SANLAT MENCIPTAKAN BUDAYA AGAMA (RELIGIOUS CULTURE) MENJALIN UKHWAH ISLAMIYA MENGOKOHKAN UKHUWAH BASYARIYAH

? LINGKUP PROGRAM SANLAT Hubungan manusia dengan Allah Hubungan Manusia dengan diri sendiri Hubungan Manusia dengan sesama Manusia Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkunganya

POLA PEMBINAAN SANLAT PENGENALAN (KNOWING) PENGHAYATAN (FEELING) PEMBIASAAN PENGAMALAN (DOING & BEEING) Beribadah (sholat, dzikir, tadabbur, dll Lingkungan & Kebiasaan Pesantren Arti/makna ibadah dan Manfaatnya Mata pelajaran dan ilmu –ilmu lainya Belajar bersama (Muthol’ah) Ilmu-2 utama di pesantren Tata cara beribadah Kehidupan bersama di lingkungan keluarga, teman sebaya, masyarakt Tata cara hidup, bergaul, dan melakukan aktivitas bersama-sama Kedekatan Pembimbing & santri

LINGKUP MATERI SANLAT (TENTATIF) AQIDAH/KEIMANAN 20% IBADAH 20% AL-QUR’AN 20% AKHLAK 20% TARIKH 10% PROGRAM TAMBAHAN 10% Praktik do’a-do’a pilihan Tadabur Alam Olah raga Kesenian bernafaskan islam Mentoring Muhasabah (sholat malam dan renungan malam) Quiz atau Game Bakshos; kerja bakti, bantuan dan santunan serta gotong royong

Kekeluargaan & sosial kemasyarakatan STRATEGI PENERAPAN PROGRAM Keterampilan proses Pengamalan PENDEKATAN SANLAT Pembiasaan Emosional Rasional Fungsional

STRATEGI PENERAPAN PROGRAM METODE SANLAT PAIKEMI Ceramah/ ekspositori DISKUSI SOSIO DRAMA LATIHAN & PEMBIASAAN DEMONSTRASI PEMB. TUGAS, KUNJUNGAN TOKOH AGAMA

Aqidah/Keimanan Ibadah Al-Qur’an Akhlak Tarikh Program tambahan MATERI SANLAT

AQIDAH/ KEIMANAN IBADAH CONTENT DEVELOPMENT AL-QURAN ALKHLAK TARIKH PROGRAM TAMBAHAN

LINGKUP MATERI SANLAT SMP NO MATERI KISI-KISI 1 AQIDAH/ KEIMANAN Pemahaman Rukun Iman Iman Kpd Allah dan Bukti Ciptaanya Iman Kepada Malaikat dan tugasnya Iman Kepasa Kitab dan Pemmahaman terhadap Al-Qur’an Iman Kepada Rasul Allah trmsk Ulul Azmi Iman kepada hari Akhir dan Nama-namanya Iman Kepada Qodho dan Qodar 2 IBADAH a. Rukun Islam- Syahadat, Sholat, Puasa, dan haji b. Bimbingan Bersuci dan Praktik Wudlu c. Bimbingan Praktik Sholat wajib dan sunnah d. Pemahaman ttg Penyembelihan Hewan e. Pengenalan dasar zakat f. Pengenalan dasar haji dan Umrah 3 Al-QUR’AN Membaca, mengartikan dan menemukan makna/menjadi pedoman hidup dalam QS. At-Tin dan QS. Al-Insyirah

LINGKUP MATERI SANLAT SMP NO MATERI KISI-KISI 4 AKHLAK Akhlak terhadap Allah, diri sendidri, sesama manusia, orang tua, guru, alaam lingkunganya Tawadhu, taat, qon’ah dan sabaar Kerja keras, tekun, ulet dan teliti Zuhud dan tawakkal Adab makan dan minum Qon’ah dan tasamuh 5 TARIKH Keteladanan nabi Muhammad Keteladanaan kisah Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim As, Nabi Ismail As, Nabi Ayyub As, Nabi Musa As, Nabi Isa As, Khalifah Abu Bakar RA, Umar Bin Khottab, dan kaum Muhajirin dan Anshor Kesombongan Abu Lahab dan abu jahal dan Musailamah al kadzab Kisa Perjuangan tokoh-tokoh agama (ulama) dalam menyebarkan Islam di Nusantra 6 PROGRAM TAMBAHAN Muhasabah (renungan malam) Olah Raga dan senam pagi Kreasi Seni Islami (nasyid, puisi islami dll.) Quiz dan Cepat Tepat Kultum Bhaksos, dll

TINGKAT KABUPATEN /KOTA TINGKAT NASIONAL TINGKAT PROPINSI PENYELENGGARA SANLAT TINGKAT KABUPATEN /KOTA TINGKAT KECAMATAN TINGKAT SEKOLAH

Mengasramakan siswa (24 jam) MODEL SANLAT Mengasramakan siswa (24 jam) Tidak mengasramakan (sebagian waktu)

POLA PENYELENGGARAAN SANLAT SEKOLAH MANDIRI GABUNGAN BEBERAPA SEKOLAH BEKERJASAMA DG PONPES BEKERJASAMA DG LEMB.MASY Orgnisasi Ketenagaan Pembiayaan Sarana/ Prasarana Pelaksanaan Orgnisasi Ketenagaan Pembiayaan Sarana/ Prasarana Pelaksanaan Orgnisasi Ketenagaan Pembiayaan Sarana/ Prasarana Pelaksanaan Orgnisasi Ketenagaan Pembiayaan Sarana/ Prasarana Pelaksanaan

Tipe A Tipe B Tipe C Menginap 3-7 hari PELAKSANAAN BENTUK Kegiatan dimulai pukul 08.00 s.d. 18.30 WIB. Tipe B Kegiatan dimulai pukul 08.00 s.d. 13.00 Wib. . Tipe C

ORGANISASI PENYELENGGARA SANLAT Penanggung Jawab Kegiatan “ Kepala Sekolah” Peanggung jawab program “ Para GPAI” ORGANISASI PENYELENGGARA SANLAT Fasilitator “Pengawas PAI” Pembina Kegiatan “ Tokoh/ Komite/ GPAI Panitia Pelaksana “ SK Tingkat Sekolah”

PELAKSANAAN SANLAT Di masukkan dlm Program Kegiatan sekolah Penyusunan Panduan Sanlat Di masukkan dlm Program Kegiatan sekolah Penyampaian Surat kpd pihak terkait Bekerjasama dengan Komite Sekolah PELAKSANAAN SANLAT Pemberitahuan kepada wali murid/orang tua Rapat-rapat persiapan Pembentukan panitia deng SK Persiapan sarana prasarana Pendaftaran Peserta dg Biodata Pelaksanaan Sanlat Pelaporan Kegiatan Sanlat

SUMBER DANA DAN PEMBIAYAAN SANLAT Kasek-Dewan Guru-Komite “ TJ Tingkat Sekolah” Pengawas dan Kasek – “tingkat Kecamatan” SUMBER DANA DAN PEMBIAYAAN SANLAT Kemenag dan Kepala Dinas Kab/Kota “ tingkat Kota/Kab” Kemenag dan Kepala Dinas Pendidikan propinsi “ Tingkat propinsi” Direktorat PAIS dan Direktorat Pembinaan SMP” tingkat nasional” Para Donatur Para Sponsor Sumber lain yang halal dan tidak mengikat

Supervisi Evaluasi Pelaporan ASPEK EDUKATIF ASPEK ADMINISTRATIF sanlat

SUPERVISI SANLAT ? Pemberian bimbingan dalam mengatasi masalah atau kesulitan, baik yang berhubungan dengan aspek edukatif maupun aspek administratif Pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, atau pengamatan persiapan, pelaksanaan, akhir kegiatan Hasil digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pelaksanaan Sanlat yang akan datang Supervisor: Kepala sekolah, Pengawas pendidikan, Pejabat tingkat kecamatan, Kab/ Kota, Provinsi, Pusat

EVALUASI SANLAT ? Untuk mengetahui keterlaksanaan penyelenggaraan Sanlat, baik melalui pengamatan maupun laporan pelaksanaan. Sasaran evaluasi, Kepanitiaan, Fasilitas, sarana prasarana,Administrasi penyelenggaraan,Akomodasi dan konsumsi,Materi Sanlat,Pelayanan,Kedisiplinan EVALUASI EDUKATIFmengetahui keberhasilan peserta Sanlat terutama mengenai sikap dan keterampilan . Hharus memperhatikan faktor proses (pretes dan postes), alat evaluasi (tes perbuatan, lisan, tulis), aspek afektif & psikomotor E VALUATOR - pembimbing Sanlat dengan bantuan alat evaluasi

PELAPORAN SANLAT ? Untuk Pertanggungjawaban yang disampaikan kepada pejabat tingkat atasnya. FORMAT LAPORAN memuat (1) landasan operasional, (2) perencanaan, (3) persiapan, (4) waktu dan tempat penyelenggaraan, (5) panitia, pembimbing, dan peserta, (6) pelaksanaan kegiatan, (7) hambatan dan upaya penanggulangannya, pertanggungjawaban keuangan, (8) simpulan, dan (9) saran-saran, (10) lampiran: SK panitia Daftar nama peserta Jadwal kegiatan Materi ajar, dll.

KEGIATAN SANLAT Kegiatan rutin di bulan Ramadhan yang dilakukan secara berjama’ah, misal: Shalat Lima Waktu, Shalat Tarawih, Tadarrus Al Qur’an, Buka puasa bersama, Shalat malam bersama, dll Kuliah atau ceramah agama menjelang atau setelah shalat tarawih dan sholat shubuh. Untuk siswa SLTP/MTSbisa saja kegiatan ini dilakukan secara swakarya yakni dengan menjadwal setiap pesertanya untuk melakukan ceramah (7-10 menit) secara bergiliran, jika tidak memungkinkan maka narasumber bisa dari guru, komite atau pihak lain yang berkompeten dalam bidang agama untuk menambah wawasan baru tentang pengetahuan dan pemahaman agama. Tadarrus Al Qur’an dilakukna secara terencana dan dijadwal sedemikian rupa dengan melibatkan seluruh peserta Sanlat. Pengkajian agama, bisa diisi dengan tafsir Al Qur’an, pengkajian kitab-kitab kuning (klasik) ataupun modern akidah, akhlak, fiqih atau lainnya, dengan nara sumber tertentu atau guru. Dialog mengenai pengalaman-pengalaman keagamaan yang didapat selama mengikuti sanlat.

JADWAL SANLAT (alternatif)-MI/SD DENGAN TIDAK DIASRAMAKAN No Hari, Tgl Kls Waktu Materi Pemateri 1 Senin,..2013 I-III 07.30-08.15 Keimanan -Rukun Iman Drs. Ahmad IV-VI KeimananAllah Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dra. Aisyah 08.15-09.00 Allah Maha Dekat (Keimanan) Meyakini Kitab Al Quran 09.00-09.30 Istirahat 09.30-10.15 Rukun Islam (Ibadah) 09.30-11.00 IbadahBimbingan Doa setelah Sholat

(Lanjutan) No Hari, Tgl Kls Waktu Materi Pemateri 1 Selasa,..2013 I-III 07.30-08.15 Teladan Nabi Muhammad SAW Drs. Ahmad IV-VI Membaca Surat Al Fatihah, AtTakasur, Al Lahab, Al Insyiroh, At Tin, Ad-dhuha Dra. Aisyah 08.15-09.00 Cara ber Akhlak Mulia kpd Allah SWT (Akhlak) Akhlak kpd Guru, Teman (Akhlak) 09.00-09.30 Istirahat 09.30-10.15 Kisah Nabi Adam A.S 09.30-11.00 Kisah Nabi Yusuf A.S

JADWAL SANLAT (alternatif)-MTS/SLTP DENGAN TIDAK DIASRAMAKAN No Hari, Tgl Waktu Materi Pemateri 1 Senin,..2013 07.30-08.30 Tadarrus 08.30-09.00 Ceramah agama (Iman/ Islam/ Ihsan/Ibadah) 09.00-10.15 FGD I Al Qur’an sebagai pedoman hidup 10.15-10.45 Istirahat, games 10-45-12.00 FGD II Akhlaqul Karimah Selasa, ..2013 Ceramah agama (Akhlaq/ Sejarah) FGD I Pergaulan remaja FGD I Perkembangan Islam

JADWAL SANLAT (alternatif)-MTS/SLTP DENGAN TIDAK ASRAMA No Hari, Tgl Waktu Materi Pemateri 1 Senin,..2013 07.30-08.30 Tadarrus 08.30-09.00 Ceramah agama (Iman/ Islam/ Ihsan/Ibadah) 09.00-10.15 FGD I Al Qur’an sebagai pedoman hidup 10.15-10.45 Istirahat, games 10-45-12.00 FGD II Akhlaqul Karimah Selasa, ..2013 Ceramah agama (Akhlaq/ Sejarah) FGD I Pergaulan remaja FGD I Perkembangan Islam

JADWAL SANLAT (alternatif)-MTS/SLTP DI ASRAMAKAN No Hari, Tgl Waktu Materi Pemateri 1 Senin,..2013 03.00-04.00 Sholat malam berjama’ah 04.00-04.30 Sahur bersama 04.00-05.00 Sholat shubuh berjama’ah 05.00 -05.30 Kultum, Dialog Agama 05.30 -06.30 Olah raga ringan 06.30-07.30 Istirahat 07.30-08.30 Sholat Dhuha berjama’ah 08.30-10.00 Mengaji kitab kuning 10.00-12.00 Tidur siang 12.00-13.00 Sholat Dhuhur berjama’ah 13.00-14.00 Dialog keagamaan 14.00-15.00 Games 15.00-16.00 Sholat Ashar berjama’ah

JADWAL SANLAT (alternatif)-MTS/SLTP DENGAN DIASRAMAKAN (Lanjutan) No Hari, Tgl Waktu Materi Pemateri 15.00-16.00 Sholat Ashar berjama’ah 16.00-17.00 Persiapan berbuka puasa 17.00-18.00 Takjil dan berbuka puasa 18.00-18.30 Sholat Maghrib berjama’ah 18.30-19.00 Istirahat 19.00-20.30 Sholat Isya’ dan tarawih berjama’ah 20.30-20.45 Kultum 20.45-21.30 Mengaji kitab kuning 21.30-22.30 Tadarrus Al Qur’an 22.30-03.00 Istitahat

YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN SANLAT Lama Waktu Pelaksanaan Peserta disesuaikan dengan model pelaksanaan (diasramakan atau tidak) Penyusunan jadwal dan variasi kegiatan (dapat ditambah dengan lomba-lomba keagamaan, bakti sosial, games) Materi dan pemateri (disesuaikan dengan situasi, tingkat kebutuhan siswa dan ketersediaan sumber daya) Jika diasramakan perlu dipertimbangkan ketercukupan sarana dan prasarananya (tempat untuk istirahat peserta, toilet, tempat kegiatan) dengan jumlah peserta. Jika memungkinkan dapat bekerjasama dengan pesantren di sekitar sekolah/Madrasah Pengelompokan peserta berdasarkan tingkat kemampuan dan gender Rancangan model pembelajaran sanlat, (tujuan, materi pembelajaran, metode dan teknik pembelajaran, evaluasi dan pola interaksi antara pendidik dan peserta sanlat. Evaluasi setiap kegiatan yang dilaksanakan termasuk instrumen evaluasinya

Instrumen Self Assessment Siswa (Alternatif) Bulan Pekan ke- Tanggal Pada tanggal dibawah ini dalam sehari saya telah mengerjakan Shalat wajib = 0, 1, 2, 3, 4, 5 waktu (A, B, C, D, E = tanggal pada pekan masing-masing) Tidak sholat wajib 5 waktu sebab: Belum bisa sholat Haid Tertidur Lupa Malas Pergi Sakit (Tulis nomornya saja) Jum’at Tanggal H (Hadir), T (Tidak) A B C D E Januari I 1 – 7 II 8 – 14 III 15 – 21 IV 22 – 28 V 29 – 31 dst

Instrumen Self Assessment Siswa (Alternatif) Tanggal R = Tarawih/ T = Tidak P=Puasa / T = Tidak Tidak berpuasa sebab: Sakit Haid Bepergian (Musafir) Tidak Kuat Kuat tapi Malas (Beri tanda silang pada pilihan tabel berikut) 1 2 3 4 5 3, dst Hari Raya Idul Fitri Tahun: ……….. H/ ……………..M Hadir Shalat ‘Id di …………………………………………….. ………………………………………………………………………….. Tidak hadir /tidak shalat sebab : …………………………………………………………………………………………………………………………………….

SEKIAN TERIMA KASIH