METODE PEMBELAJARAN DAN ASSESSMENT Setia Budi Sasongko, Ph.D.
Teori Belajar
Aliran Tingkah Laku Stimulus BELAJAR Respon Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon Mementingkan hasil belajar Stimulus BELAJAR Respon
Kritik Teori Tingkah Laku Teori ini dianggap cenderung mengarahkan mahasiswa berfikir liniear, konvergen dan tidak kreatif Tidak dapat menjelaskan situasi belajar yang kompleks
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME Lebih mementingkan pada PROSES Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan tidak selalu berbentuk perubahan perilaku yang dapat diamati Proses belajar terjadi menurut pola tahapan perkembangan sesuai dengan umur (Piaget) Proses belajar ditentukan cara mengatur materi ajar, bukan ditentukan umur (Bruner) Proses belajar terjadi bila mahasiswa mampu mengasimilasi pengetahuan yang dimiliki dan yang baru (Ausubel)
Kritik Teori Kognitif Lebih dekat kepada psikologi dari pada teori belajar sulit aplikasi
KONSTRUKTIVISME Pengetahuan merupakan hasil bentukan kita sendiri (von Glaserfeld, 1989; Mathew, 1994) Pengetahuan merupakan hal yang sangat terkait dengan pengamatan seseorang, yang dikonstruksikan sejauh pengalaman yang dialaminya Proses pembentukan pengetahuan berjalan terus menerus, setiap kali terjadi reorganisasi & rekonstruksi karena adanya pemahaman yg baru
Looking at an exhibition Participating in a discussion Verbal reciving Visual reciving Partici- pating Doing PASSIVE ACTIVE 10% Reading 20% Hearing words 30% Looking at picture Watching video Watching a demonstration Seeing it done on location Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience 50% Looking at an exhibition 70% Participating in a discussion Untuk menunjukkan bahwa dengan metode kuliah, pemahaman mahasiswa akan kurang dicapai 90% Doing the Real Thing TINGKAT MEMORISASI TINGKAT KETERLIBATAN MODEL PEMBELAJARAN
Tingkat keterlibatan berbeda Tingkat keterlibatan tinggi ---------------------------------------------------------------------- Theorizing Applying SCL Kegiatan belajar yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan Relating Explaining TCL Describing ---------------------------------------------------------------------- Note taking Memorize Tingkat keterlibatan rendah Pasif Tingkat keterlibatan masiswa Aktif Kuliah standard Problem Based Learning
Belajar = menerima pengetahuan ? Teacher Centered Learning Belajar = menerima pengetahuan ? SISWA PASIF RESEPTIF SERING DINAMAKAN PENGAJARAN
SERING DINAMAKAN PEMBELAJARAN Belajar adalah mencari dan mengkonstruksi pengetahuan lewat berbagai strategi AKTIF SPESIFIK MENJADI GREY BOX black box SERING DINAMAKAN PEMBELAJARAN Belajar adalah berubah
Ciri Pembelajaran berpusat pada mahasiswa
Model-model Pembelajaran
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran -1 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 1. Small Group Discussion (SGD) membentuk kelompok memilih bahan diskusi mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas komunikasi kerjasama sintesa hasil, saling menghargai inisiatif, leadership.
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran - 2 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 2. Simulasi / Role Play mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya. Atau mempraktekan/ mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan. Apresiasi analogi/ imajinasi Empati Kreativitas pengalaman, trampil
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran -3 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 3. Discovery Learning (DL) mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan kreatif inovasi analisis inisiatif menyenangkan
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran -4 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 4. Self-Directed Learning (SDL) merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. kemandirian kreatif bertanggung jawab percaya diri ketekunan
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran -5 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 5. Cooperative Learning (CpL) Membahas dan menyimpulkan masalah/tugas yang diberikan dosen secara berkelompok teamwork toleransi kepemimpinan komunikasi
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran -6 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 6. Collaborative Learning (CL) (Team Based Learning) Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri. penghargaan apresiasi pendapat/toleransi networking share vision group decision making time management
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran -7 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 7. Contextual Instruction (CI) Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata Melakukan studi lapang/terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori. sintesis analisis responsif apresiasi pengalaman
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran -8 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 8. Project Based Learning (PjBL) Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis. Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. ketaat asas-an tanggung-jawab inovasi, kreatif komunikasi aktualisasi
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran -9 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 9. Problem Based Learning (PBL) Belajar dengan menggali/mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen. prioritas mengambil keputusan berfikir kritis selektif tanggung-jawab
Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat Model Pembelajaran -10 No Model Pembelajaran Yang dilakukan mahasiswa Kemampuan soft skill yang di dapat 10. Mind Mapping (MM) Mencatat hasil penggalian informasi dengan memanfaatkan cara otak bekerja Mempresentasikan hasil pembuatan mind mapping dalam forum analisis responsif apresiasi kreatvitas inisiatif
Penilaian Hasil Belajar
PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR ( yang lazim ) KULIAH PENILAIAN MAHASISWA BELAJAR LULUS TES / UJIAN HASIL BELAJAR TIDAKLULUS endrop3ai@ its.ac.id
Garis Besar Rencana Pembljrn Pengem bangan Pembela jaran SISTEM PEMBELAJARAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (ACT) Proses & hasil pembelajaran KURIKULUM Dosen Sumber belajar Garis Besar Rencana Pembljrn Pengem bangan Pembela jaran Mahasiswa EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (CHECK)
Contoh PERENCANAAN PEMBELAJARAN SCL SATU MATA KULIAH DALAM 1 SEMESTER KULIAH DAN TUTORIAL Contoh PERENCANAAN PEMBELAJARAN SCL SATU MATA KULIAH DALAM 1 SEMESTER KOMPETEN perbaikan perbaikan perbaikan perbaikan assessment assessment assessment assessment Bahan kajian A Bahan kajian B Bahan kajian C Bahan kajian D KOMPETENSI ? Kemampuan a Kemampuan b Kemampuan c Kemampuan d D TUGAS & PRESENTASI PRAKTIKUM SEMINAR MEMBUAT MODEL TAHAPAN PEMBELAJARAN
Macam-macam Asesmen Proses Input Pembelajaran Output Tes Baku Asesmen Alternatif
Tes Baku - Tulis
PENULISAN TES URAIAN TULIS TES URAIAN BERDASAR KISI-KISI PILIH TES URAIAN TERBATAS GUNAKAN UNTUK MENGUKUR PROSES BERPIKIR TINGGI KEMBANGKAN SOAL DARI SUATU KASUS GUNAKAN KATA TANYA : JELASKAN, BANDINGKAN, SIMPULKAN, ANALISIS-LAH, JANGAN SEBUTKAN RUMUSKAN PERTANYAAN DENGAN JELAS TULIS SKOR MAKSIMAL PADA SETIAP SOAL 9/16/2018
KARAKTERISTIK PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI Menilai semua hasil belajar peserta didik : KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR Hasil penilaian memberikan informasi yang akurat dan mendorong peningkatan kualitas pembelajaran Sistem penilaian berkelanjutan Prinsip penilaian berkelanjutan: Menilai KOMPETENSI DASAR, Menganalisis HASIL, dan Tindak lanjut BERUPA REMIDI / PENGAYAAN agar mahasiswa dapat mencapai KOMPETENSI DASAR BERTAHAP
PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI YG TELAH DICAPAI DIBANDINGKAN STANDAR YANG DITETAPKAN SISTEM PENILAIAN BERKELANJUTAN HASIL PENILAIAN: LULUS / BELUM LULUS BELUM LULUS: REMIDI DAN DIUJI LAGI SAMPAI MENCAPAI KOMPETENSI DASAR ALAT UKUR: VALID DAN RELIABEL CARA PENILAIAN: TES LISAN, KUIS, WAWANCARA, PENGAMATAN, TUGAS, PORTOFOLIO, DAN SEBAGAINYA 9/16/2018
PROSES BERPIKIR YANG AKAN DIUKUR PROSES BERPIKIR RENDAH: INGATAN PROSES BERPIKIR SEDANG: PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PROSES BERPIKIR TINGGI: ANALISIS, SINTESIS, DAN EVALUASI
Tes Uraian/ Esei - Kelebihan Baik digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks Menekankan pada pengukuran kemampuan dan keterampilan mengintegrasikan berbagai buah pikiran dan sumber informasi ke dalam suatu pola berfikir tertentu, yang disertai keterampilan pemecahan masalah. Menekankan pada kemampuan menulis
Tes Uraian/ Esei - Kekurangan Reliabilitas tes rendah Memerlukan waktu yang relative lebih banyak baik dosen (memeriksa) dan mahasiswa (mengerjakan tes) Jawaban peserta ujian kadang disertai dengan bualan (khususnya bagi peserta yang tidak menguasai)
Perbandingan Tes Objektif dan Uraian Kajian Tes Objektif Tes Uraian Taksonomi yang diukur Baik untuk mengukur pengetahuan ingatan, pemahaman, aplikasi dan analisa, Kurang tepat untuk mengukur sintesa dan evaluasi Kurang baik untuk mengukur pengetahuan ingatan, pemahaman, aplikasi dan analisa. Baik untuk mengukur sintesa dan evaluasi Jumlah sampel Dapat mengukur lebih banyak sampel pertanyaan sehingga mewakili materi yang diajarkan Hanya menanyakan beberapa pertanyaan sehingga kurang mewakili
Perbandingan Tes Objektif dan Uraian Kajian Tes Objektif Tes Uraian Menyusun pertanyaan Menyusun pertanyaan yang baik sulit dilakukan dan memakan waktu yang banyak Lebih mudah disbanding tes objektif dan waktu cukup singkat Pengolahan Sederhana dan reliablitasnya tinggi Pengolahan sangat subjektif dan ketepatan (reliabilitas) rendah
Perbandingan Tes Objektif dan Uraian Kajian Tes Objektif Tes Uraian Faktor yang mengganggu hasil pengolahan Hasil kemampuan mahasiswa dapat terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka Hasil kemampuan mahasiswa terganggu oleh kemampuan menulis dan mendiskripsikan Mendorong mahasiswa untuk lebih banyak menginggat, membuat interpretasi dan menganalisa ide orang lain Mendorong mahasiswa untuk mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan ide sendiri secara tertulis Penyelesaian tes dan pengolahan tes memerlukan waktu yang singkat Penyelesaian tes dan pengolahan tes memerlukan waktu yang panjang
Penilaian kemampuan Tes Uraian Kemampuan mengaplikasikan prinsip Kemampuan menginterpretasikan hubungan Kemampuanmengenal dan menyatakan inferensi Kemampuan mengenal relevansi dari suatu informasi Kemampuan merumuskan dan mengenal hipotesis
Penilaian kemampuan Tes uraian Kemampuan merumuskan dan mengenal kesimpulan yang sahih Kemampuan mengidentifikasi asumsi yang mendasarkan suatu kesimpulan Kemampuan mengenal keterbatasan data Kemampuan mengenal dan menyatakan masalah Kemampuan mendesain prosedur eksperimen
Menyusun Tes Asesmen Alternatif
Landasan Psikologis Asesmen Alternatif (Gardner) Proses dan hasil belajar tidak hanya mengukur SALAH SATU ATAU BEBERAPA ASPEK KEMAMPUAN INDIVIDU, Tetapi mengukur seluruh aspek kemampuan ASESMEN
Tugas-tugas asesmen kinerja dapat diwujudkan dalam bentuk: (Buku AA 2 Tugas-tugas asesmen kinerja dapat diwujudkan dalam bentuk: (Buku AA 2.09 hal 11) Computer Adaptive testing Tes pilihan ganda yang diperluas Extended response atau open ended question Group performance assessment Individual performance assessment Interview Nontraditional test items Observasi Portofolio Project exhibition or demonstration Short-answer, open ended
MENILAI DENGAN RUBRIK Menilai secara Objektif endrop3ai@ its.ac.id
Kriteria Keberhasilan Menjamin reliabilitas, keadilan, dan kebenaran penilaian RUBRIC
PENGERTIAN RUBRIK Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan dosen dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan mahasiswa Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan mahasiswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut
Bentuk Umum Rubrik Deskriptif Deskripsi tugas : DIMENSI Skala 1 Skala 2 Skala 3 Dimensi 1 Tolok ukur Dimensi Dimensi 2 Dimensi 3 Dimensi 4 Dimensi 5 endrop3ai@ its.ac.id
Bentuk Umum Rubrik Holistik Deskripsi tugas : PRESENTASI LISAN PAPER DIMENSI Kriteria Komentar Nilai ORGANI SASI Menyajikan dengan rinci fakta yang mendukung konsep secara valid. KUALITAS ISI Isi yang disampaikan membuat pendengar semakin bertambah pengetahuan GAYA PRESENTASI Berbicara dengan penuh semangat dan membuat pendengar menjadi antusias
Rubrik Deskriptif untuk Menilai Presentasi Lisan Di mensi Sangat baik Baik Memuaskan Batas Di Bawah Harapan Skor Organisasi Presentasi terorganisasi dengan menyajikan fakta yang didukung oleh contoh yang telah dianalisis sesuai konsep (9-10) Presentasi terorganisasi dengan baik dan menyajikan fakta yang meyakinkan untuk mendukung kesimpulan-kesimpulan. (6-8) Presentasi mempunyai fokus dan menyajikan beberapa bukti yang mendukung kesimpulan-kesimpulan. (4-5) Cukup fokus, namun bukti kurang mencukupi untuk digunakan dalam menarik kesimpulan (3-2) Tidak ada organisasi yang jelas. Fakta tidak digunakan untuk mendukung pernyataan. (0-1) Isi Isi mampu menggugah pendengar untuk mengambangkan pikiran Isi akurat dan lengkap. Para pendengar menambah wawasan baru tentang topik tersebut. Isi secara umum akurat, tetapi tidak lengkap. Para pendengar bisa mempelajari beberapa fakta yang tersirat, tetapi mereka tidak menambah wawasan baru tentang topik tersebut. Isinya kurang akurat, karena tidak ada data faktual, tidak menambah pemahaman pendengar Isinya tidak akurat atau terlalu umum. Pendengar tidak belajar apapun atau kadang menyesatkan. Skor Total
Rubrik Deskriptif untuk Menilai Presentasi Lisan Di mensi Sangat baik Baik Memuaskan Batas ambang Di Bawah Harapan Skor Gaya Presentasi Berbicara dengan semangat, menularkan semangat dan antusiasme pada pendengar (9-10) Pembicara tenang dan menggunakan intonasi yang tepat, berbicara tanpa bergantung pada catatan, dan berinteraksi secara intensif dengan pendengar. Pembicara selalu kontak mata dengan pendengar. (7-8) Secara umum pembicara tenang, tetapi dengan nada yang datar dan cukup sering bergantung pada catatan. Kadang-kadang kontak mata dengan pendengar diabaikan. (4-6) Berpatokan pada catatan, tidak ada ide yang dikembangkan di luar catatan, suara monoton (2-3) Pembicara cemas dan tidak nyaman, dan membaca berbagai catatan daripada berbicara. Pendengar sering diabaikan. Tidak terjadi kontak mata karena pembicara lebih banyak melihat ke papan tulis atau layar. (0-1) Skor Total
Rubrik Deskriptif Untuk Penilaian Sesama Anggota Tim DIMENSI Luar Biasa Baik Di bawah harapan Kontribusi Pada Tugas Sangat berkontribusi dalam hasil kerja tim. Berkontribusi secara “adil” dalam hasil kerja tim. Tidak membuat kontribusi nyata dalam hasil kerja tim. Kepemimpinan Secara rutin melakukan kepemimpinan yang baik. Menerima ”pembagian yang adil” dari tanggung jawab kepemimpinan. Jarang atau tidak pernah berlatih tentang memimpin. Kolaborasi Menghargai pendapat orang lain dan berkontribusi besar dalam diskusi kelompok. Menghargai pendapat orang lain dan berkontribusi dalam diskusi kelompok. Tidak berkontribusi pada diskusi kelompok atau sering gagal berpartisipasi. endrop3ai@ its.ac.id
KEMAMPUAN MENULIS ESSAY GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA Sangat kurang <20 Tidak ada ide yang jelas untuk menyelesaikan masalah Kurang 21–40 Ada ide yang dikemukakan, namun kurang sesuai dengan permasalahan Cukup 41– 60 Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai, namun kurang inovatif Baik 61- 80 Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan masalah, inovatif, cakupan tidak terlalu luas Sangat Baik >81 Ide, jelas, inovatif, dan mampu menyelesaikan masalah dengan cakupan luas
Menjelaskan konsep dengan benar Kualitas desain kreatif- inovatif KEMAMPUAN RANCANGAN No KEMAMPUAN AKHIR BOBOT KRITERIA/ INDIKATOR KETERANGAN 1 Penjelasan konsep 10% Kebenaraan konsep Menjelaskan konsep dengan benar 2 Analisis konsep 20% Kedalaman analisis Menganalisis konsep 3 Mengembangkan desain 40% Kualitas desain kreatif- inovatif Kreativitas, aplikasi 4 Kemampuan presentasi Organisasi; isi; gaya Soft skills 5 Sikap ilmiah Kejujuran ilmiah; 6 Ujian akhir Kebenaran konsep Cek kemampuan endrop3ai@ its.ac.id
KEGIATAN Dimensi Pernyataan SKOR DISKUSI PRAKTIKUM tepat Tidak taat 4 3 2 1 DISKUSI PRAKTIKUM Disiplin Mengumpulkan hasil diskusi tepat waktu tepat Tidak Mentaati tata tertib taat abai Komunikasi efektif Kalimat mudah dipahami Pendapat disampaikan dengan tepat Berpikir kritis Mampu bertanya/ menjawab kearah penyelesaian permasalahan
KEGIATAN PRAKTIKUM ATRIBUT Pernyataan SKOR 4 3 2 1 PEMBUATAN dan EVALUASI SEDIAAN Kerjasama Mengerjakan tugas sesuai tanggung jawabnya sesuai Tidak Sesuai Tenggangrasa dalam bekerja ya Tidak Tidak egois dalam penggunaan alat dan bahan egois Saling membantu tanggap Kepemimpinan optimis Mampu mengkoordinir anggota kelompok Kejujuran Kecurangan dalam proses dan mengolah data tidak curang
Kriteria 1. Kejelasan presentasi • Sistematika dan organisasi Level/ skala 1 2 3 4 1. Kejelasan presentasi • Sistematika dan organisasi • Bahasa yang digunakan • Suara 2. Pengetahuan • Penguasaan materi presentasi • Memberikan contoh-contoh yang relevan • Dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi presentasi 3. Penampilan • Presentasi menarik, menggunakan alat-alat bantu dan media yang sesuai • Kerapian, kesopanan dan rasa percaya diri
Kriteria 1. Kejelasan presentasi (bobot 1) Level/ skala 1 2 3 4 1. Kejelasan presentasi (bobot 1) • Sistematika dan organisasi • Bahasa yang digunakan • Suara 2. Pengetahuan (bobot 2) • Penguasaan materi presentasi • Memberikan contoh-contoh yang relevan • Dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi presentasi 3. Penampilan (bobot 1) • Presentasi menarik, menggunakan alat-alat bantu dan media yang sesuai • Kerapian, kesopanan dan rasa percaya diri
Rubrik holistik skala 4 (Umum) Skor Deskripsi 4 Superior Menunjukkan pemahaman yang lebih thd konsep-konsep Menggunakan strategi-strategi yang sesuai Komputasi (perhitungan) benar Penjelasan patut dicontoh Diagram/tabel/grafik tepat (sesuai permintaan) Melebihi pemecahan masalah yang diinginkan 3 Memuaskan dengan sedikit kekurangan Menunjukkan pemahaman thd konsep-konsep Menggunakan strategi yang sesuai Komputasi sebagian benar Penjelasan efektif Diagram/tabel/grafik sebagian besar tepat Memenuhi semua pemecahan masalah yang diinginkan
Skor Deskripsi 2 Cukup memuaskan dengan banyak kekurangan Menunjukkan pemahaman thd sebagian konsep-konsep Tidak menggunakan strategi yang sesuai Komputasi sebagian benar Penjelasan memuaskan Diagram/tabel/grafik sebagian tepat Memenuhi sebagian pemecahan masalah yang diinginkan 1 Tidak memuaskan Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman thd konsep-konsep Komputasi tidak benar Penjelasan tidak memuaskan Diagram/tabel/grafik tidak tepat Tidak memenuhi pemecahan masalah yang diinginkan
Pendidikan adalah seni untuk membuat manusia semakin berkarakter “Intelligence plus character-that is the goal of true education.” Martin Luther King Jr.
Macam-macam Tes uraian (Monroe dan Carter) Bersifat ingatan yang terpilih. Bersifat ingatan evaluative Membandingkan 2 hal terbatas. Membandingkan 2 hal secara umum Mengambil keputusan, baik dalam arti menentang atau mendukung sesuatu Menguraikakn sebab akibat
Tes uraian (Monroe dan Carter) Menjelaskan penggunaan atau pengertian suatu frasa atau pernyataan dalam suatu karangan Meringkas suatu karangan yang telah dibaca Menganalisis Menyatakan hubungan Memberi ilustrasi atau contoh Mengklasifikasikan (kebalikan nomor 11) Menerapkan prinsip atau aturan ke dalam situasi baru
Tes uraian (Monroe dan Carter) Membahas sesuatu Menyatakan maksud atau tujuan Mengkritik secara tepat, terpercaya, dan relevan Membuat garis besar Mengorganisasi ulang fakta Merumuskan permasalahan atau pertanyaan dari beberapa kenyataan atau asumsi yang ditegakkan terlebih dahulu Menyatakan metoda atau prosedur baru