PENGARAHAN PROGRAM TRAINING OF TRAINER KELUARGA SEHAT Disampaikan oleh : Kepala Pusat Pelatihan SDMK Pada Training of Trainer (TOT) Keluarga Sehat Jakarta, Februari 2017
CORE BUSINESS PUSLAT SDMK BBPK Bapelkes Bapelkesda TOT Analisis Kompetensi Pemetaan Kebutuhan Pelatihan Pengembangan Pelatihan Akreditasi Pelatihan Akreditasi Institusi Perencanaan Kegiatan Pelatihan untuk BBPK, Bapelkes, Bapelkes Daerah TOT Diklat PIM III dan IV Prajabatan Pelatihan Diklat PIM IV
TUGAS & FUNGSI PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN Permenkes No. 64 tahun 2015 Melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Tugas Penyusunan Kebijakan teknis pelatihan SDMK di bid analisis kompetensi & Kebutuhan pelatihan, pengembangan pelatihan, & Pengendalian mutu pelatihan SDMK Pelaksanaan pelatihan SDMK di bid analisis kompetensi dan kebutuhan pelatihan, pengembangan pelatihan, dan pengendalian mutu pelatihan SDMK Pemantauan, evaluasi,& pelaporan pelatihan SDMK di bid analisis kompetensi & Kebutuhan pelatihan, pengembangan pelatihan, & Pengendalian mutu pelatihan SDMK Pelaksanaan administrasi Pusat 1 2 3 4 F U N G S I www.PusdiklatAparatur.kemkes.go.id
PENGKAJIAN KEBUTUHAN PELATIHAN PERUMUSAN TUJUAN PELATIHAN MERANCANG PROGRAM PELATIHAN PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN EVALUASI PROGRAM PELATIHAN PENGENDALIAN MUTU PELATIHAN Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Ruang Lingkup Puslat SDMK Analisis Kompetensi Pemetaan Kebutuhan Pelatihan Pengelolaan Pelatihan Penyusunan Kurmod/NSPK Pelatihan Institusi Pelatihan Kurikulum Pelatihan
KURIKULUM TOT KELUARGA SEHAT Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 Permenkes Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelanggaraan Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Keputusan Menkes RI No. HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
PENDAHULUAN Kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan keluarga sehat meliputi pengkayaan, sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sekaligus melakukan pendataan seluruh keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas Program keluarga sehat merupakan program dengan pendekatan pelayanan terintegrasi antara UKP dan UKM yang berkesinambungan Program keluarga sehat yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan mengacu kepada 12 Indikator keluarga sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
PERAN DAN FUNGSI Peran Fungsi Setelah mengikuti pelatihan peserta berperan sebagai Pelatih dalam Pelatihan Keluarga Sehat Fungsi Dalam melaksanakan perannya pelatih, mempunyai fungsi yaitu : Melakukan komunikasi efektif Melakukan manajemen pendekatan keluarga Melatih pada Pelatihan Keluarga Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
KOMPETENSI Untuk menjalankan fungsinya peserta memiliki kompetensi dalam : Menjelaskan Pelayanan KIA di keluarga Menjelaskan Pelayanan Gizi di keluarga Menjelaskan Pelayanan Penyakit Menular (Tuberculosis) di Keluarga Menjelaskan Pelayanan Penyakit Tidak Menular di Keluarga Menjelaskan Pemantauan Sanitasi Lingkungan di Keluarga Melakukan Komunikasi Efektif Melakukan manajemen pendekatan keluarga Melatih pada pelatihan Keluarga Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
STRUKTUR PROGRAM TOT KS NO MATERI ALOKASI WAKTU T P PL JLH A MATERI DASAR Kebijakan Program Keluarga Sehat (termasuk JKN dan Anti Korupsi) 2 B MATERI INTI Pelayanan KIA di Keluarga 1 Pelayanan Gizi di keluarga Pelayanan Penyakit Menular (Tuberculosis) di keluarga Pelayanan PTM di keluarga 4 5. Sanitasi Lingkungan Keluarga 6. Komunikasi Efektif 3 6 7. Manajemen pendekatan keluarga sehat 8 8. Teknik Melatih 5 7 12 C MATERI PENUNJANG 1. BLC 2. RTL TOTAL 15 21 42 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
TOT KELUARGA SEHAT (42 JPL) Kebijakan Program Keluarga Sehat : Program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga Penguatan Puskesmas melalui Pendekatan Keluarga yg holistik JKN Konsep korupsi dan anti korepsi Pelayanan KIA di keluarga Pelayanan GIZI di Keluarga Pelayanan Penyakit menular (TB) di keluarga Pelayanan PTM di Keluarga Sanitasi Lingkungan di Keluarga Komunikasi efektif Manajemen pendekatan keluarga sehat 12 indikator KS MATERI DASAR (2 JPL / T) BLC Rencana Tindak Lanjut MATERI PENUNJANG (2 JPL / T) MATERI INTI (26 JPL :8T, 12P, 6PL) KOMPETEN 7 KOMPETENSI TOT Teknik melatih 12 JPL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Nomor. : MD. 1 Materi. : Kebijakan Program Keluarga Sehat Waktu Nomor : MD. 1 Materi : Kebijakan Program Keluarga Sehat Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) TPU : Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kebijakan program indonesia sehat dg pendekatan keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Menjelaskan Kebijakan Program Indonesia sehat dengan pendekatan Keluarga Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Paradigma Sehat Konsep pendekatan keluarga Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Peran Puskesmas dalam Pendekatan Keluarga Peran pemangku kepentingan CTJ Curah pendapat Modul Bahan tayang Komputer/laptop LCD UU No 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 Permenkes No 39 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelanggaraan Pelaksanaan Program Indonesia Permenkes 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Permenkes nomor 44 tahun 2016 tetang Pedoman Manajemen Puskesmas Keputusan Menkes RI No. HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 2. Menjelaskan Penguatan Puskesmas melalui Pendekatan Keluarga yang holistik 2. Penguatan Puskesmas melalui Pendekatan Keluarga yang holistik Pengenalan SPM Penguatan UKBM Germas Penguatan P2PTM 3 Menjelaskan JKN JKN Menjelaskan Konsep Korupsi dan anti korupsi serta penerapannya Konsep korupsi dan anti korupsi serta penerapannya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Pengertian dan Manfaat Pelayanan Kelas Ibu dan Kelas Ibu Balita Nomor : MI. 1 Materi : Pelayanan KIA di Keluarga Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 0 Jpl) TPU : Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu memahami pelayanan KIA di keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Menjelaskan Pelayanan Kesehatan Reproduksi,Kehamilan, persalinan, nifas, dan Bayi Baru Lahir (BBL) Pelayanan Kesehatan Reproduksi,Kehamilan, persalinan, nifas, dan Bayi Baru Lahir (BBL) Pengertian dan Manfaat Pelayanan Kelas Ibu dan Kelas Ibu Balita Program Perencanaan persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) (IMD dan KB Pasca persalinan) CTJ Curah pendapat Tugas baca Diskusi Kelompok Studi Kasus Modul Bahan tayang Komputer/ laptop LCD ATK Panduan Diskusi Kelompok Panduan Studi kasus Buku KIA Pinkesga tentang Persalinan di Fasilitas Kesehatan, Keluarga Berencana (KB) dan Imunisasi dasar Pedoman Imunisasi Dasar IDAI 2015 PP 61 tahun 2016 tentang kesehatan reproduksi PMK 25 th 2014ttg Upaya Kesehatan anak PMK no 97 tahun 2016 ttg Masa Hamil, melahirkan dan sesudah melahirkan, penyelenggaraan dan pelayanan kontrasepsi serta pelayanan kesehatan seksual Menjelaskan Keluarga Berencana (KB) Keluarga Berencana (KB) Manfaat KB Jenis-jenis alat KB Menjelaskan Imunisasi Dasar Imunisasi Dasar Pengertian dan Manfaat Jenis-Jenis Imunisasi Dasar Waktu Pemberian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
LANJUTAN Pelayanan KIA di Keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Menjelaskan Pemanfaatan Buku KIA pada pelayanan KIA di Keluarga Pemanfaatan Buku KIA kesehatan Ibu hal 1 - 37, imunisasi hal. 38-40 CTJ Curah pendapat Tugas baca Diskusi Kelompok Studi Kasus Modul Bahan tayang Komputer/ laptop LCD ATK Panduan Diskusi Kelompok Panduan Studi kasus Buku KIA Pinkesga tentang Persalinan di Fasilitas Kesehatan, Keluarga Berencana (KB) dan Imunisasi dasar Pedoman Imunisasi Dasar IDAI 2015 PP 61 tahun 2016 tentang kesehatan reproduksi PMK 25 th 2014ttg Upaya Kesehatan anak PMK no 97 tahun 2016 ttg Masa Hamil, melahirkan dan sesudah melahirkan, penyelenggaraan dan pelayanan kontrasepsi serta pelayanan kesehatan seksual Menjelaskan Instrumen Pendataan pada pelayanan KIA di keluarga Instrumen Pendataan pada pelayanan KIA Ibu bersalin di fasilitas kesehatan Keluarga Berencana Imunisasi dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Menjelaskan Asi Eksklusif ASI Eksklusif Pengertian Nomor : MI. 2 Materi : Pelayanan Gizi di Keluarga Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 0 Jpl) TPU : Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu memahami pelayanan Gizi di keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Menjelaskan Asi Eksklusif ASI Eksklusif Pengertian Manfaat pemberian ASI Cara pemberian ASI kepada bayi untuk ibu yang bekerja CTJ Curah pendapat Tugas Baca Diskusi kelompok Modul Bahan tayang Komputer/ laptop LCD ATK Panduan Diskusi Kelompok Pinkesga ASI Eksklusif dan Pemantauan Pertumbuhan Balita Buku Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, 2015 Kementerian Kesehatan RI Peraturan Menkes tentang Pemberian ASI Eksklusif, 2015 Kementerian Kesehatan RI Menjelaskan Pemantauan Pertumbuhan dan perkembangan Balita Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita Cara penilaian, interpretasi dan manfaat memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Pencegahan dan pengendalian Balita tinggi badan pendek dan deficit intelegentia (stunting) PMBA (Praktik pemberian makanan bayi dan anak) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Lanjutan : MI. 2 Pelayanan Gizi di Keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Menjelaskan Pemanfaat buku KIA pada pelayanan GIZI Pemanfaatan Buku KIA Pada pelayanan GIZI (asi eksklusif dan Pemantauan pertumbuhan Balita : hal 50-83 4. Menjelaskan Instrumen Pendataan pada pelayanan GIZI 4. Instrumen Pendataan Pada pelayanan GIZI Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu : Nomor : MI. 3 Materi : Pelayanan Penyakit Menular (Tuberculosis) di Keluarga Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 0 Jpl) TPU : Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu memahami pelayanan Penyakit Menular (Tuberculosis) di keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Setelah mengikuti materi ini peserta mampu : Menjelaskan Pelayanan Dasar TB Pelayanan Dasar TB Definisi dan Tipe TB Penyebab TB Cara Penularan TB Cara Penemuan Terduga TB Cara merujuk penemuan terduga TB Pengobatan TB Pencegahan TB CTJ Curah pendapat Tugas Baca Diskusi kelompok Modul Bahan tayang Komputer/laptop LCD Formulir rujukan terduga TB Panduan Diskusi Kelompo Pinkesga Pelayanan DasarTB BPN, 2016 Strategi Nasional Pengendalian TB, 2015-2019. RAN Program Pengendalian TB, 2015-2019 Menjelaskan instrumen pendataan Pelayanan Dasar TB Instrumen pendataan pelayanan Dasar TB Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Menjelaskan Hipertensi Hipertensi Nomor : MI.4 Materi : Pelayanan Penyakit Tidak Menular di Keluarga Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl) TPU : Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu memahami pelayanan Penyakit Tidak Menular di keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Menjelaskan Hipertensi Hipertensi Pengertian dan Faktor Risiko Hipertensi Deteksi dini dan Pencegahan Hipertensi Komplikasi Hipertensi CTJ Curah pendapat Tugas Baca Diskusi Kelompok Bahan tayang Komputer/ laptop LCD Flipcharts Spidol HT Sound System Panduan Diskusi Kelompok Pinkesga Bahaya merokok bagi kesehatan, Hipertensi, dan Kesehatan Jiwa Pedoman Teknis Penemuan dan Tata Laksana Penyakit Hipertensi Dit. PPTM Maret 2006 Kepmenkes Nomor 406/Menkes/SK/VI/2009 tentang Kesehatan Jiwa Komunitas Undang- Undang RI No 18 Tahun 2014tentang Kesehatan Jiwa Menjelaskan Kesehatan Jiwa 2. Kesehatan jiwa Konsep gangguan jiwa Pengertian gangguan jiwa Ciri-ciri gangguan jiwa Jenis-jenis gangguan jiwa b. Faktor risiko dan deteksi dini gangguan jiwa c. Penanganan awal orang dangan gangguan jiwa di keluarga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Menjelaskan Bahaya merokok Bagi Kesehatan Nomor : MI. 4 LANJUTAN Materi : Pelayanan Penyakit Tidak Menular di Keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Menjelaskan Bahaya merokok Bagi Kesehatan 3. Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Masalah Kesehatan Akibat Konsumsi Rokok Pencegahan dan Upaya berhenti merokok Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ) III Diagnostic and Statistical Manual Of Mental Disorders :IV Penatalaksanaan Kasus Gangguan Jiwa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Menjelaskan Instrumen Pendataan pelayanan PTM 4. Instrumen Pendataan Pelayanan PTM Hipertensi Kesehatan Jiwa Bahaya merokok Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Menjelaskan Sarana air bersih Sarana air bersih Nomor : MI. 5 Materi : Sanitasi Lingkungan di Keluarga Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 0 Jpl) TPU : Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu memahami pelayanan Gizi di keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Menjelaskan Sarana air bersih Sarana air bersih Pengertian, ciri, dan manfaat air bersih dan air minum Penyakit yang berhubungan dengan air minum Tugas baca CTJ Curah pendapat Tugas Baca Diskusi kelompok Modul Bahan tayang Komputer/ laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi kelompok Pinkesga Sarana Air bersih dn jamban sehat Peraturan Menkes No 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Jakarta : 2010 Peraturan Menkes No 736 Tahun 2010 tentang Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum, Jakarta : 2010 Peraturan Menkes No 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Jakarta : 2014 Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator STBM, Jakarta: 2014 Update terkait data STBM dapat diakses melalui www.stbm-indonesia.org Menjelaskan Jamban Sehat 2. Jamban Sehat Pengertian, ciri-ciri, jenis dan manfaat jamban sehat Penyakit yang berhubungan dengan Buang Air besar sembarangan (BABS) Menjelaskan Instrumen sanitasi lingkungan Instrumen Sanitasi lingkungan Jamban Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Metode Media dan Alat Bantu Referensi Nomor : MI.6 Materi : Komunikasi Efektif Waktu : 6 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 3 Jpl) TPU : Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan komunikasi efektif di keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Menjelaskan Komunikasi efektif dalam Pendekatan keluarga Komunikasi efektif dalam Pendekatan keluarga Membangun hubungan interpersonal Pengembangan dan strategi penyampaian pesan budaya hidup sehat di keluarga Ceramah tanya jawab Curah pendapat Role play Diskusi kelompok Tugas Baca Role Play 12 indikator Praktik Lapangan Modul Bahan tayang Komputer/ laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan Role Play 12 indikator Pinkesga Panduan diskusi kelompok Panduan Praktik Lapangan Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, 2006. Linda Ewles, Promosi Kesehatan, Gajah Mada, 2006 Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan, 2006. Jalaludin Rakhmat, manajemen Kampanye, Bandung, 2007. Kemenkes, Modul Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku, Jakarta 2009. Kemenkes, Modul Pelatihan KIE Pengendalian Pflu Burung, Jakarta 2010. Kemenkes, Modul Pelatihan Komunikasi Tim Mobil Klinik, Jkarata, 2011. Depkes RI, Kunjungan Rumah, Depkes RI, 2000. Melakukan Komunikasi efektif dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga Komunikasi efektif dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga Kunjungan rumah (komunikasi interpersonal) Pendekatan Kelompok Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Melakukan manajemen Pendekatan keluarga sehat Nomor : MI. 7 Materi : Manajemen Pendekatan Keluarga Sehat Waktu : 9 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 3 Jpl) TPU : Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu Melakukan Manajemen pendekatan keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Melakukan manajemen Pendekatan keluarga sehat Melakukan Praktik Aplikasi keluarga sehat Manajemen pendekatan keluarga sehat Pendataan : Etika, penggunaan instrumen, penyusunan jadwal Analisis : Perhitungan indeks keluarga sehat (IKS) Intervensi : Penyampaian pesan kepada Individu, keluarga dan komunitas Maintenance ; keberlanjutan pendekatan keluarga Aplikasi Keluarga Sehat Penggunaan Aplikasi (web dan mobile) Penyajian Data dan Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS). Tugas baca CTJ Curah pendapat Diskusi kelompok Studi kasus Praktik Lapangan (kunjungan rumah) Modul Bahan tayang Komputer/ laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi kelompok Lembar Instrumen KS (prokesga) Pinkesga Petunjuk teknis penggunaan Aplikasi KS Panduan Praktik Lapangan(kunjungan rumah) Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Petunjuk Teknis Manajemen Peguatan manajemen puskesmas dengan pendekatan keluarga 2016 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: Nomor : MI. 8 Materi : Teknik Melatih Waktu : 12 Jpl (T = 5 Jpl; P = 7 Jpl; PL = - Jpl) TPU : Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu Menerapkan teknik melatih Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: Membuat Satuan Acara Pembelajaran (SAP) Menerapkan Pembelajaran Orang Dewasa Menentukan metoda, media & alat bantu pelatihan Menerapkan teknik presentasi interaktif Melakukan evaluasi hasil belajar Satuan Acara Pembelajaran (SAP) Pembelajaran Orang Dewasa Metoda, Media dan ABAL Teknik Presentasi interaktif Evaluasi hasil belajar Curah pendapat CTJ Penugasan Micro teaching Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White-board Spidol (ATK) Panduan micro teaching Form penilaian micro teaching Pusdiklat Kesehatan Depkes RI, Pedoman Pengukuran Hasil Pelatihan, Jakarta,1994. ______, Pedoman Program Evalusi Diklat Kesehatan, Jakarta,2000. Lembaga Administrasi Negara RI, Modul Training of Trainers, 1989 dan diperbaharui Tahun 1999, Jakarta. Suparman, Atwi, Prof., Dr., M.Sc. Model-Model Pembelajaran Interaktif, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi,Lembaga Administrasi Negara Press, Jakarta, 1997 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
KRITERIA PESERTA TOT PELATIHAN KS Peserta TOT Pelatihan terdiri dari yaitu: Dinas Kesehatan Propinsi Widyaiswara Bapelkes Daerah Pejabat fungsional Dinas Kesehatan Propinsi (pemegang program 1) Yankes, 2) datin, 3) Gizi- KIA/PPPL/Promkes) Dinas Kesehatan Kab/Kota Pejabat fungsional Dinas Kesehatan Kab/Kota pemegang program 1) Yankes, 2) datin, 3) Gizi- KIA/PPPL/Promkes ). Widyaiswara BBPK/ Bapelkes UPT Badan PPSDMK Dosen Poltekkes Bersedia mengikuti pelatihan sampai dengan selesai Bersedia menjadi fasilitator pelatihan keluarga sehat Mampu mengoperasikan komputer/android Catatan: Peserta TOT KS yang sdh dilatih di tahun 2016 DILATIH KEMBALI di th 2017 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
Rencana TOT Keluarga Sehat tahun 2017 TOT KS dilaksanakan 4 hari efektif (42 Jpl) TOT akan diselenggarakan di BBPK Jakarta, BBPK Makassar, BBPK Ciloto dan Bapelkes Batam TOT KS di BBPK Jakarta sebanyak 281 orang berasal dari 12 Prov. yaitu Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara, NTB, NTT, Bali, DKI, Banten, Jatim, Jogja dan Jateng. -> perlu penambahan lagi 1 ak tdd 8 org litbangkes, dan 22 org WI UPT TOT KS di BBPK Ciloto sebanyak 210 orang berasal dari 8 Prov. yaitu Jabar, Jambi, Babel, Aceh, Bengkulu, Lampung, Sumbar, Sumut TOT KS di BBPK Makassar sebanyak 208 orang berasal dari 10 Prov. yaitu SulSel, SulBar, Gorontalo, Sulut, SulTeng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, Papua Barat TOT KS di Bapelkes Batam sebanyak 60 orang berasal dari 3 Prov. yaitu Sumsel, Kepri, Riau 17/09/2018
PANDUAN PRAKTIK LAPANGAN 1. Tujuan Umum Setelah selesai melakukan Praktek Lapangan (PL) peserta mampu melakukan Manajemen Pendekatan Keluarga Sehat dengan Kunjungan rumah 2. Tujuan Khusus Melakukan komunikasi efektif dalam pendataan kesehatan keluarga Melakukan Manajemen Pendekatan Keluarga : Pendataan/pengisian instrumen Prokesga manual/ mempraktikkan aplikasi keluarga sehat (via android/ web ) Melakukan Analisis (perhitungan indeks keluarga sehat (IKS), identifikasi masalah) Melakukan Intervensi ; penyampaian pesan kepada individu, keluarga dan komunitas. Membuat laporan dan mempresentasikan hasil PL 17/09/2018
STRATEGI DAN METODE Lokus untuk 1 kelas mendata 1 RT/ RW diwilayah kerja puskesmas Peserta yang berkunjung ke keluarga diupayakan dua orang terdiri dari dokter/perawat/bidan dan disertai tenaga kesehatan lainnya Melakukan manajemen pendekatan keluarga secara komprehensif sesuai dengan tujuan pembelajaran Setiap peserta bergantian menjadi pewawancara, mengisi data manual, dan aplikasi KS (kuesioner, versi android/ web) Melakukan analisis dan penetapan IKS keluarga di kelompok kecil Hasil kelompok kecil digabungkan dalam satu kelompok besar, dan tentukan IKS di kelompok besar Setiap kelompok kecil membawa alat dan bahan : 3 - 4 set instrumen prokesga/ android 1 set Paket informasi Kesehatan keluarga (Pinkesga) 17/09/2018
RENCANA PELATIHAN KELUARGA SEHAT TAHUN 2017 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018
RENCANA PELATIHAN KELUARGA SEHAT TAHUN 2017 (1)
RENCANA PELATIHAN KELUARGA SEHAT TAHUN 2017 (2)
SASARAN PELATIHAN KELUARGA SEHAT Peserta Pelatihan terdiri dari : Tenaga medis Tenaga keperawatan Tenaga kebidanan Tenaga kesehatan masyarakat ; epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga. Tenaga kesehatan lingkungan ; tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan. Tenaga gizi; nutrisionis dan dietisien Tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan UU No 36 tahun 2014
KRITERIA PESERTA PELATIHAN KS Tenaga kesehatan minimal pendidikan D III Nakes Bekerja di puskesmas dan memiliki wilayah binaan di tingkat desa/kelurahan Mampu mengoperasikan komputer/android
TERIMA KASIH Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9/17/2018