Menilai Kebutuhan, Posisi dan arah Pengembangan Usaha Kuliah VI Rabu, 19 September 2018 Universitas Pancasila
Universitas Pancasila Kebutuhan Usaha Hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi. Rabu, 19 September 2018 Universitas Pancasila
Universitas Pancasila Biaya Kebutuhan Usaha Biaya Pra-Investasi Pembelian Aktiva Tetap Biaya Operasional Rabu, 19 September 2018 Universitas Pancasila
Universitas Pancasila Contoh perhitungan 1 Biaya Pra-Investasi Rp. 20.000.000,- 2 Pembelian Aktiva Tetap a. Sewa Ruko 5 Tahun @ Rp. 40.000.000,- Rp. 200.000.000,- b. Biaya Franchising selama 5 Tahun Rp. 150.000.000,- c. Prasarananya - Papan nama Rp. 5.000.000,- - Mobil 1 buah - Motor 2 buah Rp. 25.000.000,- - Sarana dan perlengkapan lainnya Rp. 10.000.000,- - AC 4 buah @Rp. 3.000.000,- Rp. 12.000.000,- d. Biaya Peralatan Kantor - Meja 8 buah @ Rp. 1.000.000,- Rp. 8.000.000,- - Kursi 200 buah @Rp.200.000,- Rp. 40.000.000,- Rabu, 19 September 2018 Universitas Pancasila
Universitas Pancasila - Lemari dan Rak 6 buah Rp. 6.500.000,- - Papan tulis Rp. 5.000.000,- - OHP 10 buah Rp. 10.000.000,- - Komputer 2 buah @ Rp. 4.000.000,- Rp. 8.000.000,- - Telepon 2 buah Rp. 3.000.000,- - Mesin Fax 1 buah Rp. 1.000.000,- - Mesin Ketik manual 1 buah Rp. 500.000,- - Listrik PLN 10.000 watt Rp. 15.000.000,- 3 Modal Kerja a. Biaya bahan ajar selama 6 bulan b. Biaya tenaga kerja selama 6 bulan Rp. 45.000.000,- c. Listrik, air, telepon, dll. Rp. 30.000.000,- Rabu, 19 September 2018 Universitas Pancasila
Universitas Pancasila Jumlah Kebutuhan Investasi Rp. 749.000.000,- Dana yang tersedia (modal sendiri) Rp. 500.000.000,- ----------------- Dana Pinjaman Rp. 249.000.000,- Rabu, 19 September 2018 Universitas Pancasila
Keseimbangan Lintasan Industri Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Lingkungan Jasa & Perdagangan Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Struktur Persaingan Industri Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Ancaman Pendatang Baru Skala Ekonomi Diferensiasi Produk Kebutuhan Modal Biaya Peralihan Akses Kesaluran Distribusi Ketidak Unggulan Biaya Kebijakan Pemerintah Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Persaingan di dalam perusahan yang sama Jumlah Pesaing Tingkat Pertumbuhan Industri Ketiadaan Diferensisasi Produk Kapasitas Ekonomis Biaya Tetap Yang Tinggi Pesaing Yang Beragam Hambatan Keluar Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Ancaman Produk Pengganti Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Contoh Kasus Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Contoh Kasus 2 Iwan Sonjaya, ST, MMT,MT Kewirausahaan
Pembiayaan Usaha (Modal) Kuliah VII Rabu, 19 September 2018
Pembiayaan Perusahaan Mengumpulkan uang untuk memulai suatu bisnis baru selalu menjadi tantangan bagi para wirausahawan. Dewasa ini para wirausahawan merasa semakin sulit untuk mendapatkan modal awal yang mereka perlukan untuk menghidupkan bisnis mereka, Para pemberi modal ventura menjadi semakin konservatif, para investor swasta semakin berhati-hati, dan penawaran suatu saham umum menjadi pilihan yang berlaku hanya untuk segelintir perusahaan yang tumbuh cepat dengan catatan yang baik.
Pengertian Modal MODAL Sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan dari berdiri sampai beroperasi. Uang (biaya pra investasi, pengurusan izin, pembelian aktiva tetap, dan modal kerja) Tenaga/keahlian (Mengelola dan menjalankan usaha) Rabu, 19 September 2018
Kebutuhan Modal Modal Investasi Modal Kerja Jangka panjang Berulang-ulang Lebih dari satu tahun Membeli aktiva tetap Modal Kerja Jangka pendek Beberapa kali pakai dalam satu proses produksi Tidak lebih dari satu tahun Rabu, 19 September 2018
Pertimbangan dalam Memperoleh Modal Tujuan perusahaan Penggunaan pinjaman untuk apa? Investasi? Kerja? Mendesak? Masa pengembalian modal Jangka waktu. Tdk mengganggu cash flow. Biaya yang dikeluarkan Bunga, administrasi, provisi, komisi dll. Estimasi keuntungan Rabu, 19 September 2018
Macam-macam Pembiayaan ditinjau dari sumber dananya Pemb.dari dalam Persh Pemb.dari luar Persh Pembelanjaan Intensif Pembelanjaan Intern Pembelanjaan Asing Pembelanjaan Sendiri Dana berasal dari Bank, Negara, Asuransi, dan kredit-kredit lain Penggunaan laba, cadangan, laba tidak dibagi di dalam perusahaan Penggunaan penyusutan- penyusutan Aktiva Tetap Dari sejarah perkembangan perusahaan pada umumnya dapatlah diketahui bahwa masalah pembelanjaan, di samping masalah-masalah produksi, marketing dan personnel, merupakan masalah sentral dalam perusahaan dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi pembelanjaan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi-fungsi lainnya di dalam perusahaan. Kegagalan dalam mendapatkan dana misalnya akan dapat menghambat pembelian bahan mentah yang selanjutnya dapat menghambat produksi. Hambatan terhadap produksi akan berpengaruh terhadap pemasaran dari produksinya. Kurangnya dana dapat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk dapat menarik tenaga ahli yang cakap. Kurangnya dana pun akan dapat menghambat kegiatan "sales promotion". Dengan singkat dapat dikatakan bahwa masalah pembelanjaan sangat erat berhubungan dengan masalah-masalah pembelian, produksi, penjualan, personnel dan masalah-masalah lain yang penting di dalam perusahaan. Sesuai dengan perkembangan fungsi dan pengertian pembelanjaan dalam perusahaan, maka selanjutnya akan digunakan pengertian pembelanjaan dalam artian luas, yaitu meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Dana berasal dari pemilik, peserta, pengambil bagian
Modal Dalam Perusahaan Prof. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang konkrit yang masih ada dalam perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit. Jadi yang tercatat disebelah debet dari neraca disebut “modal konkrit” dan yang tercatat disebelah kredit disebut “modal abstrak”. Modal yang menunjukkan bentuknya ialah “modal aktif” (sama dengan modal konkrit) dicatat disebelah debet. Sedangkan modal yang menunjukkan sumbernya disebut “modal pasif” (sama dengan modal abstrak) dicacat disebelah kredit dari neraca perusahaan.
Pembagian Modal Aktif Aktiva Lancar : aktiva yang habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi, dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang pendek (umumya kurang dari 1 tahun). Contoh, kas, piutang, dan persediaan. Aktiva Tetap : aktiva yang tahan lama yang tidak atau yang secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses produksi. Contoh, tanah, bangunan pabrik/kantor, mesin-mesin produksi.
Pembagian Modal Pasif Modal Sendiri : Cadangan, Laba, Saham Modal Asing / Modal Kreditur : Jangka pendek : Hutang Dagang, Kredit dari Supplier, Kredit dari Bank. Jangka panjang : Oblogasi, Kredit dari Bank untuk investasi aktiva tetap.
Jenis Modal dilihat dari Sumbernya Modal sendiri, terdiri dari: Setoran modal (saham) Cadangan laba Laba yang belum dibagi Modal sumbangan hibah Modal asing (pinjaman), terdiri dari: Pinjaman dari dunia perbankan Pinjaman dari lembaga keuangan lainnya Pinjaman dari perusahaan non keuangan Modal Campuran Rabu, 19 September 2018
Kelebihan Modal Sendiri Tidak ada biaya Tidak tergantung kepada pihak lain Tidak memerlukan persyaratan yang rumit Tidak ada keharusan pengembalian modal Kekurangan Modal Sendiri Jumlahnya terbatas Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu sulit Kurang motivasi pemilik Rabu, 19 September 2018
Kelebihan Modal Pinjaman Jumlahnya tidak terbatas Motivasi usaha tinggi Kekurangan Modal Pinjaman Dikenakan berbagai biaya Harus dikembalikan Beban moral Kelebihan Modal Campuran Dapat mengatur komposisi modal yang seimbang Rabu, 19 September 2018
Struktur Kekayaan dan Struktur Finansial Aktiva Lancar 8 = 40 % Aktiva Lancar 8 = 66,7% Dari Tetap Modal Asing 5=33,3% Dari Modal Sendiri Modal Asing 5=25% Atau : Modal Sendiri 15 = 75% Atau : Struktur kekayaan ialah perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Misalnya : Aktiva lancar Rp.80.000,- ; Aktiva tetap Rp.120.000 ; Absolut = 8:12 ; relatif 40% : 60%. Struktur Finansial mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur finansial mencerminkan pula perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif antara keseluruhan modal sendiri. Struktur modal adalah pembelanjaan permanen di mana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.Apabila struktur finansial tercermin pada keseluruhan pasiva dalam neraca, maka struktur modal hanya tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, di mana kedua golongan tsb. merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Dengan demikian struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur finansial. Misalkan suatu perusahaan mempunyai modal asing Rp.50.000,- dan modal sendiri Rp.150.000,- maka perimbangannya dalam artian absolut adalah 5 : 15 dan perimbangan relatif adalah 25% : 75%. Aktiva Tetap 12 = 60% Modal Sendiri 15 = 100% Aktiva Tetap 12 = 100%
Keadaan Normal Dalam Perimbangan Aktiva Lancar Modal Asing Aktiva Tetap + Pesediaan Besi Modal Sendiri
Modal Sendiri Kurang Cukup Aktiva Lancar Modal Asing Aktiva + Persediaan Besi Modal Sendiri
Modal Sendiri Lebih Dari Cukup Modal Asing Aktiva Lancar Aktiva Tetap + Persediaan Besi Modal Sendiri
Pembebanan Bunga Kredit (Bagi Hasil Pembiayaan) Flat Rate (% x Total Pinjaman) Sliding Rate (% x Sisa Pinjaman) Floating Rate (% suku bunga patokan +) Bagi Hasil Bruto (% x Pendapatan Bruto) Bagi hasil Neto (% x Pendapatan Neto) Marjin (% x Harga Pokok Penjualan)
Prinsip-prinsip Pemberian Kredit/ Pembiayaan Personality Party Purpose Prospect Payment Profitability Protection 5C Character Capacity Capital Collateral Condition
Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan Lakukan identifikasi awal, berapa jumlah modal yang dibutuhkan Harus ada perencanaan finansial : Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan) Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba) Ada beberapa cara untuk memproyeksikan kebutuhan kas : Proyeksi laporan laba/rugi Proyeksi laporan neraca Proyeksi arus kas Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas Analisa Pulang Pokok Pengertian : merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi)
Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi Unsur dasar analisa pulang pokok : Biaya tetap Biaya variabel Biaya total Pendapatan total Keuntungan Kerugian Titik pulang pokok Rumus perhitungan impas : a. Dalam satuan unit terjual = biaya tetap / (harga @ - biaya variabel @) b. Dalam rupiah penjualan : = biaya tetap / 1 – (biaya variabel @ / harga @)
Tugas ! Buat Prosedur Peminjaman Dana Modal usaha dari Bank (Jenis Usaha : sesuai tugas sebelumnya ) Kirim ke: Subject : Tugas RKWH2-nama paling lambat : Sehari sebelum kuliah selanjutnya Rabu, 19 September 2018