KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah menurut Brotowidjoyo (1985:3) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karena itu, suatu karya dapat dikatan ilmiah apabila karya tersebut memenuhi syarat (hukum) ilmu pengetahuan.
Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
Karya ilmiah juga merupakan laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Karya ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni karya ilmiah resmi dan karya ilmiah subresmi. karya ilmiah resmi adalah karya ilmiah yang model penulisannya harus lengkap. Karya ilmiah subresmi ialah karya ilmiah yang model penulisannya tidak ditentukan secara lengkap. Hanya berisi komponen terpenting saja.
Karya Ilmiah Resmi Karya ilmiah yang berisi lebih dari dua puluh halaman harus dicantumkan kata pengantar dan daftar isi. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dst. Landasan teori atau kajian pustaka. Metode penelitian Analisis atau pembahasan Simpulan, implikasi, dan saran Daftar Pustaka Lampiran
Karya Ilmiah Resmi Yang termasuk dalam kelompok karya ilmiah resmi adalah skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dll.
Karya Ilmiah Subresmi Struktur sajian karya ilmiah subresmi, biasanya terdiri atas bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), bagian penutup, dan daftar pustaka. Yang termasuk pada kelompok ini adalah makalah, artikel, dan sebagainya. Kecuali artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa yang denotatif, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat- kalimat yang efektif dengan struktur yang baku pula.
Karakteristik Karangan Ilmiah Karakteristik sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah Menyajikan fakta objektif secara sistematis Penulisannya cermat, tepat, dan benar Karangan ilmiah itu sistematis, tiap langkah dilakukan secara sistematis terkendali, secara konseptual dan prosedural Karangan ilmiah itu tidak melebih-lebihkan sesuatu Karangan yang ilmiah tidak persuasif.
Tahapan Penyusunan Karya Ilmiah Penentuan topik, judul, dan identifikasi rumusan masalah Penulisan kajian pustaka Penulisan metodologi penelitian Penulisan hasil penelitian
PENENTUAN JUDUL Judul penelitian adalah identitas yang berisi rumusan pokok penelitian. Judul dinyatakan dlm bentuk frasa yang singkat, jelas, dan relevan dengan isi pembahasan. Syarat judul yang baik: Sesuai dengan topik Sesuai dengan isi karangan Karangan ilmiah harus membatasi konsep, lokasi, dan tempat untuk memastikan data sekunder, dan data primer yang diperlukan. Singkat, artinya mudah dipahami, dan mudah diingat
Tahap Persiapan Mencakup: Pemilihan topik Pembatasan topik Pembuatan kerangka karangan
Pembuatan Kerangka Karangan Mengarang adalah menggali ide yaitu diawali dengan menyusun kerangka karangan (outline). Fungsi kerangka karangan, agar rangkaian ide dapat disusun secara sistematis, logis, terstruktur, dan teratur.
Fungsi kerangka karangan: memudahkan pengendalian variabel; menunjukkan pokok bahasan dan subpokok bahasan; agar pembahasan tidak keluar dari sasaran yang sudah ditetapkan; memudahkan penulis mengembangkan karangan secara menyeluruh; mencegah pengulangan pembahasan; memperlihatkan cakupan dan arah pembahasan.
Penulisan Kajian Pustaka Dalam penulisan kajian pustaka, penulis diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dan penelitian-penelitian lain (terdahulu) dengan topik yang sama. Pustaka yang bisa dijadikan acuan adalah hasil-hasil laporan penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian).
Penulisan metodologi penelitian Pada penulisan metodologi penelitian penulis harus mangetahui jenis penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data, teknik uji validitas data, dan teknik analisis data.
Penulisan Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dipaparkan harus didukung oleh data hasil penelitian yang telah dilakukan dan diaitkan dengan penelitian-penelitian terdahulu agar hasil penelitian lebih berkualitas.
Kode Etik dalam Penulisan Karya Ilmiah Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap sumber pustakan yang digunakan, dan menyebutkan sumber data atau informan.
Tahap Pengumpulan Data: Data harus relevan dengan pembahasan masalah. Data itu sahih jika proses pengambilannya benar. Data juga harus mewakili populasinya.
Jenis data yang dikumpulkan: Data teoretik, data pustaka (data sekunder) Data ini dipakai sebagai dasar kajian teoretik yang digunakan sebagai landasan kerangka berpikir. Dari kajian teoretik tersebut dapat disusun hipotesis (kerangka konsep) yang mendasari keseluruhan karangan.
Data empirik (data primer) Data ini berupa informasi konkret dan diperoleh langsung dari lapangan. Data diperoleh melalui pengalaman pribadi penulis, observasi objek dengan cara wawancara, pengujian, atau proses analisis. Agar simpulan yang dihasilkan sahih, maka pengumpulan data atau informasi harus cermat dan tuntas.
Tahap Pemeriksaan Penyuntingan konsep adalah pembacaan atau pengecekan secara cermat naskah yang selesai ditulis dan memperbaikinya sesuai dengan konvensi naskah dan penggunaan bahasa yang baku.
KONVENSI NASKAH Pengetikan Format naskah Kertas Kertas yang digunakan jenis HVS 80 gram. Ukuran kuarto (21,59 x 27,94), warna putih. Diketik hanya satu sisi halaman. Format naskah Batas margin atas 4 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm, dan kanan 3 cm Diketik dengan huruf arial-11, atau times new roman-12. Untuk judul, antara 16 s.d. 20 atau disesuaikan dengan panjang-pendeknya judul. Naskah diketik rata kiri-kanan (Justify) diusahakan tanpa pemenggalan kata dengan jarak dua spasi.
Penomoran Romawi kecil (i, ii, iii) Romawi besar (I, II, III) Angka (1, 2, 3)
Kutipan Jika nama pengarang dituliskan sebelum kutipan, ketentuannya seperti berikut. Contoh Sistem dapat diartikan sebagai suatu mekanisme yang mengatur data dan informasi. Menurut Atmojo (1991:25), sistem itu mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan.
Jika nama pengarang ditulis sesudah kutipan, cantumkan nama akhir pengarang dan tahun terbit. Teknik rias merupakan teknik yang diterapkan pada tubuh manusia dan mengubah menjadi merbeda dari biasanya (Septiana, 2014:25).
Jika nama pengarang lebih dari tiga orang, yang disebutkan hanya nama pengarang pertama dengan memberi et.all atau dkk. Jika dirumuskan bagaimana hubungan teknik rias dan tata rias, Sularno dkk. (2014:10 - 13) mengatakan bahwa ....
Daftar Pustaka Daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang tanpa nomor urut. Urutan penulisan daftar pustaka sebagai berikut: nama pengarang, tahun penerbitan, judul penerbitan, tempat penerbitan, nama penerbit,
atau nama instansi atau badan penerbitan, tahun penerbitan, judul penerbitan, tempat penerbitan. Setiap penyebutan keterangan pustaka diakhiri degan tanda titik, kecuali penyebutan tempat terbit diakhiri dengan tanda titik dua.
Pengetikan Daftar Pustaka Baris pertama tiap pustaka diketik mulai dari tepi kiri halaman naskah. Baris kedua tiap pustaka masuk pada ketukan keenam (0,5 inchi) dengan jarak baris satu spasi. Jarak antara pustaka yang satu dengan yang lain dua spasi Judul pustaka dicetak miring, tiap kata diawali huruf kapital kecuali kata sambung