Gangguan Pada Sistem Sirkulasi Akibat Merokok Penelitian terhadap penyakit epidemik telah membuktikan bahwa merokok dapat meningkatkan bahaya mengidap penyakit infarksi miokordial dan denyut jantung berhenti secara mendadak. Terutama pada golongan yang darahnya berkolesterol melebihi 180mg%, penyakit jantung koroner meningkat dikalangan orang-orang yang suka merokok yang menghisap lebih dari 40 batang rokok setiap hari. Merokok juga dapat meningkatkan resiko bahaya kanker paru-paru, penyakit pneumokardial, dan penyakit saluran darah periferal. Sampai saat ini, belum ada yang dapat membuktikan bahwa kandungan tar dan nikotin tembakau yang rendah dapat menghindari bahaya penyakit jantung koroner. Merokok dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner, karena kandungan tembakau dapat mengurangi lipoprotein yang tinggi (HDL) dan trigliserida. Pada waktu yang bersamaan, merokok dapat menghambat aliran darah dan mengurangi asupan oksigen ke dalam tubuh, juga dapat mengurangi oksigen yang dihirup oleh jantung. Setelah berhenti merokok dalam waktu satu tahun, penyakit jantung koroner berkurang sebanyak 50%. Dalam waktu lima sampai sepuluh tahun, kandungannya mungkin akan mencapai tingkat yang sama dengan orang yang masih merokok. Merokok termasuk kebiasaan yang buruk. Untuk orang yang tidak biasa merokok tetapi berada dalam sebuah ruangan yang penuh dengan asap rokok, akan menghirup CO (Karbon Monoksida) dan nikotin yang bercampur di dalam darah akan meningkat. Merokok merupakan salah satu faktor yang paling berbahaya di dunia yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.