Oleh: Nathalia Nindi Kristyaningrum
INTERAKSIONISME SIMBOLIK Interaksi Sosial adalah suatu bidang studi mengenai bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain dan bagaimana orang lain itu bereaksi terhadap pengaruh yang dirasakan. Menurut pemikiran George Herbert Mead, Interaksionisme Simbolik adalah merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari interaksi sosial.
Simbol merupakan sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya. Menurut Herbert Blumer pokok pikiran interaksionisme simbolik ada 3, yaitu: 1. manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dipunyai sesuatu tersebut baginya. contoh: tindakan seorang beragama Hindu di India terhadap seekor sapi akan berbeda dengan tindakan seorang penganut agama Islam di Pakistan, karena bagi masing-masing orang tersebut sapi tersebut mempunyai makna yang berbeda.
2. makna yang dipunyai sesuatu tersebut berasal atau muncul dari interaksi sosial antara seseorang dengan sesamanya. contoh: dalam masyarakat kita warna merah bermakna berani, dan putih suci. Makna yang diberikan orang pada konsep merah, putih ini muncul dari interaksi sosial. keberanian tidak melekat pada warna merah dalam konteks lain warna merah dapat diartikan sebagai komunisme atau tempat pelacuran. suci juga tidak melekat pada warna putihdalam konteks lain warna putih dapat bermakna berkabung.
3. makna diperlakukan atau diubah melalui suatu proses penafsiran, yang digunakan orang dalam menghadapi sesuatu yang dijumpainya. bahwa makna yang muncul dari interaksi tersebut tidak begitu saja diterima oleh seseorang melainkan ditafsirkan terlebih dahulu. contoh: apakah seseorang akan menanggapi dengan baik ucapan selamat pagi,misalnya, tergantung pada penfsirannya apakah si pemberi salam tersebut beritikad baik atu buruk.
Terima Kasih