Moelki Fahmi Ardliansyah, S.H.I., M.H.
Secara bahasa falak berarti “orbit” atau “lintasan benda-benda langit”. Ilmu falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda-benda langit khususnya Bumi, Bulan, & Matahari pada orbitnya masing- masing untuk diketahui posisinya agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi Ilmu falak sering disebut juga dengan ilmu hisab “perhitungan”, ilmu rashd “pengamatan”, ilmu miqat “batas waktu” Kaitannya dengan astronomi adalah ruang lingkup bahasannya lebih luas. Sedangkan astrologi pengetahuan tentang benda langit yang dihubungkan dengan nasib seseorang, yg disebut juga ilmu nujum
Theoritical Astronomy / ilmu falak ilmy 1.Cosmogoni 2.Cosmologi 3.Cosmografi 4.Astrometrik 5.Astromekanik 6.Astrofisika dll Practical Astronomy / ilmu falak amaly inilah yang dikenal dengan ilmu falak dalam arti mengetahui posisi benda langit untuk keperluan ibadah. Dengan ruang lingkup bahasan : 1.Penentuan Arah Kiblat 2.Waktu Salat 3.Awal Bulan Qomariyah 4.Gerhana Matahari dan Bulan
Ilmu Falak membahas arah kiblat pada dasarnya adalah menghitung besaran sudut yang diapit oleh garis meridian yang melewati suatu tempat yang dihitug arah kiblatnya dengan lingkaran besar yang melewati tempat yang bersangkutan dan ka’bah, serta menghitung jam berapa matahari itu memotong jalur menuju ka’bah. Sedangkan ilmu falak membahas waktu-waktu sholat padaa dasarnya adalah menghitung tenggang waktu antara ketika matahari berada di titik kulminasi atas dengan waktu ketka matahari berkedudukan pada awal waktu-waktu sholat. Pembahsan awal bulan dalam ilmu falak adala menghitung waktu terjadinya ijtima’(konjungsi) yakni posisi matahari dan bulan berada pada satu bujur astronomi, serta menghitung posisi bulan ketika matahari terbenam pada hari terjadinya konjungsi itu. Pembahasan gerhana adalah menghitung waktu terjadinya kontak antara matahari dan bulan, yakni kapan bulan mulai menutupi matahari matahari dan lepas darinya pada gerhana gerhana matahari, serta kapan pula bulan mulai masuk pada umbra bayangan bumi serta keluar darinya pada gerhana bulan.
Dengan mempelari ilmu falak atau ilmu hisab, kita dapat memastikan ke arah mana kiblat suatu tempat di permukaan bumi. Kita juga dapat memastikan waktu shalat telah tiba atau matahari sudah terbenam untuk berbuka puasa. Dengan ilmu ini pula orang yang melakukan rukyatul hilal dapat mengarahkan pandangannya dengan tepat ke posisi hilal, bahkan kita juga dapat mengetahui akan terjadinya peristiwa gerhana matahari atau gerhana bulan berpuluh bahkan beratus tahun yang akan datang.
Betapa besar faedah dalam mempelajari ilmu falak, sehingga apabila dikaitkan dengan pelaksanaan ibadah, maka mempelajari ilmu falak atau ilmu hisab hukumnya wajib, sebagaimana yang dikatakan oleh Abdullah bin Husain : “mempelajari ilmu falak itu wajib, bahkan diperintahakn untuk mempelajarinya; karena ilmu falak itu mencakup pengetahuan tentang kiblat danhal-hal yang berhubungan dengan penanggalan, misalnya puasa, leibh-lebih pada masa sekarang ini, karena ketidaktahuannya para hakim (akan ilmu falak), sikap mempermudah, serta kecerobahan mreka, sehingga mereka menerima kesaksian (hilal) seseroang yang mustinya tidak dapat diteriman” kemudian para ulama lainnya seperti : Ibn Hajar dan ar-Ramli berkata bahwa bagi orang yang hidup dalam kesendirina maka mempelajari ilmu falak itu fardlu ‘ain baginya. sedangkan bagi masyarakat banyak hukumnya fardhu kifayah.