KERAJAAN MEDANG KAMULAN
Sumber Sejarah Tertulis Kerajaan Medang Kamulan Prasasti Tengaran (933 M) menyebutkan bahwa Mpu Sindok memerintah bersama istrinya, Sri Wardani Pu Kbin (Rakryan Bawang). Prasasti Lor (939 M) dekat Nganjuk, berisi perintah membuat candi bernama Jayamrata dan Jayastambo di desa Anyok Lodang untuk memeringati kemenangan Mpu Sindok. Prasasti Bangil berisi pembuatan candi untuk pemakaman ayahanda Mpu Sindok dan sang permaisuri, Rakryan Bawang. Prasasti Kalkuta (1041) yang dikeluarkan Airlangga.
Sumber Sejarah Berita Asing Kerajaan Medang Kamulan 1. Berita India. Mengatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Chola. Hubungan ini bertujuan untuk membendung dan menghalangi kemajuan Kerajaan Medang Kamulan pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa. 2. Berita Cina. Berasal dari catatan-catatan yang ditulis pada zaman Dinasti Sung. Catatan-catatan Kerajaan Sung itu menyatakan bahwa antara kerajaan yang berada di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya sedang terjadi permusuhan dan pertikaian, sehingga ketika Duta Sriwijaya pulang dari Negeri Cina (tahun 990 M), terpaksa harus tinggal dulu di Campa sampai peperangan itu reda. Pada tahun 992 M, pasukan dari Jawa telah meninggalkan Sriwijaya dan pada saat itu Kerajaan Medang Kamulan dapat memajukan pelayaran dan perdagangan.
Kehidupan Politik Kerajaan Medang Kamulan 1. Raja Mpu Sindok Mpu Sindok adalah raja pertama Medang Kamulan yang bergelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isyana Wikrama Dharmatunggadewa. Beberapa raja yang memerintah Kerajaan Medang Kamulan adalah sebagai berikut. kebijakan nya Membangun bendungan / tanggul Melarang rakyat menangkap ikan pada siang hari untuk menjaga sumberdaya alam. Mpu Sindhok memperhatikan usaha pengubahan kitab budha Mahayana menjadi kitab sang hyang kamahayanika.
2. Dharmawangsa Teguh Dharmawangsa Teguh adalah cucu Mpu Sindok, yang terkenal sebagai seorang raja yang memiliki pandangan politik yang tajam. Pada tahun 1003, Dharmawangsa Teguh mengirimkan tentaranya untuk merebut pusat perdagangan di Selat Malaka dari tangan Sriwijaya namun serangan tersebut mengalami kegagalan. Serangan dari Kerajaan Wurawari itu mengakibatkan hancurnya Kerajaan Medang Kamulan (tahun 1016). Peristiwa tersebut disebut Pralaya Medang dan Dharmawangsa Teguh gugur.
3. Airlangga Airlangga berhasil menaklukkan raja-raja yang sebelumnya vasal pada masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh. Kerajaan Medang Kamulan mencapai kejayaan dan kemakmuran pada masa pemerintahan Airlangga. Selanjutnya Kerajaan Medang Kamulan terbagi dua yaitu Kerajaan Jenggala dan kerajaan Kediri (Panjalu). Untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat, Airlangga melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: Membuat Pelabuhan Hujung Galuh yang letaknya di Muara Sungai Brantas. Membuat Waduk Waringin Sapta untuk mencegah banjir. Membangun jalan yang menghubungkan daerah pesisir dengan pusat kerajaan.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Medang Kamulan a)Mpu Sindok memerintah dengan bijaksana dilihat dari usaha yang ia lakukan, seperti banyak membangun bendungan dan kebijaka yang lainnya. b)Dharmawangsa yakni dengan meningkatkan perdagangan dan pertanian rakyat. c)Pada masa pemerintahan Airlangga, ia berusaha memperbaiki Pelabuhan Hujung Galuh di muara Sungai Berantas dengan memberi tanggul- tanggul untuk mencegah banjir dan kebijakan lainnya
Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Medang Kamulan Dalam bidang toleransi dan sastra, Mpu Sindok mengizinkan penyusunan kitab Sanghyang Kamahayamikan (Kitab Suci Agama Buddha), padahal Mpu Sindok sendiri beragama Hindu. Pada masa pemerintahan Airlangga tercipta karya sastra Arjunawiwaha yang dikarang oleh Mpu Kanwa. Seni wayang berkembang dengan baik, ceritanya diambil dari karya sastra Ramayana dan Mahabharata yang ditulis ulang dan dipadukan dengan budaya Jawa dan banyak karya sastra yang dihasilkan.
Agama yang Berkembang di Kerajaan Medang Kamulan 1.Masa Pemerintahan Mpu Sindok Agama yang berkembang pada masa pemerintahan Mpu Sindok adalah agama Hindu Siwa. 2.Masa Pemerintahan Airlangga Agama yang berkembang pada masa pemerintahan Airlangga adalah agama Hindu Waisnawa.