1 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI DRS FRANS A.RUMATE PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYUSUNAN SWOT.
Advertisements

EVALUASI MUTU PERGURUAN TINGGI (INTERNAL-EKSTERNAL)
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS)
PAU-PPAI-UT 1 2 Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan pendidikan tinggi Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Peserta dapat.
m. adimihardja, peranan ed dlm. man. pt 1 PERANAN EVALUASI DIRI DALAM MANAJEMEN PT Disajikan dalam PENTALOKA METODE EVALUASI DIRI DI PERGURUAN.
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
KONSEP DASAR EVALUASI DIRI DI PERGURUAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA MEI 2011
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Audit Mutu Internal Oleh ; Ir. Masruki Kabib, MT
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI
Penyusunan Evaluasi Diri Penelitian Perguruan Tinggi
Peningkatan Penjaminan Mutu Internal untuk Pengembangan Universitas
STANDAR 2.
Department of Management FEB UB D Building 1st Floor, Jalan Mayjen Haryono 165 B Malang Phone : , Fax :
EVALUASI MUTU PERGURUAN TINGGI (INTERNAL-EKSTERNAL)
STANDAR BAN PT.
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI
KRITERIA PENILAIAN AIPT << STANDAR 2 >>
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
KURIKULUM INTI TEKNIK SIPIL BMPTTSSI draft-Februari 2015
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesi Universitas Sarswati Bali
DOKUMEN MUTU UM PALANGKARAYA 2014
KRITERIA PENILAIAN AIPT << STANDAR 2 >>
Prof. Dr. H. Engking S. Hasan, M.Pd.
Penyusunan Standar Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama
BORANG PENGELOLA (3B) DYNA APRIANY SKP., MKEP
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
SIMULASI Analisis Proses bisnis
BAB IV PERENCANAAN.
Universitas Padjadjaran
DOSEN DAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (TEORI DAN PRAKTEK)
STATUTA PERGURUAN TINGGI
Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi
SOSIALISASI PELAKSANAAN SISTEM PENJAMIN MUTU MAHASISWA
Tugas-Kewajiban & Peran Senat Akademik UI dan Isu terkait
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
AIPT Standar 2. Tata Pamong, KEPEMIMPINAN, SISTEM Pengelolaan, DAN Penjaminan Mutu (BY DR. ISLAHUZZAMAN, SE., MSI., AK., CA) HP
UPAYA MEMPEROLEH NILAI OPTIMAL AKREDITASI
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
ASESMEN LAPANGAN PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
PELAPORAN EVALUASI DIRI
Sistem yang baik harus UTUH dan BENAR
KONSEP DASAR EVALUASI DIRI DI PERGURUAN TINGGI
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PROFESIONALISME GURU DAN MUTU PENDIDIKAN Oleh La Tahang 1.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UGM
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
“Aspikom dan Gagasan Pengembangan Akreditasi Mandiri
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
DEPARTEMEN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Bab I. Kebijakan Umum.
Bahruddin, Profesionalisme Guru, STISNU 2017
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
“Aspikom dan Gagasan Pengembangan Akreditasi Mandiri
PENYUSUNAN EVALUASI DIRI, RENSTRA, DAN RENOP
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
PELATIHAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) KOPERTIS WILAYAH VI SEPTEMBER 2012 PELATIHAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) KOPERTIS WILAYAH VI SEPTEMBER 2012.
Akreditasi institusi.
Akreditasi Institusi.
Hubungan antara SN-Dikti dengan Kriteria Akreditasi
Transcript presentasi:

1 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI DRS FRANS A.RUMATE PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS)

2 STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI: Pokok Bahasan :  PENDAHULUAN  TELAAH STRATEGIS  PARADIGMA PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI  PENINGKATAN RELEVANSI DAN AKUNTABILITAS: IMPLIKASINYA TERHADAP TUGAS DAN PERANAN DOSEN  PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI

3 TUJUAN INSTRUKSIONAL Menjelaskan : isi telaah strategis paradigma baru penataan pendidikan implikasi peningkatan relevansi dan mutu terhadap tugas dan peranan dosen pemerataan pendidikan tinggi

4 PENDAHULUAN PENETAPAN STRATEGI MERUPAKAN BAGIAN TERPENTING DALAM PENYUSUNAN KPPT-JP III TUJUAN UMUM M AMPU MENEMPATKAN SISTEM DENGAN SEGALA KETERBATASAN DAN KELEBIHAN PADA POSISI TERBAIK DI MASA DEPAN AGAR MAMPU MENGHADAPI TANTANGAN

5 PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA 1975 KEBIJAKSANAAN DASAR PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI JANGKA PANJANG (KDPPT-JAPANG 1975) 1 KERANGKA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI JANGKA PANJANG I (KPPT-JP I) 1 KPPT-JP II 1 KPPT-JP III TELAAH STRATEGIS

6 PRINSIP PENETAPAN STRATEGI TELAAH STRATEGIS WAWASAN MASA DEPAN (VISI) PERUMUSAN MISI ANALISIS SITUASI : - KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL - PELUANG DAN ANCAMAN EKSTERNAL IDENTIFIKASI MASALAH RENCANA PEMECAHAN MASALAH

7 WAWASAN 2018 Sistem Pendidikan Tinggi Nasional yang mempunyai komitmen penuh untuk menegakkan Pancasila dan Undang-Undang 1945, pada tahun 2018 merupakan unsur terkemuka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa; mengembangkan masyarakat ilmiah; memelihara, mengembangkan, dan menyebarkan kebudayaan yang berlandaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; serta membangun manusia Indonesia seutuhnya yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak tinggi, berbudaya Indonesia, bersemangat ilmiah, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan wawasan luas bagi kebajikan dan kemajuan manusia, kehidupan masyarakat, dan budaya bangsa

8 MISI SISTEM PENDIDIKAN TINGGI (I) (1). Menghasilkan anggota masyarakat yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak tinggi, berbudaya Indonesia, bersemangat ilmiah, serta memiliki kemampuan akademik dan suatu profesional dan sanggup berkinerja baik di lingkungan kerjanya, serta : a. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan kemampuan diri terhadap tuntutan kemajuan di bidangnya, dan berperan dalam pemeliharaan dan operasi proses produksi, bagi lulusan jenjang Diploma dan S-1 b. Mampu mengembangkan penerapan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peran improvisasi dan inovasi proses produksi, bagi lulusan jenjang S-2

9 MISI SISTEM PENDIDIKAN TINGGI (II) c. Mampu mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peran penelitian dan pengembanganproses produksi, bagi lulusan jenjang S-3 (2) Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru; menghasilkan peneliti dan pemikir; serta memutkhirkan pengetahuan dan kemampuan agar sistem berdaya dalam menghimpun, mengalihkan, menyebarkan, menafsirkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. (3)Menyebarkan hasil penelitian terapan, kaji tindak, maupun paket teknologi tepatguna, untuk dimanfaatkan dalam kegiatan produktif dan pengingkatan mutu kehidupan masyarakat

10 ANALISIS SITUASI KEADAAN INTERNAL SISTEM DAN LINGKUP EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN MISI SISTEM (SWOT ANALYSIS = ANALISIS KKPA) IDENTIFIKASI MASALAH UTAMA - MASALAH PERILAKU EFEKTIF SISTEM - MASALAH RELEVANSI DAN MUTU - MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN RENCANA PENGEMBANGAN PARADIGMA BARU PENGELOLAAN PENDIDIKAN TINGGI

11 Process Teaching & Learning Academic Atmosphere Resources OrganizationPhysical Fasilities Curriculum Laboratories StaffLibrary Funding Students Graduate Data : Profile & Performance External Data Internal Data Position Situational (SWOT) Analysis Directives & Assumptions Conclusion Current Situation Self Evaluation

12 Current Situation Self Evaluation Position Situational (SWOT) Analysis Directives & Assumptions Conclusion Future Situation Vision & Mision Objectives Strategic (RAISE) Implementation Programs (Activities) Resources ADB Project DRK/DIP/DIK Others Activities Performance Indicator

13 PARADIGMA DALAM PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI Hasil dan kinerja perguruan tinggi harus selalu mengacu pada KUALITAS yang berkelanjutan, yang dilandasi kreativitas, ingenuitas, dan produktivitas pribadi sivitas akademika dalam pola managemen berasaskan OTONOMI, yang dapat dipertanggungjawabkan dengan prinsip AKUNTABILITAS, serta dapat diketahui oleh masyarakat melalui AKREDITASI; untuk mencapainya diperlukan perencanaan dan pengambilan keputusan berdasarkan hasil EVALUASI

14 EVALUASI KUALITAS AKREDITASI AKUNTABILITAS OTONOMI KAITAN ANTAR UNSUR

15 KUALITAS PENDIDIKAN  INTI SELURUH KEGIATAN PENDIDIKAN ADALAH MENUJU KUALITAS TERBAIK SESUAI TUNTUTAN STAKEHOLDER  STAKE HOLDER : PIMPINAN, DOSEN, MAHASISWA, ORANGTUA, PEMERINTAH, INDUSTRI, MASYARAKAT PENGGUNA  STANDAR KUALITAS HARUS DITETAPKAN DAN SELALU DITINJAU ULANG

16 ATRIBUT/STANDAR KUALITAS (1) Ketergayutan (relevansi) tujuan/sasaran dengan keperluan nyata masyarakat, industri,pemerintah (2) Kesangkilan (Efisiensi), derajat kehematan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan (keterkaitan antara masukan dan proses) (3) Produktivitas (keterkaitan antara proses dan keluaran) (4) Kemangkusan (efektivitas), kesesuaian antara tujuan dengan keluaran (hasil) (5) Akuntabilitas, mengacu pada peraturan yang berlaku umum dan khusus di PT, kejujuran dan kebenaran akademik dan profesi, tata nilai, moral dan etika yang dianut masyarakat (6) Pengelolaan Sistem, kemampuan PT beradaptasi terhadap perubahan di masyarakat (lingkungan kerja, sos, ek,bud, dll. (7) Suasana Akademik (Kesehatan Organisasi), dalam arti motivasi dan kepuasan kerja sivitas akademika dalam pelaksanaan fungsi tri darma

17 OTONOMI  HAK YANG DIBERIKAN OLEH PEMERINTAH KEPADA PTN UNTUK MENYELENGGARAKAN FUNGSINYA SECARA MANDIRI (PP61/2000)  KEBEBASAN AKADEMIS (PENDIDIKAN & PENELITIAN) YG BERTANGGUNG JAWAB

18 AZAS OTONOMI TERCERMIN PADA antara lain KEBEBASAN : Memilih staf akademik yang sesuai dengan tujuan Memilih dan menetapkan mahasiswanya Menetapkan standar akademik serta kurikulum bagi program studi yang diselenggarakannya Menetapkan program penelitian yang dilakukan sivitas akademika Dalam batas tertentu, pemanfaatan sumber daya secara mandiri dalam penyelenggaraan fungsionalnya

19 AKUNTABILITAS  P P P PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN FUNGSI DAN MISI PTN  A A A ASPEK AKUNTABILITAS > Tujuan > Kegiatan > Keterbukaan > Pemanfaatan sumber daya > Pelaksanaan otonomi

20 JENIS AKUNTABILITAS Akuntabilitas Keberhasilan. Agar akuntabilitas ini berjalan diperlukan:  kejelasan tugas yang harus dipelajari  alat/cara pengukuran dan penilaian secara objektif  diterapkannya rentang (range) keberhasilan Akuntabilitas Profesional Akuntabilitas Sistem

21 AKREDITASI BENCHMARKING OLEH BAN EVALUASI DIRI (SELF EVALUATION) MENGETAHUI KEKUATAN DAN KELEMAHAN SISTEM

22 PENGERTIAN/TUJUAN EVALUASI  Merupakan titik tolak semua kemajuan  Dapat mengungkap kualitas kinerja lembaga ataupun program  Dapat menjadi perangkat utama manajemen dalam pengelolaan kelangsungan lembaga atau program  EVALUASI merupakan upaya yang sistematik untuk menghimpun, menyusun dan mengolah data serta informasi yang sahih, darimana dapat disimpulkan kenyataan, yang dapat digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program

23 MODEL EVALUASI DIRI TUJUAN EFEKTIVITAS PERSYARATAN AMBANG MASUKAN EFISIENSI PROSES PRODUKT. KELUARAN -Sumberdaya Pemanfaatan Hasil dan -Keterkaitan Sumberdaya Dampak -Lingkungan untuk mencapai tujuan

24 IMPLIKASI RELEVANSI TERHADAP PERANAN DOSEN IMPLIKASI RELEVANSI TERHADAP PERANAN DOSEN  MERUMUSKAN  MERUMUSKAN TIU  MEMBERI  MEMBERI CONTOH DAN LATIHAN  KESEMPATAN  KESEMPATAN MAGANG  PEKERJAAN  PEKERJAAN SAMPINGAN (SIDE JOB) DOSEN  PENILAIAN  PENILAIAN PROSES DAN HASIL PERKULIAHAN  PENELITIAN  MENULIS  MENULIS BAHAN AJAR

25 IMPLIKASI AKUNTABILITAS TERHADAP TUGAS DOSEN PENDIDIKAN YANG AKUNTABEL : TUJUAN JELAS dan dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan khusus KEGIATAN dapat diawasi agar selalu mengarah pada pencapaian tujuan HASILNYA EFEKTIF karena tujuan tercapai PROSES pencapaian hasil itu EFISIEN dengan mengingat sumber yang tersedia MEKANISME UMPAN BALIK dijalankan untuk menyempurnakan usaha pendidikan

26 14 BUTIR TINDAK PIDANA PENDIDIKAN 1.P enggencetaan oleh dosen kepada mahasiswa 2.P emaksaan kehendak dosen kepada mahasiswa 3.P erlakuan tidak wajar / tidak beralasan oleh dosen 4.I si dan metode pembelajaran yang bermutu rendah 5.P encurian, pemalsuan atau pembajakan karya ilmiah orang lain 6.P enipuan / pengakuan hasil karya (ijazah palsu) 7.P encemaran nama baik dan wibawa institusi melalui perbuatan tidak layak 8.P embocoran rahasia (ujian) yang merusak nilai pendidikan 9.P enyalahgunaan jabatan yang merusak wibawa 10.P enyalahgunaan dana (beasiswa) untuk yang tidak berhak 11.P embelajaran yang menyimpang dari kebenaran umum 12.T indakan pengacauan terhadap situasi dan kondisi yang normal untuk pendidikan 13.P embelajaran yang menyimpang dari nilai-nilai kesopanan, kesusilaan, hukum, dan ketertiban umum 14.T indakan pengancaman, penggeseran, pemojokkan, pemfitnahan

27 PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI Perluasan Perluasan Kesempatan Belajar - kuantitatif : peningkatan kapasitas tampung Program S1 dan Diploma - kualitatif : kesesuaian bidang dan jenjang keahlian dengan keperluan dalam dunia kerja Penyebaran Penyebaran Pendidikan Tinggi melalui Pusat Pertumbuhan (Growth Center) Peningkatan Peningkatan Peran PT dalam menyiapkan Tenaga untuk keperluan setempat