Kelompok 3: 1.Prasdiani shinta anugrah 2.Lisa dwi susanti 3.Risa lailatul umami 4.Andri bayu saputro 5.Fitriani nurul khikmah 6.Ifan mu’alim 7.Chairul wahyu saleha
Definisi struktur modal Definisi struktur modal menurut para ahli: 1.Menurut J.Fred Weston dan Thomas E Copeland (1996) 2.Menurut Frank J Fabozzi dan Pamela Peterson (2000) 3.Menurut Koewn et.al (2000) 4.Menurut Farah Margaretha (2004) 5.Menurut Wasis Definisi struktur modal merupakan perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri yang digunakan untuk menandai oprasional perusahaan itu sendiri. Strukttur modal dapatdikatakan optimal jika struktur modal meminimumkan biaya modal secara keseluruhan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Perusahaan harus menerapkan struktur modal yang dijamin ( hutang) tidak lebih besar dari modal yang menjadi jaminanya (modal sendiri)
Nilai perusahaan dapat diperoleh dengan membagi laba setelah pajak, EBIT (1-T) dengan biaya modal rata rata tertimbang (ko). Maka formulanya sebagai berikut : Keterangan: V = Nilai perusahaan EBIT = Laba sebelum bunga danpajak T = Tingkat Pajak Ko = Biyaya modal rata rata tertimbang V= EBIT (1-T) Ko
Tujuan Struktur Modal Tujuan struktur modal adalah untuk memadukan sumber sumber daya permanen yang digunakan perusahaan untuk oprasionalnya yang akan memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri. Komponen Sruktur Modal 1.Modal asing ( modal yang berasal dari luar perusahaan) 2.Modal sendiri ( modal dari pemilik perusahaan) Modal asing terbagi menjadi 3 jenis,yaitu : 1.Modal asing Hutang jangka pendek Hutang jangka menengah Hutang jangka panjang
2. Modal sendiri Modal saham preferen Modal saham biasa Keuntungan saham preferen: Memunyai kemampun untuk meningkatkan pengaruh keuangan Fleksibel Dapat digunakan rekonstruksi perusahaa, pembelian dengan pembayaran hutang dan divestasi Keuntungan saham biasa : Saham biasa tidak memberi deviden tetap Saham biasa tidak mempunyai tanggal jatuh tempo Penjualan saham biasa akan meningkatkan kredibilitas perusahaan Saham biasa lebih mudah dijual
Teori struktur modal 1.Teori pendekatan tradisional ( struktur modal yang optimal) 2.Teori pendekatan dan Miller Migliani (MM) (strukturmodal tidak ber pengaruh perusahaan) Teori MM tanpa pajak Teori MM dengan pajak 3.Teori trade-off 4.Teori packing order 5.Teori asumsi informasi Dan signaling 6. Teori Keagenan
g Unlevered firm (perusahaan yang tidak menggunakan hutang) Notasi: VU VU=EBIT=Su Rs,U Levered firm ( perusahaan yang menggunakan hutang) Notasi:VL VL=EBIT-rD DL + DL = SL + DL Rs,L Keterangan: EBIT=laba sebelum bunga dan pajak Rs,U= kembalian unlevered firm SU = nilai saham unlevered firm rD =suku bunga hutang DL =nilai hutang levered firm RS,L =kembalian saham levered firm SL = nilai saham levered firm Berdasarkan asumsi maka: Nilai intrinsic saham preferen (VP) dpt ditentukan dengan cara: VP = SP = D = EBIT = SU Proposisi 1 Model MM tanpa pajak
Proposisi 2 MM model tanpa pajak Rs,L=rs,U + (rs,U – Rd) DL SL
Faktor yang mempengaruhi struktur modal Struktur aktiva Growth opportunity Ukuran perusahaan profitabilitas Resiko bisnis
STUDY KASUS Analisis struktur modal pada dasarnya digunakan untuk mengetahui perbandingan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Analisis struktur modal juga digunakan untuk mengetahui komposisi pendanaan yang digunakan oleh PT. Seemount Garden Sejahtera serta kebijaksanaan manajemen dalam menetapkan struktur modalnya. Komposisi struktur modal pada PT. Seemount Garden Sejahtera seperti pada tabel tersebut TahunStruktur Modal Komposisi Dalam RupiahDalam (%) 2011Hutang Jangka Panjang ,76 Modal Sendiri ,24 Total Kapitalisasi Hutang Jangka Panjang ,97 Modal Sendiri ,03 Total Kapitalisasi Hutang Jangka Panjang ,83 Modal Sendiri ,17 Total Kapitalisasi
Sumber : PT Seemount Garden Sejahtera Berdasarkan analisis struktur modal pada tabel diatas maka dapat diketahui bahwa komposisi struktur modal yang ditetapkan oleh PT. Seemount Garden Sejahtera dari tahun 2011 hingga tahun 2013 sebagain besar menggunakan modal sendiri dari pada hutang jangka panjang. Meskipun hutang jangka panjang perusahaan meningkat di setiap tahunnya, namun proporsi pendanaan perusahaan tetap lebih banyak menggunakan modal sendiri. Pemilihan pendanaan yang berasal dari modal sendiri oleh PT. Seemount Garden Sejahtera menunjukkan bahwa pihak manajemen mengurangi risiko finansial yang akan dihadapi oleh PT. Seemount Garden Sejahtera di masa yang akan datang.