PENGANTAR KEPENDUDUKAN (MOBILITAS PENDUDUK) Nama Anggota Kelompok 10: I Gusti Ayu Irayani Nurlia
Definisi dan Konsep Mobilitas Mobilitas Penduduk MP Vertikal (perubahan status) MP Horisontal (MP geografis) MP Permanen (migrasi) MP Nonpermanen (MP sirkuler) Ulang alik Nginap/ mondok
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Menurut Everett S. Lee (1970) terdapat empat faktor yang perlu diperhatikan dalam studi migrasi penduduk: Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan Rintangan Faktor-faktor individu
Dampak Mobilitas Penduduk Dampak terhadap daerah yang ditinggal Dampak Positif 1. Mengurangi jumlah penduduk sehingga kepadatan berkurang. 2. Mengurangi jumlah pengangguran di daerah asal. 3. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga. Dampak Negatif 1.Berkurangnya tenaga kerja muda karena yang pergi umumnya para pemuda. 2.Stabilitas keamanan kurang kuat sebab penduduk yang tersisa hanya yang tua-tua.
Dampak terhadap daerah yang didatangi Dampak Positif 1.Jumlah tenaga kerja bertambah. 2.Meningkatkan ekonomi penduduk karena dengan bertambahnya tenaga kerja maka produktifitas meningkat. Dampak Negatif 1.Memperbesar jumlah penduduk sehingga kepadatan penduduknya semakin tinggi. 2.Lapangan kerja semakin berkurang. 3.Timbul masalah-masalah sosial, misalnya banyaknya tunawisma, gelandangan, dan permukiman kumuh (gubuk liar). Kota banyak mempe yang berasal dan desa. 4.Meningkatnya kriminalitas
Ukuran-ukuran Mobilitas Penduduk Angka Mobilitas adalah banyaknya dari rasio penduduk yang pindah secara lokal (mover) dalam suatu jangka waktu tertentu dengan banyaknya penduduk: m = di mana : m = angaka mobilitas M = jumlah mover P = penduduk k = 1000
Angka migrasi masuk yaitu angka yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000 orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun m i = Dimana: m i = angka migrasi masuk i = jumlah migrasi masuk (inmigration) P = penduduk pertengahan tahun
Angka migrasi keluar adalah angka yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar per 1000 orang penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun m o = Dimana: m o = angak migrasi keluar o = jumlah migran kelar (out migration) P = penduduk pertengahan tahun
Angka migrasi neto adalah selisih banyaknya migran yang masuk dan keluar dari suatu daerah per 1000 penduduk dalam satu tahun m n = Dimana: m n = angaka migrasi neto o = jumlah migrasi keluar i = jumlah migrasi masuk P = penduduk pertengahan tahun
Angka migrasi bruto adalah angka yang menunjukan banyaknya kejadian perpindahan, yaitu jumlah migrasi masuk dan keluar dibagi jumlah penduduk tempat asal dan jumlah penduduk tempat tujuan m g = dimana : m g = angka migrasi neto P 1 = jumlah migrasi keluar P 2 = jumlah migrasi masuk k = penduduk pertengahan tahun
1. Balancing equation Metode yang dapat digunakan untuk keperluan analisis I – E = (P i - P o) - (B-D) dimana : I - E = migrasi neto. B - D = pertambahan alamiah dari penduduk. P i - P o = perubahan jumlah antara dua sensus.
Tabel 2.1 migrasi semasa hidup ke jakarta tahun 1971
2. Intercensal Survival Ratio Method Memperkirakan migrasi neto menurut umur dengan metode rasio masih hidup antar sensus bisa ditempuh dengan dua cara, yaitu : a.Forward Ratio b. Reverse Ratio
SESI DISKUSI