ASSALAMUALAIKUM WR. WB
DEMOGRAFI Oleh Nama: Sofhia Putri Nim: Prodi: Statistika
TEORI PENDUDUK TEORI SOSIAL TEORI TRANSISI TEORI NATURAL TEORI MODERN
TEORI SOSIAL TEORI MALTHUS TEORI ARSENE DUMOND
TEORI MALTHUS Thomas Robert Malthus mengemukakan pendapat tentang kependudukan yaitu : 1. Penduduk apabila tidak ada pembatasan akan berkembangbiak dengan sangat cepat 2. Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan deret hitung jauh lebih lambat daripada deret ukur Pembatasan pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan dua cara : 1.Preventif Checks a) Moral restraint/pengekangan diri b) Vice/pengurangan kelahiran 2.Positive Checks a) Vice/kejahatan b) Misery/kemelaratan
Kelemahan Teori Malthus 1.Malthus terlalu menekankan keterbatasan persediaan tanah meskipun dia adalah salah seorang pengajur industrialisasi dan penggunaan tanah secara lebih efisien. Kenyataan dalam setelah Malthus menunjukkan bahwa perbaikan teknologi pertanian seperti penggunaan pupuk buatan, pemakaian pestisida, dan irigasi yang efisien menghasilakan peningkatan produktivitas. 2.Dia kurang memperhitungkan bahwa, penemuan-penemuan baru, teknologi unggul dan industrialisasi dapat memberikan efek yang cukup berarti pada peningkatan tingkat hidup.
TEORI ARSENE DUMOND Ia melancarkan teori penduduk yang disebut teori kapilaritas sosial. Kapilaritas sosial mengacu pada keinginan seseorang untuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat. Teori kapilaritas sosial dapat berkembang dengan baik pada negara demokrasi, namun tidak pada negara sosialis (karena tidak ada kebebasan untuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat).
TEORI NATURAL TEORI THOMAS DOUDLEY TEORI GINNI TEORI RAYMON S. PEARL
Mengemukakan teori universal tentang pertumbuhan penduduk yang didasarkan atas dugaan atau asumsi bilogi dan geografi. Tiap penduduk mula-mula mengalami pertambahan atau kenaikan jumlah yang sangat lambat, yang makin lama makin cepat mencapai titik tengan daur, dan kemudian makin berkurang pertambahannya hingga mencapai akhir daur pertumbuhan.
TEORI GINNI Dilihat dari sudut pandangan statistik biologi, dan ia percaya bahwa tendensi reproduksi penduduk mengikuti kurva parabola matematik. Penduduk mengalami tingkat muda pada permulaan dengan pertumbuhan cepat kemudian mencapai kedewasaan, menjadi tua dan menurun jumlahnya, karena faktor kelelahan reproduksi.
TEORI THOMAS DOUDLEY Ia menghubungkan pertumbuhan penduduk dengan makanan. Pertumbuhan penduduk akan tinggi jika masyarakat kurang makan. Pada masyarakat yang makanan penduduknya melimpah, terjadi penurunan penduduk
TEORI MODERN Teori penduduk modern muncul pada periode Renaissance dengan perubahan pesat karena : Bangkitnya negara-negara baru Penemuan-penemuan baru di bidang ilmiah Eksplorasi terhadap wilayah baru. Perubahan sistem pemerintah (Feodalisme demokrasi). Pertumbuhan, Perdagangan dan aliran kapitalisme. Revolusi industri.
TEORI TRANSISI Tahap Peralihan Keadaan Demografis Tahap dalam Proses Transisi Struktur dan Persebaran Penduduk
Tahap Peralihan Keadaan Demografis 1.Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/naik sedikit. anggaran kesehatan meningkat. Penemuan obat obatan semakin maju. Angka kelahiran tetap tinggi. 2.Angka kematian menurun,tingkat kelahiran masih tinggi— pertumbuhan penduduk meningkat. Adanya Urbanisasi., usia kawin meningkat.,Pelayanan KB > Luas., pendidikan meningkat. 3.Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun – laju pertumbuhan penduduk menurun. 4.Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk kembali seperti kategori I – mendekati nol. Keempat kategori ini akan didialami oleh negara yang sedang melaksanakan pembangunan ekonomi.
Struktur dan Persebaran Penduduk Struktur & persebaran penduduk Membahas : - Komposisi penduduk. - Persebaran penduduk. Kegunaan pengelompokan penduduk: 1.Mengetahui human resources yg ada menurut umur & jenis. 2.Mengambil suatu kebijakan yg berhub dengan penduduk. 3.Membandingkan keadaan satu penduduk dengan penduduk lain. 4.Melalui gambaran piramid pddk dapat diket proses demografi yg telah terjadi pada penduduk.
Tahap dalam Proses Transisi Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah; Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik. Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita, urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun; Tahap 4: Kemantapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau bahkan mendekati nol.