OLEH: DIANNITA AYU K ( ) KHOIRUL LATIFAH ( ) MARDINA HANNAS SORI A ( ) OLEH: DIANNITA AYU K ( ) KHOIRUL LATIFAH ( ) MARDINA HANNAS SORI A ( )
A.Realisme Idealisme. 1.perenialismedan: kebenaran itu universal dan tidak berubah sehingga pendidikan harus mempunyai tujuan melestarikan dan menyampaikan kebenaran tersebut. 2.Esensialisme : percaya bahwa tugas pendidikan adlah menanamkan hal-hal esensial dari pengetahuan akademik dan perkembangan karakter
Filosofi idealism realisme memiliki beberapa kontras, diantaranya adalah peserta didik sudah mempunyai pengetahuan awal, tes baku hanya berupa alat bantu agar peserta didik mencapai tungkat perkembangan yang sesuai, dan kurikulum diajarkan dengan logika yang deduktif.
B.Empirisme dan Rasionalisme. Filosofi empirisme dan rasionalisme tidak lagi membicarakan mengenai hakikat pengetahuan, tetapi lebih memfokuskan pada sumber pengetahuan
Filosofi Empirisme Dan Rasionalisme. 1.Memberi perhatian pada kebutuhan, minat, dan kesiapan peserta didik 2.Penggunaan alat manipulatif dan materi konkrit 3.Perhatian pada waktu, ruang, dan waktu dalam lingkungan yang terstruktur dan searah 4.Penekanan pada penemuan
Filosofi Empirisme Dan Rasionalisme Yang Dipengaruhi Filosofi Pragmatism. 1.Pembelajaran berpusat pada siswa 2.Pembelajaran menekankan pemecahan masalah, asesmen portofolio, belajar aktif, mengonstruksi makna sendiri, aktifitas menantang ZPD individual. 3.Pembelajaran memperhatikan konteks sosial belajar.
Kontinum Berbagai Sudut Pandang Filosofi 1.Menggabungkan antara teori dan praktik. Pendidik menuntut berupa tim pendidik. 2.Pendidik harus menyesuaikan perannya. 3.Penilaian menggunakan acuan norma dan acuan patokan
A. Sudut Pandang Sosiologis- Anthropologis
B.Pandangan Positivisme 1.Positivis membatasi bidang yang layak untuk dikaji 2.Positivis berpandangan bahwa semua perilaku manusia itu determinis
C. Pandangan Strukturalisme Pandangan ini muncul karena mengkritik pandangan positivism karena dunia nyata itu, termasuk dunia sekolah atau dunia pendidikan, sampai sejauh tertentu sudah terstruktur dalam pikiran manusia yang hidup di dunia nyata tersebut. Titik temu antara pandangan positivism dan strukturalisme terlihat dalam praktik di banyak lembaga pendidikan Indonesia dengan penggunaan taksonomi Bloom
D. Pandangan Interpretivisme Pandangan interpretivisme senada dengan pandangan strukturalisme dalam hal sama-sama memberi tempat pada dunia dalam, selain dunia luar yang teramati. Perbedaanya adalah pandangan interpretivisme tidak menekankan adanya struktur, tapi menekankan pada kebermaknaan tindakan
E. Pandangan Kontruktivisme Konstruktivisme adalah filosofi pembelajaran yang didasarkan pada premis bahwa melalui refleksi pada pengalaman, kita mengonstruksi pemahaman kita tentang dunia yang kita huni ini
Kontinum dan Kontras Positivisme,-Strukturalisme dengan Interpretivisme-Konstruktivisme
PP lato dan Aristoteles merupakan tokoh penting dalam dunia filsafat TT eori pendidikan yang didasarkan pada realisme dan idealism dinamakan perenialismedan esensialisme FF ilosofi empirisme dan rasionalisme tidak lagi membicarakan mengenai hakikat pengetahuan, tetapi lebih memfokuskan pada sumber pengetahuan SS udut pandang sosiologis anthropologis dapat dikatakan berbentuk kontinum. Hanya saja kontinumnya tidak seperti kontinum filosofis yang lebih diwarnai oleh nuansa jaman(realisme dan idealism muncul sebelum empirisme, rasionalisme, atau pragmatism) PP endekatan positivis sangat baik untuk menyampaikan proses berpikir sederhana atau dasar PP andangan strukturalism muncul karena mengkritik pandangan positivism karena pandangan nyata dunia KK onstruktivisme adalah filosofi pembelajaran yang didasarkan pada premis bahwa melalui refleksi pada pengalaman