UJI AUTOKORELASI ARIF GUNAWAN PENGERTIAN Dwi Priyanto (2009:61) Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Evaluasi Model Regresi
Advertisements

ANALISIS KORELASI.
AUTOKORELASI (Autocorrelation)
UJI HIPOTESIS.
Analisis Regresi Berganda & Pengujian Asumsi OLS
MODEL REGRESI LINIER GANDA
REGRESI LINIER.
Operations Management
UJI ASUMSI KLASIK.
Erni Tri Astuti Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
UJI MODEL Pertemuan ke 14.
UJI ASUMSI KLASIK.
Uji Asumsi Klasik Oleh : Boyke Pribadi.
Regresi dengan Autokorelasi Pada Error
PEMBAHASAN Hasil SPSS 21.
Analisis Regresi Linier
Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Tujuan Instruksional Umum : Regresi Linier Pertemuan 8 Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu mencari.
UJI ASUMSI KLASIK.
Analisis Regresi. ANALISIS REGRESI Melihat ‘pengaruh’ variable bebas/independet variabel/ thd variable terikat/dependent variabel. Berdasarkan jumlah.
Regresi Linear Dua Variabel
Anas Tamsuri UJI STATISTIK UJI STATISTIK.
Sebaran Normal Ganda (II)
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Analisis Korelasi dan Regresi linier
UJI ASUMSI KLASIK & GOODNESS OF FIT MODEL REGRESI LINEAR
Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Standart Satuan Harga (SSH) BARANG/JASA
Pertemuan ke 14.
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
Pertemuan Ke-7 REGRESI LINIER BERGANDA
Muchdie, Ir, MS, Ph.D. FE-Uhamka
Heterokedastisitas Model ARACH dan GARCH
Analisis Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik MULTIKOLINIERITAS 2. AUTOKORELASI
EKONOMETRIKA Pertemuan 11: Pengujian Asumsi-asumsi Klasik (Bagian 2)
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
ANALISIS REGRESI BERGANDA
Pertemuan ke 14.
STATISTIK II Pertemuan 12: Asumsi Analisis Regresi Dosen Pengampu MK:
Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Normalitas
Analisis Regresi & Analisis Korelasi
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
Regresi Sederhana : Estimasi
Operations Management
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
Regresi linier satu variable Independent
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
EKONOMETRIKA Pertemuan 11: Pengujian Asumsi-asumsi Klasik (Bagian 2)
STATISTIK II Pertemuan 12-13: Asumsi Analisis Regresi
ANALISIS KORELASI.
Pengujian Asumsi OLS Aurokorelasi
STATISTIK BISNIS Pertemuan 6: Deret Berkala dan Peramalan (Analisis Trend) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
Asumsi Non Autokorelasi galat
MUHAMMAD HAJARUL ASWAD
Analisis Regresi.
Disampaikan Pada Kuliah : Ekonometrika Terapan Jurusan Ekonomi Syariah
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
Uji Asumsi Analisis Regresi Berganda Manajemen Informasi Kesehatan
STATISTIK II Pertemuan 13: Asumsi Analisis Regresi Dosen Pengampu MK:
BAB 6 MULTIKOLINIERITAS
Apriza Putra Ramadhan B
UJI ASUMSI KLASIK Oleh: Dr. Suliyanto, SE,MM
Pertemuan 13 Autokorelasi.
UJI ASUMSI KLASIK.
Analisis Regresi Berganda & Pengujian Asumsi OLS
Regresi Linier dan Korelasi
Latar Belakang Penelitian Perusahaan Go Public Pertumbuhan Ekonomi Pembayaran Dividen.
BAB VIII REGRESI &KORELASI BERGANDA
Korelasi distances Korelasi distances untuk melihat persamaan atau perbedaan. Baik pasangan variabel atau pasangaan kasus. Tujuannya untuk mencari persamaan.
Objective “memiliki banyak jenis ikan cupang, menjadi seller maupun supplier ikan cupang”
Transcript presentasi:

UJI AUTOKORELASI ARIF GUNAWAN

PENGERTIAN Dwi Priyanto (2009:61) Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lainya yang disusun runtut waktu. Dampak yang diakibatkan adalah yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Nachrowi Djalal dan Hardius Usman (2006) Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi antar observasi dalam satu variable. Korelasi ini terjadi antar waktu atau individu. Umumnya kasus autokorelasi banyak terjadi pada data time series, artinya kondisi sekarang dipengaruhi waktu lalu. Oleh karena itu, dalam analisis data time series, masalah autokorelasi menjadi pusat perhatian. Ghozali (2016:10), menyatakan bahwa autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya), jika terdapat korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi bias terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan antara satu dengan lainnya.

TUJUAN & KONSEP DASAR  Uji Autokorelasi merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis regresi linier berganda atau linier sederhana untuk data time series atau data runtut waktu, jadi data yang digunakan adalah data bukan penyebaran questioner.  Untuk menguji apakah apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1).  Uji asumsi klasik sendiri dimaknai sebagai syarat yang harus dipenuhi dahulu sebelum dilakukan atau masuk dalam analisis regresi linier.  Model regresi yang baik adalah tidak terdapat masalah atau gejala auto korelasi.  Adanya autokorelasi dalam regresi linear (Ordinary Least Squares) menyebabkan variansi sampel tidak dapat menggambarkan variansi populasi. Juga menyebabkan model regresi yang dihasilkan tak dapat digunakan untuk menduga nilai variabel tak bebas dari nilai variabel-behas tertentu, koefisien regresi yang diperoleh kurang akurat.

MENDETEKSI AUTOKORELASI 1.Uji Durbin Watson 2.Uji Run Test

Uji Durbin Watson Dengan SPSS TUJUAN : Untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1(sebelumnya) d < dl atau d > dl Terdapat Korelasi du < d < 4 - du Tidak Terdapat Autokorelasi dl < d < du atau 4 – du < d < 4 - dl Tidak Ada kesimpulan DASAR UJI :

TAHUN 2013KURS [X1]SBI [X2]IHSG [Y] JAN96985,754453,70 FEB96675,754797,79 MAR97195,754940,99 APR96735,755034,07 MAY98025,755068,68 JUN ,90 JUL102786,54610,38 AUG109246,754195,09 SEP116137,254316,18 OCT112347,254510,63 NOV119777,54256,44 DEC121897,54274,18 PRACTICE : DATA PENELITIAN : X1 : KURS X2 : SBI Y: IHSG N: 12 ddlDu4-dl4-du 1,0160,5691,2743,4312,726 KARENA = d < dl = 1,016 < 2,726 d < dl atau d > dl Terdapat Korelasi du < d < 4 - du Tidak Terdapat Autokorelasi dl < d < du atau 4 – du < d < 4 - dl Tidak Ada kesimpulan Kesimpulan : Maka Terdapat Korelasi/ Tidak Ada Kesimpulan Yang Pasti Maka Uji Runtest

Uji Run Test Dengan SPSS Uji durbin Watson mempunyai kelemahan yakni jika nilai durbin Watson antara DL dan DU atau diatara (4-DU) dan –DL) maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti apakah terjasi gejala auto korelasi atau tidak Oleh karena itu alternative uji lain yang dapat memberikan kesimpulan yang pasti tentang masalah auto korelasi ini adalah dengan UJI RUN TEST (uji cadangan)

Practice Uji Run Test DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN UJI RUN TEST 1.Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil < dari 0.05 maka terdapat gejala auto korelasi 2.Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar > dari 0.05 maka tidak terdapat gejala auto korelasi PENGAMBILAN KEPUTUSAN Diketahui nilai nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar lebih besar > dari 0.05 maka tidak terdapat gejala auto korelasi sehingga analisis regresi linier dapat dilajutkan.