Bebas Nyeri di Usia Tua Arsanto Triwidodo Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi, Konsultan Spine.
Curiculum Vitae Nama : Dr. Arsanto Trwidodo SPOT, K.Spine, MHKes. Lahir : Yogyakarta, 2 September 1963. Pendidikan : 1. Dokter Umum , FK UGM Lulus th 1987. 2. Sp Orthopaedi dan Ttraumatologi : FK UI 2001. 3. Fellowship Tulang Belakang FKUI 2004. 4, Research scoolar in Spine Surgery, Syracuse USA 2004. 5. Advance Cervical Surgery , Kantorosai Hospital, Sendai Japan, 2005. 6. Thoracoscopy Spine Fellow , National Univefrsity of Singapore, 2005. Pekerjaan : 1. Dinas Kesehatan Bogor , 1988 – 1994. 2. PPDS FKUI-RSCM 1995 – 2001. 3. SMF Bedah RSUD Pangkal Pinang 2002-2003. 4. SMF Bedah RSUD Koja 2002 – Sekarang.
Batasan Usia ( WHO dan Depkes) 0-17 tahun : anak di bawah umur. 18 – 65 tahun : Pemuda. 66 – 79 tahun : setengah baya. 80 – 99 tahun : Lanjut usia. Diatas 100 tahun: usia sangat lanjut . Depkes : Masa Balita :0-5 tahun. Masa Kanak kanak : 5-11 Tahun. Masa Remaja awal : 12-15 tahun. Masa Remaja Akhir : 17-25 tahun. Masa Dewasa Awal : 26-35 tahun. Masa Dewasa Akhir : 36- 45 tahun. Masa Lansia awal : 46 – 55 Tahun. Masa Lansia Akhir : 56 -65 Tahun. Masa Manusia Lanjut Usia : di atas 65 tahun.
Saat Lansia Akhir sampai masa Manula( 65 tahun ke atas) Perubahan Psikologis. Perubahan Fisik. Perubahan Sosial.
Perubahan Fisik Perubahan kemampuan Regenerasi di tingkat sel. Perubahan kemampuan Repairing, Penurunan fungsi organ Vital. Hilangnya Material penting . Menurunnya Hormon hormon penting. Berkurangnya kemampuan adaptasi. Berkurangnya jumlah sel dan mengalami apoptosis. Semua di atas disebut DEGENERASI.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-SA Perubahan fisik
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Perubahan Psikologis Berkurang ambisi /kompetitif stressnya. Lebih Memikirkan Keluarga inti dan cucu. Lebih bisa menerima kehilangan. Emosi yang terukur. Khawatir kondisi kesehatan. Kurang bisa menerima pengakuan dalam hal Harga diri. Sulit menerima perubahan modernitas .
Perubahan Psikologis This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Perkembangan Psikososial Setiap tahapan umur, secara psikologis juga berubah. Terdapat masalah di setiap tahapan perkembangan. Merupakan mail stone sampai masa tua. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Perubahan Sosial Dari Pencari Uang buat keluarga, menjadi pengikut. Dari orang yang penting dalam suatu organisasi, menjadi bukan siapa2. Dari pemegang Keputusan, menjadi anggota biasa. Dari banyak teman, menjadi jauh dari teman. Dari apa apa mudah, menjadi sulit. Merasa menjadi beban keluarga. Berkurang Finansial. Kemampuan diri yang jauh berkurang. Merasa tidak dibutuhkan.
Perubahan yang di tandai nyeri Nyeri sebagai tanda adanya kerusakan, adanya sesuatu yang mengancam. Berbagai macam Nyeri : Nyeri Iskemik. Nyeri Somatik. Nyeri Visceral. Nyeri Colic. Nyeri Peradangan. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
Nyeri yang sering dialami pada Manula Nyeri Kepala. Nyeri pada Mata. Nyeri Hidung dan Telinga. Nyeri Gigi . Gusi, Lidah dan Mulut. Nyeri Tenggorokan. Nyeri Ulu hati. Nyeri Perut. Nyeri Punggung. Nyeri bahu. Nyeri Leher. Nyeri siku, Pergelangan tangan dan Jari jari. Nyeri Pinggang. Nyeri sal kencing dan pembuangan. Nyeri Paha. Nyeri Lutut. Nyeri ankle. Nyeri tumit. Nyeri kaki dan jari jari.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-ND Nyeri tersering
Nyeri tersering Colic ginjal This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
Nyeri pada Musculoskeletal Nyeri Otot Nyeri Sendi Spasme Otot. Kram Otot. Robekan pembungkus otot. Peradangan Pembungkus Otot. Iskemik Otot. OsteoArtritis sendi. Radang Sendi Rematik. Radag Sendi Metabolik. Radang Sendi Rheumatik. Radang Sendi infeksi. Radang Sendi Trauma.
Nyeri Tulang Infeksi Metabolik Infeksi Bakteri. Infeksi Virus. Infeksi Jamur. Osteoporosis primer. Osdteoporosis Post Menopause. Osteoporosis sekunder.
Nyeri Tulang Keganasan Trauma Tumor jinak Tulang. Tumor ganas Tulang. Tumor Metastasis. Nyeri akibat Trauma.
Nyeri Sendi Osteo Artritis (OA): This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-ND
Nyeri Tulang dan Sendi Osteoporosis Keganasan dan Infeksi
Nyeri Tulang dan sendi Auto imun deseases Trauma Rheumatic. Steven Jhonson. Fractur pathologis. Dislokasi . Ruptur tendon, Ligament dan capsul. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-SA
Penanganan akibat penuaan 1. Menghambat Proses 2. Mencegah keparahan Menghindari Stress. Mengurangi Oksidasi bebas. Memperlancar sirkulasi darah. Menambah Kolagen. Mengurangi beban berat badan Menghindari aktifitas yang berlebihan. Memakai corset. Istirahat. Memakai pelindung. Mengurangi makanan yang memperparah. Memeriksakan ke dokter yangahli.
Penanganan akibat Penuaan 3. Mengobati Penyebab 4. Menerima keadaan. Diabetes Meletus . OsteoArtritis. Osteoporosis. Def Vitamin. Hormonal. Keganasan. Menerima kondisi tua. Pengobatan tidak tuntas. Ikhlas.
Mencegah lebih baik dari mengobati 1. Genetik 2. Pertumbuhan sejak Janin. Screening Pernikahan. Kenali sejak dini. Terapi Gen. Gizi ibu hamil. Mencegah terkena virus . Gzi Balita. 4 sehat lima sempurna
Pencegahan 3. Life style 4. Penyakit Diabetus Meletus. Darah Tinggi. Jantung. Gangguan Hormon. Gangguan fungsi organ. Kondisi sakit berulang. TBC. Tumor. Kebiasaan sehari hari. Pola makan. Pilihan Olah raga. Merokok, Minuman kaleng. Kurang minum air putih. Kurang serat. Kurang Rekreasi. kegemukan
Mengatasi Nyeri Sumber Nyeri Kenali Lokasi. Sifat. Berapa Lama. Skala Golongan Nyeri Pemeriksaan sumber nyeri. Penyebabnya : Infeksi, Trauma, tumor, metabolik,keganasan, sebab lain. Pemeriksaan penunjang : X ray, USG, CT Scan, MRI dsb. Diagnosis kerjanya.
Penanganan Nyeri Konservatif: Medikamentosa. Istirahat. Rehabilitasi.
fisiotherapy This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Penanganan Nyeri Operatif : Kelainan bentuk atau gangguan bentuk. DENGAN TEHNIK OPEN . TEHNIK MINIMAL INVASIVE.
Penanganan Nyeri Kronis. Dgn obat analgetik kuat. Minor tranqulizer. Pain Intervention. Neurolysis atau Neuro ablasi. RADIOFREQUENCY
RADIOFREQUENCY (RF). Prosedur minimal invasive. Local anesthesi. One day care. Bpjs. Menghilangkan nyeri sd 6 bulan. Tidak memerlukan analgetik lagi. Mencegah side efek obat. RADIOFREQUENCY (RF).
radiofrequency
Kesimpulan Lanjut Usia , di atas 65 tahun. Timbul perubahan Fisik, Psikologis, dan Sosial. Perubahan yang terjadi menimbulkan nyeri. Terdapat nyeri tersering pada Manula. Lebih baik mencegah Memeriksakan ke ahlinya. Menerima . Kesimpulan
TERIMA KASIH