Kalimat Berobjek dan Kalimat Berpelengkap

Dalam bahasa Indonesia dikenal lima sebutan fungsi kalimat, yakni: Subjek (S) Predikat (P) Objek (O) Pelengkap (Pel) Keterangan (K) Kelima fungsi tersebut kedudukannya antara lain dapat dilihat dalam contoh kalimat berikut.

Pola kalimat: 1. S – P 2. S – P – O 3. S – P – K 4. S – P – Pel 5 Pola kalimat: 1. S – P 2. S – P – O 3. S – P – K 4. S – P – Pel 5. S – P – O – K 6. S – P – O – Pel 7. S – P – O – Pel – K

1. Ayah Kresna menulis buku pelajaran. S P O 2. Kaosnya bergambarkan burung merpati. S P Pel 3. Kakak membelikan Anto buku pelajaran. S P O Pel Jika diperhatikan dalam kalimat di atas, fungsi objek (O) dan pelengkap (Pel) selalu di belakang predikat (P).

Kedudukan objek dan pelengkap perlu dibedakan karena keduanya memiliki fungsi yang berlainan. Objek berfungsi sebagai sasaran perbuatan subjek, sedangkan pelengkap berperan sebagai penerang (suplemen bagi predikat).

No Ciri-Ciri Objek Ciri-Ciri Pelengkap 1. Katagori katanya berupa nomina atau benda. - Kresna membaca buku. Selain nomina, pelengkap bisa diisi oleh adjektifa atau kata sifat - Adik bermain bola. - Bajunya berwarna hijau. 2. Berada langsung di belakang verba transitif aktif tanpa preposisi - Ronaldo menendang bola. Berada di belakang verba semitransitif atau dwitransitif dan dapat didahului oleh preposisi - Mereka bermain tenis. (semitransitif) - Ayah memerintahkan kakak bersenam pagi. (dwitransitif) - Ibu berkata bahwa adik sedang sakit. (bahwa=peposisi)

3. Dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif - Wasit meniup peluit. O - Peluit ditiup wasit. S Tidak dapat dijadikan bentuk pasif - Adik bermain bola basket. Pel - Bola basket bermain adik (?). 4. Dapat diganti dengan bentuk nya- - Adik menyantap makanan. - Adik menyantapnya. Tidak dapat diganti dengan bentuk –nya Kecuali didahului oleh preposisi - Negara ini berdasar hukum. Negara ini berdasarnya (?) - Negara ini berdasar pada hukum. Negara ini berdasar padanya (?)

Untuk lebih jelasnya, perbedaan objek dan pelengkap adalah sebagai berikut. Objek diperlukan setelah kata kerja yang berawalan me (N)-, sedangkan pelengkap umumnya diperkirakan setelah kata kerja yang berawalan ber- atau ke-an. Objek dapat dijadikan subjek dalam kalimat pasif, sedangkan pelengkap tidak. Objek berupa kata atau frase benda, sedangkan pelengkap dapat berupa kata/frase benda, kerja atau sifat.

Contoh kalimat berobjek: Paman mengecat dinding. Alia sedang makan roti. Anak itu sangat merindukan ibunya. Contoh kalimat berpelengkap: Pejuang itu bersenjatakan bambu runcing. Rossi menyerupai ibunya. Ayah merupakan tulang punggung keluarga.

Analisislah contoh kalimat berikut! Polisi merekrut calon anggota. (KO) Polisi sedang mengamankan pencopet. Polisi telah berbuat kebaikan. Polisi menangkap para penjahat. Keamanan kampung menjadi tanggung jawab bersama. Ayah senang mencarikan pekerjaan. Petugas siskamling menjaga keamanan. Pohon mangga itu berbuah banyak. Kamu suka berenang. Zidane menyundul bola.

Analisislah contoh kalimat berikut! Ayah membaca koran. Mereka bermain tenis. Edwin menanam pohon jagung. Malam ini bermandikan cahaya. Rumah koruptor itu berjumlah dua puluh buah. Farida sedang membaca majalah dan adiknya bermain catur. Saya pasti akan memaafkan dia seandainya dia itu mau mengakui kesalahannya. Dia berpendapat bahwa ekonomi negara akan membaik. Kita harus menyelesaikan pekerjaan ini hingga selesai. Nasi telah menjadi bubur.