4. Kesetimbangan Fasa Pada proses perpindahan massa sering

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Modul 7 Humidifikasi.
Advertisements

BAB IV SIFAT-SIFAT GAS SEMPURNA
PERANCANGAN ABSORBER KELOMPOK 20 PERANCANGAN ABSORBER
KIMIA DASAR REAKSI KESETIMBANGAN DENGAN TETAPAN KESETIMBANGAN DAN DERAJAT DISOSIASI.
Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I
ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XII SEMESTER 1
Kesetimbangan Kimia Kinetika Kesetimbangan Termodinamika Kesetimbangan
TRANSISI FASE CAMPURAN SEDERHANA
Kinetika kimia Shinta Rosalia Dewi.
KESETIMBANGAN KIMIA.
Solusi Persamaan Nirlanjar (Bagian 2)
SIFAT – SIFAT CAMPURAN LARUTAN DAN KOLOID.
KESETIMBANGAN KIMIA Indriana Lestari.
4. METODE WANG AND HENKE (1966)
THE EQUILIBRIUM STATE OF DILUTE GAS
Materi Tiga : LARUTAN.
BAB VIII Larutan Sifat dasar larutan Konsentrasi larutan
ANALISIS EKSPLORASI DATA
Pendahuluan Pendahuluan Umum Tentang Pembakaran
DISTILASI/PENYULINGAN
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
6. 21 Termodinamika Larutan Non ideal 6
Larutan.
1 mol air pd 4 o C = 1 mol x 18 g/mol = 18 g Jika massa air = 1 g.cm g Volume air = = 18 cm -3 1 g.cm -3.
PENINGKATAN TITIK DIDIH
Campuran Atsiri Larutan Ideal dan larutan Nyata
STOIKIOMETRI.
Larutan.
SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
“SIFAT KOLIGATIF LARUTAN”
Karakteristik Umum Larutan Ideal
KESETIMBANGAN UAP-CAIR
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
XII. KESETIMBANGAN FASE
PERHITUNGAN LUAS HASIL PENGUKURAN
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XII SEMESTER 1
TEKANAN PARSIAL KIMIA DASAR 1 oleh: RASYIMAH RASYID
BAB 4 VEKTOR Home.
BAB 12 CAMPURAN DARI GAS IDEAL DAN UAP
Azas – Azas Teknik Kimia “Pertemuan ke 4” Prodi D3 Teknik Kimia fakultas teknik industri upn veteran yogyakarta Retno Ringgani, S.T., M.Eng.
Pertemuan ke 7 BAB V: GAS.
LARUTAN & KONSENTRASI Oleh : Ryanto Budiono.
POTENSIAL KIMIA Larutan Ideal Larutan Nonideal.
PENCAMPURAN Contoh 1 : Natrium hidroksid dengan kadar 40 % dialirkan
1. KAPASITAS KALOR (simbolnya : C - besar)
LARUTAN ELEKETROLIT DAN NON ELEKTROLIT
2. Pengeringan Pengeringan adalah proses untuk mengurangi/menghilangkan air dalam bahan yang basah. Proses yang dilakukan ada beberapa cara diantaranya.
Pertemuan <14>> <<KESETIMBANGAN KIMIA>>
3. Kristalisasi Proses kristalisasi mempunyai
5. Distilasi Distilasi adalah suatu proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih diantara komponen-komponen yang ada.
KESETIMBANGAN KIMIA Kesetimbangan Dinamik dalam Sistem Kimia
 Please wait .
Neraca Massa Tanpa Reaksi Kimia
6. Evaporasi Proses evaporasi adalah proses penguapan air.
KESETIMBANGAN FASE OLEH : RIZQI RAHMAT MUBARAK BUDI ARIYANTO
Diagram fasa dan kesetimbangan fasa
DESTILASI.
KIMIA DASAR MULYAZMI.
SIFAT KOLIGANTIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
HUBUNGAN KP , KC dan KX Dari persamaan umum : Gr = G0 + RT ln K
2 Kesetimbangan kimia.
Modul 6 Humidifikasi. Fenomena transfer massa pada interface antara gas dan cair dimana gas sama sekali tidak larut dalam cairan Sistem : gas-cair Yang.
BAB 12 CAMPURAN DARI GAS IDEAL DAN UAP
Kimia Dasar (Eva/Zulfah/Yasser)
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XII SEMESTER 1 Aries Eko Wibowo.
Fakultas: Teknologi IndustriPertemuan ke: 13 Jurusan/Program Studi: Teknik KimiaModul ke: 1 Kode Mata Kuliah: Jumlah Halaman: 23 Nama Mata Kuliah:
Integral Bergantung Lintasan
Transcript presentasi:

4. Kesetimbangan Fasa Pada proses perpindahan massa sering dibutuhkan neraca massa yang melibatkan keseimbangan fase. Hukum Raoult sering digunakan dalam perhitungan pada komposisi fase uap dan fase cairan yang berada dalam keseimbangan. Perhitungan dapat diteruskan untuk mencari jumlah masing-masing fase yang ada dalam campuran.

Pada keadaan ini, tidak terjadi reaksi kimia, maka neraca massa mengambil dasar pada satuan mol bukan lb atau kg. Neraca masa untuk keseimbangan fase: L + V = M Dengan, L = lbmol cairan V = lbmol uap M = lbmol campuran cair dan uap. Neraca komponennya: L . xA + V . yA = M . zA Dengan, xA = mol fraksi A dalam cairan yA = mol fraksi A dalam uap, zA = mol fraksi A dalam campuran.

Contoh 1 : Campuran yang mengandung benzena sebanyak 75 % mol dan toluene sebesar 25 % mol dalam keadaan setimbang pada suhu 93 oC, tekanan 90 inHg. Campuran ini akan dipisahkan menjadi fase uap dan cairan. Hitung komposisi dan jumlah pada kedua fase kalau campuran mula-mula 100 lbmol ! b.Hitung komposisi dan jumlah masing-masing fase kalau suhunya diturunkan sampai 30 oC !

Penyelesaian a) : Gambaran Proses : V lbmol uap yB yT L lbmol cairan xB xT M lbmol camp zB zT

Basis:100 lbmol campuran. Data yang diperlukan adalah tekanan parsial untuk masing-masing komponen. Dari tabel yang ada pada handbook, diperoleh: Pada suhu 93 oC : PvB = 115 inHg dan PvT = 46 inHg Dengan hukum Raoult : yB = xB dan yT = xT xB dan yT =

karena: yB + yT = 1 dan xB + xT = 1, maka 115 xB + 46 - 46 xB = 90 69 xB = 44 xB = 0,638 xT = 1- 0,638 = 0,362 . (1 – xB) = 1

yT = 1 – 0,815 = 0,185 Neraca massa total: L + V = 100 …………………….(a) Neraca komponen benzen: 0,638 L + 0,815 V = 100 . 0,75……(b) dari kedua persamaan itu diperoleh: V =63,28 lbmol (fase uap) dan L = 36,72 lbmol (fase cair). yB = 0,638 = 0,815

Penyelesaian b) : Pada suhu 38 oC : PvB = 15,5 inHg dan PvT = 5,2 inHg Dengan hukum Raoult : yB = xB dan yT = xT xB dan yT =

seharusnya nilai xB terletak antara 0 dan 1. Tekanan kedua fase menunjukkan kurang dari tekanan totalnya. Hal itu berarti pada suhu 38 0C semua ada dalam keadaan fase cair. . xB + . xT = 1 15,5 xB + 5,2 – 5,2 xB = 90 10,3 xB = 84,8 xB = 8,23 . (1 – xB) = 1

Exercise (Home work) Example 10.1 (Smith, Van Ness, Abbott page 343)