ANALISIS POLUTAN DI LINGKUNGAN Oleh Sudrajat FMIPA_UNMUL 2010.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tanah Agregat Beton Bata Geotextile
Advertisements

PEMANTAUAN LINGKUNGAN
CANDRA PERKASA NURLUKMAN
Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
ANALISIS POLUTAN DI LINGKUNGAN
EKOLOGI AIR TAWAR Oleh: Drs.Mangapul P.Tambunan, M.Sc.
PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK BIOTA PERAIRAN
SAMPLING DAN ANALISIS BIOTA PERAIRAN
SEMINAR KOLOKIUM AUFA FADHLI PRATOMO NPM DI BAWAH BIMBINGAN
PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES
DAMPAK PADA SUMBERDAYA AIR Oleh Suprapto Dibyosaputro, M.Sc. PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP UNIVESITAS GADJAH MADA.
MEKANIKA FLUIDA STABILITAS BENDA TERAPUNG
JENUH SEBAGIAN / TIDAK JENUH
oleh : LENI HANDAYANI, S.PI, MP
SISTEM KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG
MIKROMERITIKA Farmasi Fisika
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
Kelompok 8 Ekosistem Pantai.
Kuliah ke-8 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Stabilitas Benda Terapung
BERBAGAI KERAGAAN PRODUKTIVITAS PRIMER
KELAS SCAPHOPODA Menjelaskan morfologi, anatomi, reproduksi, dan daur hidup.
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
Pengantar Ekologi Laut Tropis Ekosistem Estuaria Awaludin, S.Pi., M.Si.
Mata kuliah semester berikutnya
METODE PENELITIAN Pengamatan karakter lanskap perkampungan pada hulu DAS Kalibekasi dengan pendekatan metode penilaian cepat Rapid Agro-Biodiversity Appraisal.
BIODIVERSITY JUMLAH JENIS YANG DIBEDAKAN DALAM 3 TINGKAT, YAITU :
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN
Silabi Pengertian Lingkungan Hidup (Ekologi) dan Masalahnya
ANALISIS KEANEKA RAGAMAN dan SIMILARITAS
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
COLLECTING BAHAN ALAM LAUT (MARINE BIOTA)
KEKERINGAN.
Sifat Fisik dan Kimia Air Tawar (faktor pembatas)
KUALITAS BIOLOGI PERAIRAN SUNGAI SENAPELAN, SAGO DAN SAIL DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN BIOINDIKATOR PLANKTON DAN BENTOS Oleh : Sri Purwanti M
EKOLOGI EKOSISTEM Ekosistem : Satu kesatuan Unit Strukutral dan Fungsional dari komponen2nya, yang saling berinteraksi membentuk keseimbangan (homeostatis)
PENGERTIAN DAN BATASAN WILAYAH
VOLUME, DENSITAS, BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
Konsep Populasi dan Komunitas
DINAMIKA EKOSISTEM Herman Haeruman Js.
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM
BUDIDAYA RUMPUT LAUT DISUSUN OLEH : ISMAIL, S.ST.
AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM
PENDUGAAN POPULASI Tujuan :
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati adalah upaya-upaya untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan flora, fauna, tanah, air, dan ekosistem lainnya.
Kuliah-2 EKOLOGI PERAIRAN
LAMUN SEA GRASS.
BUDI DAYA Eucheuma.
BATU BATA MERAH Bata merah merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk dinding di Indonesia.
(biom Lotic = ekosistem air mengalir)
Ikan nila (Oreochromis niloticus)
Taksiran Ukuran Sampel (Untuk Proporsi)
SOAL REMIDI UTS.
DOMINANSI TUMBUHAN JURUSAN BIOLOGI
BENTHOS.
SUMBER DAYA ALAM BAGI HEWAN
Bioma Akuatik.
ANALISIS KELAYAKAN DUA PROYEK ATAU LEBIH
INDEKS KUALITAS AIR (IKA)
PERAIRAN TAWAR Danau Toba.
ANALISIS VEGETASI.
Perencanaan Pengambilan Sampel Lingkungan
INDEKS KUALITAS AIR (IKA)
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
KEANEKARAGAMAN HAYATI. DIBAGI MENJADI 3 1. Keanekaragaman tingkat gen 2. Keanekaragaman tingkat jenis 3. Keanekaragaman tingkat ekosistem.
EKOLOGI PERAIRAN PERBEDAAN SUNGAI DENGAN DANAU OLEH: HAMZAN WADI E1A
Transcript presentasi:

ANALISIS POLUTAN DI LINGKUNGAN Oleh Sudrajat FMIPA_UNMUL 2010

Sortir Bentos Untuk memudahkan proses penyortiran dan pengambilan benthos, ke dalam substrat diberi garam (metode penggaraman) yang menyebabkan organisma di dalamnya akan mengapung ke permukaan sehingga dapat diambil dengan mudah. Benthos yang sudah berada dalam botol koleksi diawetkan dengan menggunakan alkohol 70% dan diberi label yang berisi data tentang lokasi dan waktu pengambilan sampel. Sampel-sampel yang diperoleh selanjutnya diidentifikasi dengan menggunakan buku-buku identifikasi yang sesuai.

BIOTA PERAIRAN Secara umum perlu diketahui bahwa hendaknya pengambilan sampel organisma air tidak dilakukan pada saat volume aliran air sangat besar, misalnya pada waktu banjir. Yang paling baik adalah pengambilan sampel yang dilakukan pada saat cuaca dalam keadaan baik (cerah dan tidak hujan).

Plankton. Pengambilan sampel plankton dari suatu ekosistem air dilakukan dengan menggunakan plankton-net yang mempunyai ukuran jaring tertentu. Benthos. ● Surber-net. Untuk perairan yang relatif dangkal dan substrat dasarnya masih dapat dijangkau dengan tangan. Surber-net diletakkan dengan mulut yang menghadap ke arah datangnya arus air. Substrat dasar perairan pada area seluas 30 x 30 cm, di depan mulut Surber-net dikeruk dengan menggunakan kaki (kicksample method) atau dengan tanagn maupun dengan menggunakan alat yang lain berupa sekop kecil sampai pada kedalaman substrat ± 10 cm. Tidak dianjurkan untuk mengeruk substrat pada kedalaman > 10 cm, karena yang akan diperoleh umumnya adalah benthos yang belum dewasa sehingga akan sulit dalam proses identifikasi.

Eckman grabb. Untuk perairan yang dalam, Alat ini diturunkan ke dasar perairan dengan gigi- gigi katup yang dibiarkan terbuka. Setelah alat mencapai dasar, maka pemberat dilepaskan yang menyebabkan katup akan menutup rapat, sehingga substrat yang sudah terpernagkap di dalam rongga Eckman grabb tidak akan lepas lagi. Selanjutnya alat tersebut ditarik ke permukaan. Penggunaan Eckman grabb akan efektif pada substrat perairan berupa tanah, lumpur dan pasir yang bersifat homogen. Substrat yang sudah diperoleh baik disortir, kemudian benthos yang diperoleh dikumpulkan dalam botol koleksi tertentu yang sudah dipersiapkan.

Indeks keanekaragaman (Krebs, 1978). Indeks keanekaragaman (H’) menggambarkan keanekaragaman, produktivitas, tekanan pada ekosistem, dan kestabilan ekosistem. s H’ = - Σ ( p i )(log 2 p i ) i=1 H’ : indeks keanekaragaman Shannon-Wiener S : jumlah spesies p i : proporsi jumlah individu jenis ke-i dengan jumlah individu total contoh

Indeks Keseragaman (Krebs, 1978) H’ H’ J ‘ = = log 2 S H maks J’ : indeks keseragaman (Evenness index) H’ : indeks keanekaragaman Shannon-Wiener S : jumlah spesies

Indeks dominansi (Simpson, 1949) s s C = Σ (ni/N) 2 = Σ Pi 2 i=1 i=1 Dimana ; Σ C : indeks dominansi (Index of dominance) ni : nilai dari setiap spesies (jumlah jenis individu ke-i) N : nilai total dari seluruh spesies (jumlah individu total yang telah ditemukan) Pi : perbandingan jumlah individu jenis ke-i dengan jumlah individu total yang telah ditemukan

Tabel Nilai tolok ukur indeks keanekaragaman. H’ < 1,0 Keanekaragaman rendah, miskin, produktivitas sangat rendah sebagai indikasi adanya tekanan yang berat dan ekosistem tidak stabil 1,0 < H’ < 3,322 Keanekaragaman sedang, produktivitas cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang, tekanan ekologis sedang. H’ > 3,322 Keanekaragaman tinggi, stabilitas ekosistem mantap, produktivitas tinggi,

INDEKS KEANEKARAGAMAN SHANNON WIENER ( H’)

Tabel. Hubungan antara Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener dengan Kualitas Air

INDEKS KEANEKARAGAMAN SIMPSON ( D)

HUBUNGAN ANTARA INDEKS KEANEKARAGAMAN SIMPSON DENGAN TINGKAT PENCEMARAN AIR

Tabel. Klasifikasi kualitas suatu ekosistem air berdasarkan sistem saprobi Gol ZonaIndeks saprobi Keterangan I.Oligosaprobi (os) 1,0 - < 1,5 Perairan jernih, keanekaragaman organisma rendah, jumlah individu masing-masing spesies rendah. I-II Oligosaprobi (os) - β-Mesosaprobi (bms) 1,5 - < 1,8 Perairan jernih, keanekaragaman organisma rendah, jumlah individu masing-masing spesies rendah. IIβ-Mesosaprobi (bms) 1,8 - < 2,3 Perairan mengalami sedikit pen-emaran (Tercemar ringan) II-III β-Mesosaprobi (bms) - α-Mesosaprobi (ams) 2,3 - < 2,7 Perairan mengalami sedikit pen-emaran (Tercemar ringan) IIIα-Mesosaprobi (ams) 2,7 - < 3,2 Perairan mengalami pencemaran sedang. III-IV α-Mesosaprobi (ams) - Polysaprobi (ps) 3,2 - < 3,5 Perairan mengalami pencemaran sedang. IVPolysaprobi (ps)3,5 – 4Perairan tercemar berat.