Lingkungan organisasi SRI SULASMIYATI, S.SOS,. MAP
POKOK BAHASAN Pengertian lingkungan organisasi Hubungan lingkungan dengan organisasi Elemen lingkungan organisasi Teori kontigensi Teori ketergantungan sumberdaya Teori ekologi populasi
Pengertian lingkungan organisasi Elemen-elemen di luar organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan organisasi. Lingkungan secara umum yang harus dianalisis kekuatannya oleh manajer karena berpengaruh dalam membuat keputusan dan perencanaan adalah kekuatan teknologi, ekonomi, demografi, sosial budaya, serta politik dan hukum.
2 jenis Klasifikasi Lingkungan Internal Berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai, serta pimpinan manajer Eksternal Berpengaruh langsung, contoh organisasi pesaing, pemasok, konsumen Berpengaruh tidak langsung, contoh kondisi politik, ekonomi, dan sosial
Menurut perspektif Modern membedakan Unsur-unsur Lingkungan dengan 2 cara, yaitu: 1. Analisis Jaringan Antar Organisasi (interorganizational network) 2. Analisis Lingkungan Umum (general environment)
Analisis Jaringan Antar Organisasi (interorgani-zational network) Analisis jaringan biasanya bersifat fungsional, artinya dapat digunakan oleh manajer ataupun administrator untuk menetapkan hubungan antara organisasi dengan aktor-aktor dalam lingkungannya. Biasanya aktor-aktor tersebut diartikan dalam bentuk organisasi. Melalui analisis ini, organisasi tersebut dapat melihat posisinya dan menentukan tingkat hubungan yang harus dijaga dengan organisasi-organisasi lain yang terkait. Analisis Jaringan Antar Organisasi (interorgani-zational network)
Analisis Jaringan Antar Organisasi (interorganizational network) Bentuk hubungan itu sendiri bermacam-macam. Ada yang bersifat relatif permanen dan jangka panjang (misalnya hubungan dengan supplier atau partner-partner bisnis), ada pula yang berubah-ubah, bersifat sementara, atau jangka pendek (seperti hubungan dengan pelanggan, yang bisa berlangsung satu kali, beberapa kali, atau berulang-ulang secara kontinu). Ada hubungan yang bersifat kerja sama, ada yang bersifat persaingan atau perbedaan kepentingan (hubungan dengan pesaing dan serikat buruh) tetapi, ada pula yang berbentuk regulatif (hubungan dengan badan-badan pemerintah yang menetapkan peraturan, pajak, yang harus dipatuhi).
Analisis Jaringan Antar Organisasi (interorganizational network) Dalam hal ini, organisasi mencoba untuk mendefinisikan dan mengatur hubungannya dengan aktor-aktor terpenting dalam lingkungannya sedemikian rupa sehingga terlihat dampaknya terhadap pencapaian berbagai tujuan organisasi. Kelompok kepentingan (interest group) adalah orang, kelompok, atau organisasi yang mencoba mempengaruhi organisasi dengan memberikan tekanan politik dan/atau tekanan sosial, semakin penting untuk diperhatikan. Contohnya adalah kelompok pemerhati lingkungan hidup, LSM, perlindungan konsumen, aktivis perempuan, ormas (khusus di Indonesia). Pola hubungan dengan kelompok kepentingan ini biasanya dikelola sebagai humas (hubungan masyarakat)
Analisis Lingkungan Umum (general environment) Analisis ini mencakup lebih luas faktor-faktor sosial- budaya yang membentuk masyarakat/negara. Pada analisis ini, kita memperhatikan faktor-faktor yang membentuk atau mengkondisikan pola hubungan dalam jaringan tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sosial, budaya, poltik, ekonomi, hukum, dan teknologi. Ini berguna terutama untuk analisis strategi organisasi jangka panjang. Analisis Lingkungan Umum (general environment)
Faktor-faktor Lingkungan dan analisis jaringan antar-organisasi: 1. Lingkungan jauh 2. Lingkungan Industri 3. Lingkungan Operasi
1. Lingkungan jauh Didefinisikan sebagai faktor-faktor makro yang relatif berada di luar jangkauan organisasi untuk mengubah situasi atau keadaan yang sedang terjadi. Organisasi hanya bisa merespon, antisipasi, dan juga menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang terjadi. Analisis terhadap Lingkungan jauh pada umumnya menggambarkan setting sosial-budaya di suatu negara atau wilayah, yang secara permanen memberikan pengaruh pada organisasi. Faktor-faktor ini tentunya harus dipertimbangkan secara matang oleh administrator ketika organisasinya melakukan operasinya di wilayah atau negara yang berbeda.
Faktor sosial. Sistem sosial pada umumnya bersifat stabil Faktor sosial. Sistem sosial pada umumnya bersifat stabil. Akan tetapi, suatu perubahan sosial menyebabkan organisasi perlu menyesuaikan diri. Faktor budaya. Faktor ini mempengaruhi secara tidak langsung, melainkan melalui anggota-anggota yang terpengaruh nilai-nilai di masyarakat. Organisasi pun harus melakukan pendekatan dengan kerangka budaya yang ada. Faktor hukum. Hukum-hukum yang ada, secara tidak langsung dapat mempengaruhi kegiatan organisasi. Faktor politik. Bagi organisasi harus bisa menyesuaikan terhadap konteks politik yang ada, serta dampaknya terhadap aspek hukum. Faktor ekonomi. Pemahaman terhadap lingkungan ekonomi sangat membantu dalam mengambil keputusan untuk mengelola organisasi dengan cara yang paling efisien dan efektif. Faktor teknologi. Organisasi-organisasi tertentu membutuhkan teknologi dalam melaksanakan kegiatannya. Faktor alam, dapat memberikan pengaruh yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi organisasi.
Berangkat dari konsep “struktur industri”, yakni suatu analisis umum terhadap suatu bidang industri dimana organisasi (bisnis) beroperasi. Menurut Porter (1980), permasalahan penting dalam pengambilan keputusan organisasi bisnis adalah tentang persaingan. Adapun faktor-faktor pembentuk persaingan yaitu dari kompetitor, pendatang baru, pemasok, pembeli, dan barang pengganti. 2. LINGKUNGAN INDUSTRI
Model persaingan industri Porter
Kekuatan pertama yang biasanya menjadi fokus para pemasar adalah masalah intensitas rivalitas atau persaingan antar pemain dalam industri. Biasanya intensitas persaingan itu dipengaruhi banyak faktor, misalnya struktur biaya produk. Misalkan semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya , maka semakin tinggi intensitas persaingan. Hal ini disebabkan, setiap penjual memiliki tingkat break even point yang tinggi sehingga pada umumnya harus menjual produk dalam jumlah yang besar, dan bila perlu dilakukan “banting harga” agar bisa mencapai tingkat break even tersebut.
Kedua, ancaman masuk dari pendatang baru, kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, ekuitas merek dan masih banyak lagi. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk , semakin rendah ancaman yg masuk dari pendatang baru.
Ketiga adalah kekuatan tawar pemasok atau supplier Ketiga adalah kekuatan tawar pemasok atau supplier. Biasanya sedikit jumlah pemasok, semakin penting produk yang dipasok, dan semakin kuat posisi tawarnya. Keempat yaitu kekuatan tawar pembeli ,dimana kita bisa melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan membuat posisi pembeli semakin kuat. Kekuatan yang terakhir adalah soal produk –produk substitusi, seberapa banyak produk substitusi di pasar. Ketersedian produk substitusi yg banyak akan membatasi keleluasaan pemain dalam industri untuk menentukan harga jual produk.
3. Lingkungan Operasi Adalah analisis jaringan antar organisasi. Pusat perhatiannya pada satu organisasi, dan mencari keterkaitannya dengan organisasi-organisasi lain yang berhubungan secara langsung dengannya. Lingkungan operasi meliputi elemen-elemen yang mempengaruhi operasi organisasi (perusahaan), antara lain: pasar tenaga kerja, perbankan, pasar sumber daya material, dll.
TEORI HUBUNGAN ORGANISASI-LINGKUNGAN 1. TEORI KONTINGENSI 2. TEORI KETERGANTUNGAN SUMBER DAYA 3. TEORI EKOLOGI POPULASI Struktur organisasi mekanik Struktur organisasi organik
TEORI KONTINGENSI Burn dan Stalker menyimpulkan bahwa efektivitas masing-masing tipe struktur organisasi adalah ”tergantung” (contingent) terhadap jenis lingkungan yang dihadapi. Teori ini menghasilkan struktur organisasi mekanik dan organik
Struktur organisasi mekanik Sistem kerja yang stabil. Setiap posisi atau jabatan di dalam organisasi harus ditentukan secara jelas otoritas atau wewenangnya, kebutuhan informasi (information requirements), kompetensi, dan aktivitas teknis yang dilakukan. Orang yang menduduki posisi tidak boleh melanggar batas- batas yang telah ditentukan. Prosedur-prosedur kerja distandarisasi, terutama untuk tugas-tugas yang bersifat rutin Struktur organisasi mekanik
Struktur organisasi organik Kreativitas dan daya adaptasi individu dalam melaksanakan tugas-tugasnya sangat diperlukan. Anggota organisasi memiliki ruang yang lebih luas untuk menyesuaikan tugas-tugasnya sejalan dengan perubahan lingkungan yang dihadapi. Tugas manajemen dan administrator bukan membuat struktur organisasi dan kerangka penugasan yang ketat agar organisasi bekerja secara efisien, melainkan membangun komitmen dan motivasi anggota untuk memberi sumbangan sebesar- besarnya kepada organisasi dan mengembangkan diri seluas- luasnya. Struktur organisasi organik
TEORI KETERGANTUNGAN SUMBER DAYA Ide dasar teori ini adalah bahwa hubungan organisasi dan lingkungan adalah bersifat dependen, dalam arti organisasi bergantung kepada lingkungan untuk mendapatkan sumberdaya (modal, bahan mentah, tenaga kerja, teknologi & peralatan, dll). Oleh karena itu teori ini disebut teori ketergantungan sumberdaya (resource dependent).
TEORI EKOLOGI POPULASI Teori ini terutama bermanfaat untuk menganalisis kelompok-kelompok industri tertentu, dimana organisasi yang datang dan pergi terjadi dengan relatif mudah. Menurut teori ini, organisasi-organisasi yang tergabung dalam kelompok resource pool yang sama adalah persaingan yang bersifat saling ketergantungan (interdependence). Proses seleksi didalam suatu populasi organisasi terjadi melalui tiga tahap, yaitu: variasi, seleksi, dan retensi atau survival.
TERIMAKASIH