SELAMAT DATANG DI RUMAH BESAR KITA ASSALAAMU’ALAIKUM WR.WB KAJIAN AHAD PAGI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH PEKALONGAN TIMUR Bersama Bapak Drs. H.M.A Fattah Santoso, MA (Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Jawa Tengah )
ORIENTASI WAKTU Drs. H.M.A. Fattah Santoso. MA Kajian bertepatan dengan tahun baru Miladiyah. Selamat tinggal tahun 2011 Pergantian tahun mengingatkan kita akan waktu dalam kehidupan. Waktu berjalan terus kedepan, tidak dapat diulang kebelakang. Manusia dalam menjalani kehidupannya memiliki orientasi ( fokus/cara mendatang ) waktu.
LATAR BELAKANG Orientasi waktu mempengaruhi cara manusia mengisi kehidupan. Tiga macam orientasi waktu: > masa lalu > masa kini > masa akan datang Q.S. Al-Hasyr 18
orientasi ke masa lalu Positif 1. Asal Muasal, Sesungguhnya kita milik Allah dan akan kembali kepada Allah. 2. Ibadah Mahdhoh. 3. belajar sejarah masa lalu Negatif 1. takdir kejadian 2. berteknologi 3. melestarikan tradisi jahiliayah
Orientasi Masa Kini Pemenuhan keinginan dna kepentingan dengan bekerja >. Bila dkuasai hawa nafsu ( menghalalkan segala cara ) >. Bila dikuasai nalar. Positif ( dapat mempertmbangakan baik dan buruk ) >. Bila dikuasai hati sanhgat positif
Orientasi ke masa depan Menggapai Visi dan cita – cita > bila dikuasai hawa nafsu > negatif > bila dikuasai nalar > positif > bila dikuasai hati sangat positif
BAGAIMANA SEBAIKNYA ? Berorientasi kemasa depan > yang jauh mencari ridho dan surga Allah > kerja keras dengan mengupayakan untuk mewujudkannya dimasa kini untuk meraih masa depan.
Tanya jawab Kita terjebak pada kasa lalu ( dulu seperti ini dan itu). Bagaimana ? Terjebak masa kini, bagaimana menumbuhkan orientasi ke masa Foya-foya merayakan tahun baru, bagaimna peran para pemimpin kita ?
jawab Terjebak ke masa lalu dengan romantisme Kemampan untk melihat perkembangan masa kini untuk melangkah dengan melakukan tajdid 1. Purifkasi 2. Dinamisasi 3. Inovasi Menumbuhkan sikap hidup untuk berubah. Menghadapi persoalan masa depan HHN ( hadapi, hayati dan nikmati ) > agar selalu optimistis > setiap satu kesulitan ada dua kemudahan. Harus ada upaya keras baik dengan pendekatan kebijakan publik maupun upaya – upaya riel.