Business Performance Management (BPM) Kompetensi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Strategi Pengembangan SIA
Advertisements

Pengelolaan Sistem Informasi
Proses Manajemen Kinerja
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
PENGEMBANGAN SISTEM.
ETIKA PROFESI SESI 4 : KOMPETENSI DI BIDANG TEKNIK INFORMASI
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Pada akhir pertemuan ini :
ARSITEKTUR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
KOMPONEN SPK.
Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem
Pengembangan Strategi SI/TI
MANAJEMEN DATA.
Sistem Pendukung Keputusan Manajemen
PERTEMUAN-3 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (Decision Support System)
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM)
SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN
DECISION SUPPORT SYSTEM
PERENCANAAN (planning)
Sistem Informasi Akuntansi
Konsep Sistem Informasi
Dr. Ana Kurniawati, ST., MMSi
KOMPONEN SPK.
ARSITEKTUR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Manajemen Support Sistem
EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
Pengantar Manajemen dan Organisasi
Rekayasa Perangkat Lunak Metode desain
Perubahan Organisasi.
Pengantar Teknologi Informasi (Teori)
Enterprise Information System (E I S)
Materi Tutorial Tatap Muka Pertemuan ke-2
Sistem Pendukung Keputusan
PERSPEKTIF DAN PROSPEKTIF SISTEM INFORMASI Pertemuan Minggu-2
TANTANGAN MANAJEMEN OLEH: Delima D Reinukky A L Fakhrudin M Ahmad Ali A Erick Satro Setiawan S.
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN NAMA : ANNE RIZKY R NPM : A1B
Sistem Penunjang Keputusan
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Strategi Pengembangan SIA
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS / DSS)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Informasi, Manajemen Publik dan Kebijakan Publik
PENGEMBANGAN SISTEM Muhammad Hidayat, SE.
BUSINESS INTELLIGENCE
Pengantar Manajemen dan Organisasi
Peningkatan kualitas Pengambilan Keputusan
10 Perancangan Arsitektural
Manajemen Support Sistem
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGEMBANGAN SISTEM.
Peningkatan kualitas Pengambilan Keputusan
Materi Tutorial Tatap Muka Pertemuan ke-2
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Peningkatan kualitas Pengambilan Keputusan
BAB 1O.
CORPORATE INFORMATION SYSTEM (Sistem Informasi Organisasi)
Sistem Pendukung Keputusan Manajemen
Proses Manajemen Kinerja
Proses Manajemen Kinerja
Proses Manajemen Kinerja
Perubahan Organisasi.
Sistem Informasi Akuntansi Tinjauan Sekilas
Proses Manajemen Kinerja
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Enterprise Resource Planning (ERP) Systems
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sri Kusumadewi. Materi Kuliah [3,4]: (Sistem Pendukung Keputusan)
Proses Manajemen Kinerja
Proses Manajemen Kinerja
Transcript presentasi:

Business Performance Management (BPM) Kompetensi Mahasiswa dapat mengenal, memahami dan menjelaskan Business Performance Management(BPM)

Business Performance Management(BPM) adalah sistem real-time yang memberi pesan kepada manager tentang potensi kesempatan, masalah dan ancaman yang akan datang, dan mendukung manager untuk bertindak melalui model dan kolaborasi.

Beberapa perusahaan memberi sebutan; manajemen kinerja perusahaan (CPM) oleh Gartner Group, manajemen kinerja perusahaan (EPM) oleh Oracle, manajemen perusahaan strategis (SEM) oleh SAP.

BPM mengacu pada proses bisnis, metodologi, metrik, dan teknologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur, memonitor, dan mengelola kinerja bisnis.

BPM meliputi tiga komponen utama : Satu set terpadu, manajemen loop tertutup dan proses analitik, didukung oleh teknologi Alat bagi perusahaan untuk menentukan tujuan strategis dan kemudian mengukur/mengelola kinerja terhadap mereka Metode dan alat untuk memantau indikator kinerja utama (KPI), terkait dengan strategi organisasi

BPM adalah hasil dari Business Intelligence dan menggabungkan banyak teknologi, aplikasi, dan teknik. Business Intelligence merupakan elemen penting dari BPM.

BPM merupakan pendekatan  yang mengubah strategi bisnis menjadi tindakan/aksi yang memiliki empat langkah proses, dimana proses-proses tersebut terbagi atas strategi dan pelaksanaan (Eckerson, 2009). BPM  memiliki keunggulan dalam bidang pemenuhan kebutuhan strategi perusahaan dengan melakukan pengukuran terhadap proses-proses perusahaan.

1.   Strategize Para eksekutif menentukan penggerak utama dari nilai bisnis dan bagaimana cara untuk mengukurnya.  Contoh  dari  penggerak utama  tersebut  yaitu  kepuasan pelanggan yang tinggi atau kualitas produk yang sangat baik. Key Performance Indicators merupakan Indikator yang memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan target kerja yang telah ditetapkan.

2.   Plan Grup-grup di dalam organisasi mengembangkan rencana untuk menindaklanjuti strategi bisnis dan mengalokasikan sumber-sumber daya. Perencanaan ini memungkinkan terciptanya inisiatif, proyek, dan proses-proses yang baru, atau perbaikan terhadap inisiatif, proyek, dan proses- roses yang telah ada.

3.   Monitor / Analyze Elemenyang  paling  penting  di   dalam   BPM   adalah   sebuah tool yang memungkinkan pengguna untuk memonitor dan menganalisis  performa pada waktu yang tepat dan secara tepat melakukan tindakan yang dapat meningkatkan performa perusahaan, yaitu performance dashboard. BPM yang juga merupakan performance dashboard berfungsi untuk   membuat laporan dan analisis informasi, infrastruktur untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari bermacam-macam sumber, sistem penyimpanan data, seperti data warehouse dan datamart, dan alat untuk melakukan monitor dan manajemen.

4. Act / Adjust Proses  ini  adalah  yang  terpenting  di  dalam  BPM .  Proses  ini  merupakan komponen pelaksanaan strategi. Performance dashboard merupakan tool yang memiliki  peranan  penting di  dalam  proses   act/adjust   karena  tool  ini mengirimkan pesan kepada pengguna terhadap masalah yang potensial, serta menyediakan pengguna informasi detil dan petunjuk untuk membantu mereka membuat keputusan yang cepat dan berkualitas.

Fase-fase pengambilan keputusan Fase inteligensi Fase desain Fase pilihan Fase implementasi

Fase inteligensi Inteligensi dalam pengambilan keputusan meliputi pemindaian (scanning) lingkungan. Inteligensi mencakup berbagai aktifitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah. Fase inteligensi dimulai dengan identifikasi terhadap tujuan dan sasaran organisasional yang berkaitan dengan isu yang terkait dan menentukan apakah tujuan tersebut telah terpenuhi. Pada fase pertama ini, seseorang berusaha menentukan apakah ada suatu masalah, mengidentifikasi gejala-gejalanya, menentukan keluasannya, dan mendefinisikannya secara eksplisit.

Fase desain Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Sebuah model masalah pengambilan keputusan dibangun, dites, dan divalidasi. Pemodelan meliputi konseptualisasi masalah dan mengabstraksikan masalah ke dalam bentuk kuantitatif dan atau kualitatif.

Fase pilihan Fase pilihan adalah fase di mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti tindakan tertentu. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model.

Fase implementasi Fase implementasi meliputi membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja.

Mengapa sistem pendukung keputusan terkomputerisasi dibutuhkan ? Kecepatan komputasi Peningkatan / perbaikan komunikasi Peningkatan produktivitas Dukungan teknis Akses data warehouse Dukungan kualitas Berdaya saing Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pengolahan dan penyimpanan.

Definisi sistem pendukung keputusan Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem terkomputerisasi untuk membantu membuat keputusan. Menurut Little : sekumpulan prosedur berbasis model untuk pengolahan data dan penilaian guna membantu manajer mengambil keputusan.

Bonczek, dkk., mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu : Sistem bahasa, yaitu mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan yang lain. Sistem pengetahuan, yaitu repositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan baik sebagai data maupun sebagai prosedur. Sistem pengolahan masalah, yaitu hubungan antara dua komponen lainnya yang terdiri dari satu atau lebih kemampuan manipulasi maslaah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Definisi sistem pendukung keputusan ini menurut Keen adalah suatu produk dari proses pengembangan di mana pengguna, pembangun dan sistem pendukung keputusan itu sendiri dapat mempengaruhi satu dan yang lainnya, dan menghasilkan evolusi sistem dan pola-pola penggunaan. Dari berbagai pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data dalam upaya memecahkan masalah tidak terstruktur dengan keterlibatan pengguna yang ekstensif melalui antarmuka pengguna yang mudah digunakan.

Karakteristik dan kemampuan sistem pendukung keputusan. Dukungan untuk mengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial. Keputusan dapat dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang dalam interval yang sama.

Dukungan di semua fase pengambilan keputusan, yaitu : fase inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi. Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan. Adaptif sepanjang waktu. Ramah pengguna. Peningkatan terhadap efektifitas pengambilan keputusan (akurasi, ketepatan waktu, kualitas) daripada efisiensi (biaya pengambilan keputusan). Kendali penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana

Penggunaan model-model untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe. Dapat digunakan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di satu organisasi keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. Dapat diintegrasikan dengan sistem pendukung keputusan lain atau aplikasi lain, dan dapat didistribusikan secara internal dan eksternal dengan menggunakan teknologi jaringan dan web.

Komponen-komponen sistem pendukung keputusan. Subsistem manajemen data Subsistem manajemen model Subsistem antarmuka pengguna Subsistem manajemen berbasis pengetahuan

Subsistem manajemen data Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut DBMS. Subsistem manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan untuk mengambil keputusan.

Elemen-elemen subsistem manajemen data Database. DBMS. Direktory data. Fasilitas query.

Subsistem manajemen model Subsistem manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan berbagai macam model, di antaranya adalah model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kemampuan analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.

Elemen-elemen subsistem manajemen model Basis model Sistem manajemen basis model Bahasa pemodelan Direktori model Eksekusi model, integrasi, dan prosesor perintah

Subsistem antarmuka pengguna Subsistem antarmuka pengguna memungkinkan pengguna berkomunikasi dan memerintahkan sistem pendukung keputusan. Browser web memberikan struktur antarmuka pengguna grafis yang familier dan konsisten.

Subsistem manajemen berbasis pengetahuan Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai komponen independen. Subsistem ini memberikan inteligensi untuk memperbesar pengetahuan pengambil keputusan. Subsistem ini dapat diiterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan yang disebut basis pengetahuan organisasional.

The End