Chapter 06 Pengukuran Variabel.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB 14 TEKNIK SKALA PENGUKURAN
Advertisements

BAHAN AJAR STATISTIKA ELEMENTER MAA 306
BENTUK HASIL PENGUKURAN PSIKOLOGI dan METODE PENGUMPULAN DATA
SEKILAS STATISTIKA 1. Menjelaskan konsep dasar data & pembagiannya 2
APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM
Desain Analisis & Teknik Analisis
Pertemuan X.
Statistik Non Parametrik TEMU I DIAKHIR PERTEMUAN MAHASISWA 1.MENGENAL DATA DAN JENISNYA, 2.MENGETAHUI KEGUNAAN STATISTIK NON- PARAMETRIK 3.MEMBUAT HIPOTESIS.
PENGUKURAN VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA
VARIABEL PENELITIAN.
SKALA PENGUKURAN FANNY WIDADIE.
BAB 1 PENGENALAN spss.
Pengertian Statistika
Pengukuran dan Skala.
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
DESKRIPSI VARIABEL KATEGORIK DAN NUMERIK
Variabel penelitian: Gejala yang nilainya bervariasi.
VARIABEL PENELITIAN PERTEMUAN 9.
Data Statistik Istilah Data adalah bentuk jamak, bentuk tunggalnya adalah datum (data = datum-datum) Data statisik adalah data yang berwujud angka, namun.
DATA, SKALA, DAN VARIABEL
DATA DAN SKALA PENGUKURAN
Skala Pengukuran dan Instrumental Penelitian Pertemuan 07
Aplikasi Komputer & Pengolahan Data SKALA PENGUKURAN DATA
S0192 – Metode Penelitian dan Penulisan Telnik Sipil PERTEMUAN : 9
SKALA PENGUKURAN Untuk mengukur suatu variabel dalam rumusan masalah penelitian, dibutuhkan skala pengukuran. Macam-macam skala pengukuran : Skala nominal.
DATA.
DATA, SKALA, DAN VARIABEL
KONSEP PENGUKURAN.
Metode Penelitian Ilmiah
Metode Penelitian Kesehatan
Skala Pengukuran, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian
PERTEMUAN 3 Skala Pengukuran, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, dan Uji Validitas serta Reliabilitas.
STATISTIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
Pengukuran, Skala, Sumber Sekunder
MANAJEMEN DATA NURUL AINI
KONSEP PENGUKURAN DALAM PSIKOLOGI
Pendahuluan Tujuan yang umum dan penting: mempelajari suatu kelompok besar (populasi) dengan cara melakukan pengujian data dari beberapa anggota kelompok.
PENGUKURAN VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA
PENGUKURAN VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA
Nida Nusaibatul Adawiyah
BAB II POPULASI, SAMPEL & SKALA PENGUKURAN
PENGUKURAN Pengukuran :pemberian “angka” terhadap fenomena dengan mengikuti aturan tertentu Proses pengukuran : investigasi mengenai ciri-ciri yang mendasari.
SKALA PENGUKURAN & INSTRUMEN PENELITIAN
Kerangka Konsep, Kerangka Teori, dan Definisi Operasional
Skala Pengukuran Variabel
Metode Penilitian Kelompok 4 TEKNIK ANALISIS DATA.
DATA STATISTIK.
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
Praktikum statistik “Dengan spss”
MODEL-MODEL DAN DASAR-DASAR PENSKALAAN
02 STATISTIK Pengumpulan Data Bethriza Hanum ST., MT Teknik
BAB I PENDAHULUAN Kata statistik berasal dari bahasa Italia statista yang berarti negarawan. Istilah tersebut pertama digunakan oleh Gottfried Achenwall.
METODE PENGUKURAN: DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA PENGUKURAN
DATA.
Skala Pengukuran Variabel
Variabel penelitian: Gejala yang nilainya bervariasi.
DATA.
SKALA PENGUKURAN FANNY WIDADIE.
BAB 5 PENGUKURAN DEFINISI PENGUKURAN
Pertemuan ke-1 Matakuliah Statistika Akuntansi UII
Skala Pengukuran Variabel
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
KONSEP, VARIABEL, INDIKATOR
BAB I PENDAHULUAN Kata statistik berasal dari bahasa Italia statista yang berarti negarawan. Istilah tersebut pertama digunakan oleh Gottfried Achenwall.
Chapter 05 DESAIN RISET 11/11/2018.
Skala Pengukuran Variabel
KONSEP PENGUKURAN.
BAHAN KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (KUANTITATIF)
KONSEP PENGUKURAN.
DATA PENELITIAN.
Transcript presentasi:

Chapter 06 Pengukuran Variabel

Setiap penelitian tentu dimaksudkan untuk mempelajari objek tertentu. Suatu objek dapat berupa orang, hewan, buku, kendaraan, dan contoh lain yang memiliki wujud kongkrit (tangible). Selain objek yang memiliki wujud fisik, juga objek dalam suatu penelitian dapat berupa sesuatu hal yang tidak berwujud, misalnya sikap, hasrat, kepuasan dan lain-lain

Tujuan pengukuran adalah untuk menterjemahkan karakteristik suatu objek atau kejadian ke dalam suatu bentuk agar peneliti dapat menganalisisnya secara empirik. Ukuran (measurement) dalam suatu riset adalah angka-angka tertentu yang ditetapkan terhadap sesuatu objek menurut aturan. Pengukuran dapat didefinisikan sebagai penetapan atau pemberian angka pada suatu objek atau kejadian menurut aturan tertentu

Komponen Pengukuran Memilih objek atau kejadian yang dapat ditelaah secara empirik Mengembangkan suatu set aturan pemetaan (mapping rules) artinya memberikan angka atau simbol yang dapat menggambarkan aspek atas objek atau kejadian yang diukur Mengaplikasikan atau menggunakan pemetaan untuk mengobservasi objek atau kejadian bersangkutan

Ketiga hal di atas saling berhubungan dalam setiap penelitian Ketiga hal di atas saling berhubungan dalam setiap penelitian. Contoh meneliti perbandingan antara jender (pria dengan wanita) sebagai pengunjung ke suatu toko swalayan. Pada tahap awal, kita telah memilih kejadian empirik yang dapat diobservasi (selecting observable empirical event) yakni “jender pengunjung toko swalayan”

Tahap kedua, perlu menentukan set aturan untuk pemetaan kejadian atau objek yang kita ukur, kita dapat memilih angka atau simbol. Umpama angka “0” untuk “pria” dan “1” “wanita”. Kita juga dapat menggunakan simbol misal “P” untuk pria dan “W” wanita.

Pada tahap terakhir, kita gunakan aturan sebagaimana ditetapkan di dalam tahap kedua di atas. Jika pendatang yang kita temui itu “pria”, maka akan kita tulis dengan angka “0” dan “wanita” dengan angka “1”. Kita juga dapat memilih “P” untuk pengunjung “pria” dan “W” untuk “wanita”. Kegiatan semacam ini disebut sebagai proses pengklasifikasian atau pengkategorian data

PROSES PENGUKURAN VARIABEL 1. Menentukan kejadian atau objek empirik 2. Mengembangkan konsep yang menjadi perhatian 3. Merumuskan definisi konstitutif & operasional 4. Mengembangkan skala pengukuran 5. Mengevaluasi skala berdasarkan validitas dan reliabilitas 6. Memanfaatkan skala

Tahap 1: Peneliti perlu menentukan kejadian atau objek yang akan diukur. Penentuan objek tersebut dilakukan dengan cara mengisolasi atau memisahkan objek empirik dari objek lainnya, sehingga dapat dibedakan secara kontras objek yang hendak diukur. Contoh, penelitian dimaksudkan untuk mengungkap kerapian penataan barang di suatu toko swalayan, maka objek yang akan diukur tersebut adalah “tingkat kerapian” penataan barang.

Tahap 2: Peneliti perlu mengembangkan konsep objek yang diukurnya Tahap 2: Peneliti perlu mengembangkan konsep objek yang diukurnya. Jika objek yang akan diukurnya adalah “tingkat kerapian” penataan barang di sebuah toko swalayan, maka “konsep tingkat kerapian” perlu dikembangkan secara jelas. Peneliti harus mengkaji pustaka sebagai dasar pengembangan konsep spesifik dan fokus pada “konsep kerapian” yang menjadi salah satu dari kajian “tata letak”. Tentu kita dapat membuka literatur tentang teori tata letak antara lain dalam buku-buku Manajemen Operasi.

Tahap 3: definisi konstitutif dan operasional, bahwa definisi konstitutif menjadi dasar untuk merumuskan definisi operasional. Karena itulah pada tahap ini peneliti harus merumuskan konstrak (konsep yang spesifik) untuk objek yang akan diukurnya. Berkaitan dengan contoh di atas, maka peneliti perlu merujuk definisi “rapi” secara konstitutif. Menurut literatur definisi konstitutif “rapi” adalah keadaan yang teratur, apik, baik, serba tersusun, dan serba beres

Definisi operasional itu turunan dari definisi konstitutif yang diorientasikan untuk kepentingan operasi penelitian bersangkutan. Misal definisi operasional “kerapian penataan barang di toko swalayan” adalah gambaran penataan barang yang teratur, apik, baik, serba tersusun, dan serba beres.

Tahap 4: Mengembangkan skala pengukuran yang akan diterapkan Tahap 4: Mengembangkan skala pengukuran yang akan diterapkan. Maksud langkah ini untuk menetapkan “angka” sebagai upaya menterjemahkan “objek” atau “kejadian” yang akan kita ukur. Karena itu perlu: Menetapkan angka-angka tertentu yang padan untuk nilai objek yang akan diukurnya. Dengan demikian peneliti perlu mengerti dengan baik dasar pengukuran secara empirik atas objek bersangkutan. Kemudian menterjemahkan pengetahuan tentang “objek” atau “kejadian” tersebut ke dalam skala pengukuran yang dikembangkan.

Misal peneliti menetapkan urutan tingkat kerapian tata letak yang meliputi sangat rapi, rapi, cukup, semrawut, dan sangat semrawut. Berdasarkan tingkatan yang berurutan tersebut kemudian peneliti menterjemahkan masing-masing tingkatan ke dalam angka yang padan. Sebagai hasil penterjemahan tersebut: Sangat rapi = angka “5” Rapi = angka “4” Cukup = angka “3” Semrawut = angka “2” Sangat semrawut = angka “1”

Tahap 5: Mengevaluasi skala berdasarkan validitas dan reliabilitas Tahap 5: Mengevaluasi skala berdasarkan validitas dan reliabilitas. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Data yang telah memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas yang baik maka dapat dianalisis dan diinterpretasikan dengan baik pula. Tahap 6: merupakan tahap akhir dalam proses pengukuran, yakni menerapkan skala yang telah kita tetapkan untuk mengukur objek atau kejadian yang akan kita ukur tersebut.

Nominal Ordinal Interval Rasio JENIS SKALA Skala atau scale adalah suatu alat atau mekanisme dalam membedakan suatu variabel yang menjadi perhatian ke dalam suatu bentuk tertentu. Jenis Skala: Jenis Tingkatan Pengukuran : Measurement Scale : Nominal Ordinal Interval Rasio

Skala nominal adalah suatu skala yang menggunakan angka atau huruf untuk suatu objek yang hanya menunjukkan label saja tidak mencerminkan tingkatan atau nilai apa pun. Contoh: Wanita 1 Laki-laki 2

Skala ordinal adalah pemberian angka pada suatu objek yang menunjukkan tingkatan. Contoh: Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya ! Borma……………………… 1 Morosono…………………… 3 Matahari ………………….. 5 Rita market…………………. 2 Rina market………………… 4 Super Ekonomi …………. 6

Skala interval adalah skala yang menggunakan angka untuk suatu set objek dengan jarak yang sama antara satu ciri atau sifat objek maupun kejadian yang diukur. Contoh: Skala Pada Termometer Skala Pada Jam Skala Pada Tanggal . Skala rasio adalah skala yang menggunakan angka pada objek yang memiliki nilai absolut. Contoh: Berat Badan Pendapatan Hasil Penjualan

Ringkasan Tentang Skala Tipe Pengukuran Kategori Peringkat Jarak Perbandingan Nominal Ya Tidak Ordinal Interval Rasio Thursday, November 08, 2018

SKALA DATA SKALA CIRI-CIRI CONTOH Rasio - Absolut Berat (kg) Jenjang Tinggi (cm) Interval Luas (ha) Tertinggi Produktivitas (unit) Nilai ujian (mentah) Ordinal Nilai mutu Peringkat lomba Nominal Kategori Jenis agama Jenis kelamin Jenis pekerjaan idaketut_kusumawijaya@y Thursday, November 08, 2018

Jenis data berdasarkan sudut pandang statistik: Data kualitatif meliputi: Skala nominal Skala ordinal Data kuantitatif mencakup: Skala interval Skala rasio

Thank You !