BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG DAN AMAN (B2SA) KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG KONSUMSI PANGAN BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG DAN AMAN (B2SA) BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 10 APRIL 2018 1
Outline Pendahuluan Bagaimana Pola Konsumsi Pangan Kita Mengapa Perlu Konsumsi Pangan B2SA Kebijakan dan Upaya Penganekaragaman Pangan 2
1. Pendahuluan 3
POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBUTUHAN DASAR MANUSIA, pemenuhannya: merupakan hak asasi tidak dapat ditunda tidak dapat disubtitusi dengan bahan lain PANGAN KOMPONEN DASAR PEMBENTUKAN SDM PANGAN BERKUALITAS MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL SDM BERKUALITAS 4
KONSUMSI TIDAK SEIMBANG DAMPAK KONSUMSI TIDAK SEIMBANG 5
SESEHAT APAKAH ORANG INDONESIA Sumber IHME: 2010 Dulu........ Penyakitnya : batuk, pilek, ISPA, campak diare, malaria, TBC, dan penyakit infeksi (menular) lainnya Sekarang.... Penyakit Tidak Menular meningkat, karena POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT 7
PREVALENSI BALITA STUNTING DI INDONESIA 8
STUNTING, WASTING dan OVERWEIGHT INDONESIA adalah 17 negara, diantara 117 negara dengan tiga masalah gizi balita : STUNTING, WASTING dan OVERWEIGHT Albania Iraq Syria Arab Rep. Bhutan Azerbaijan INDONESIA juga termasuk di dalam 47 negara dari 122 negara yang mempunyai masalah Stunting pd Balita dan Anemia pada WUS Indonesia Papua New Guinea Botswana Comoros Djibouti Egypt Libya Mozambique Sao Tome & Principe Sierra Leone Zambia Benin 9
2. Bagaimana Pola Konsumsi Pangan Kita 10
PEMENUHAN KONSUMSI PANGAN Keanekaragaman pangan masih RENDAH (% terhadap anjuran) Acuan (100%) Padi-padian Minyak dan lemak Gula Berlebih Pangan hewani Kacang-kacangan Sayur dan buah Kurang Keanekaragaman pangan masih RENDAH 11
MASALAH DAN POTENSI DIVERSIFIKASI PANGAN Masih rendahnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan penduduk. Budaya dan kebiasaan makan masyarakat yang kurang mendukung konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman Pemanfaatan pangan lokal belum optimal Rendahnya preferensi masyarakat terhadap pangan lokal yang tersedia, terkalahkan oleh pangan introduksi dari luar. PERMASALAHAN POTENSI Industri pengolahan pangan makin berkembang dalam memproduksi bahan pangan yang siap saji dan siap konsumsi. Sumber pangan lokal & makanan tradisional masih dapat dikembangkan Potensi pangan nabati dan hewani yang cukup besar dan beragam. 12
POTENSI PANGAN DI INDONESIA Negara terbesar No. 2 di dunia yang memiliki Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) 77 Jenis Sumber Karbohidrat 75 Jenis Sumber Protein 26 Jenis Kacang-kacangan 389 Jenis Buah-buahan 228 Jenis Sayuran 110 Jenis Rempah dan bumbu 40 Jenis Bahan minuman Dengan potensi sebesar ini, Ketahanan dan Kedaulatan Pangan niscaya tercapai 13
MENUJU LUMBUNG PANGAN DUNIA Peningkatan Produksi PERLU UPAYA Diversifikasi konsumsi pangan Padi, Bawang Merah, Cabai Jagung Gula Konsumsi Kedelai Gula Industri Daging Sapi Bawang Putih Lumbung Pangan Dunia 2016 2017 2019 2020 2024 2026 2045 14
3. Mengapa Perlu Penganekaragaman Pangan 15
PENTINGNYA PENGANEKARAGAMAN PANGAN UNTUK HIDUP AKTIF DAN SEHAT, MANUSIA perlu : Karbohidrat Lemak Protein Vitamin dan Mineral LEBIH DARI 40 ZAT GIZI KONSEP ISI PIRINGKU Harus berasal dari berbagai jenis makanan, karena tidak ada satu jenis pangan yang lengkap gizinya kecuali ASI 16
PENTINGNYA PANGAN BERAGAMA PANGAN POKOK: Kaya energi Rendah protein, vitamin, mineral LAUK-PAUK: Kaya protein Rendah energi, vitamin, mineral SAYUR DAN BUAH: Kaya vitamin dan mineral serta serat Rendah energi, protein 17
Dalam 10 tahun terakhir, beras dan terigu masih menjadi pola konsumsi penduduk, hanya terjadi pergeseran pola konsumsi sagu dan singkong 18
PANGAN B2SA 19
SEBUAH INVESTASI CERDAS 30 $ INVESTASI GIZI = 1 $ Investasi gizi membantu memutus lingkaran kemiskinan dan meningkatkan PDB negara 2 - 3% per tahun. menghasilkan 48 $ dalam bentuk KESEHATAN PRODUKTIVITAS EKONOMI PENDIDIKAN Sumber: SUN Movement Secretariat, 2013 20
4. Kebijakan dan Upaya Penganekaragaman Pangan 21
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN UU NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN Pasal 60 Pasal 61 (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi Pangan untuk memenuhi kebutuhan Gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif. (2) Penganekaragaman konsumsi Pangan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman serta sesuai dengan potensi dan kearifan lokal. Penganekaragaman konsumsi Pangan dilakukan dengan: a. mempromosikan; b. meningkatkan pengetahuan & kesadaran masyarakat ttg prinsip Gizi seimbang; c. Meningkatkan keterampilan pengembangan olahan Pangan Lokal; d. mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi tepat guna pengolahan Pangan Lokal. 22
Penganekaragaman Pangan : Tentang KEATAHANAN PANGAN DAN GIZI merupakan upaya meningkatkan Ketersediaan Pangan yang beragam dan berbasis pada potensi sumber daya lokal, PP No. 17 Th 2015 Tentang KEATAHANAN PANGAN DAN GIZI UNTUK * memenuhi pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman; mengembangkan usaha Pangan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 23
ARAH KEBIJAKAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN (RPJMN 2015 – 2019) 24 24
Penganekaragaman Pangan dilakukan antara lain melalui: PP No. 17 Th 2015 Tentang KEATAHANAN PANGAN DAN GIZI pengoptimalan pangan Lokal; pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi usaha pengolahan pangan Lokal; pengenalan jenis pangan baru, termasuk Pangan Lokal yang belum dimanfaatkan; pengoptimalan pemanfaatan lahan, termasuk lahan pekarangan. Pengembangan industri pangan yang berbasis pangan Lokal. Penganekaragaman Pangan dilakukan antara lain melalui: 25
KONSUMSI PANGAN BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG dan AMAN STRATEGI MEWUJUDKAN KONSUMSI PANGAN BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG dan AMAN Peningkatan Ketersediaan Pangan sampai tingkat rumah tangga antara lain : Penyediaan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat (diutamakan dari produksi dalam negeri) Pengoptimalan pangan lokal Pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi usaha pengolahan pangan lokal Pengoptimalan pemanfaatan lahan, termasuk lahan pekarangan Pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal 26 26
Sosialisasi penganekaragaman konsumsi pangan : Lanjutan mewujudkan… 2. Peningkatan Pemenuhan Kuantitas dan Kualitas Konsumsi Pangan, antara lain : Pengembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang, bermutu, dan aman Sosialisasi penganekaragaman konsumsi pangan : Lomba Cipta Menu Beragam dan Bergizi Seimbang mendorong penerapan menu keluarga yang beragam dan bergizi seimbang berbasis sumber daya lokal Media massa 27
Lanjutan mewujudkan… 3. Peningkatan Pengembangan Olahan Pangan Lokal antara lain : Pengembangan teknologi pengolahan pangan lokal Peningkatan investasi agroindustri berbasis pangan lokal Pengembangan agroindustri tepung berbasis sumberdaya lokal Pengembangan aneka produk pangan olahan berbasis tepung-tepungan lokal : kudapan dan “ berasan non - padi“ 4. Koordinasi dengan Sektor Terkait, seperti : Pendidikan Gizi (melalui PESAN GIZI SEIMBANG) 28
5. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan Lanjutan mewujudkan… 5. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan Regulasi/peraturan terkait keamanan pangan revisi PP Keamanan Pangan, revisi PP Label dan Iklan Pangan, revisi Permentan Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan Peningkatan kelembagaan pengawas keamanan pangan melalui Otoritas Kompeten Keamanan Pangan yang kredible Laboratorium pengujian yang terkareditasi Peningkatan kompetensi SDM yang menangani keamanan pangan (melalui Bimtek dan pelatihan) Sosialisasi keamanan pangan 29
IMPLEMENTASI PROGRAM 30 Penganekaragaman Pangan Difokuskan pada: Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Prinsip utama: Ketahanan dan kemandirian pangan keluarga Peningkatan gizi dan kesehatan keluarga Diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal Konservasi sumberdaya genetik tanaman pangan Peningkatan kesejahteraan masyarakat Penganekaragaman Pangan Difokuskan pada: Penganekaragaman meliputi: pangan sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral berbasis pangan lokal Pengembangan penganekaragaman pangan berbasis kawasan Pola Pangan Harapan (Meningkatkan keragaman konsumsi) Mie Sorgum Berasan Ubi kayu Beras Roti 30 Jagung
MANFAAT KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Menjamin ketersediaan dan akses pangan rumah tangga (Peningkatan ketersediaan jenis dan jumlah komoditas pangan dalam rumah tangga dari 8 -10 jenis menjadi 15 -18 jenis ) Menghemat pengeluaran rumah tangga sampai 30 % terhadap pengeluaran pangan harian Meningkatkan kualitas konsumsi dan keamanan pangan Sebagai sarana Pendidikan gizi bagi anak – anak Dapat berintegrasi dengan program pemberdayaan wanita lain 31 31
INTERVENSI GERAKAN DIVERSIFIKASI PANGAN Mengembangkan sumber pangan nabati dan hewani berbasis bahan baku lokal. Pengembangan konsumsi Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Strategi: Tahap pertama, pengembangan hilir melalui tekhnologi pengolahan Tahap kedua, pengembangan budidaya (sentra produksi) Kegiatan : Pengembangan Industri Rumah Tangga Pangan Lokal. Promosi Konsumsi Pangan B2SA berbasis bahan pangan lokal (Isi Piringku) Inisiasi pemasaran. Integrasi tanaman dan ternak. 32
GERAKAN DIVERSIFIKASI PANGAN 33
TERIMA KASIH 34