KOROSI (CORROSION).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KERUK DAN KERUK DAN KERUK Oxdation Immobilization Mineralization Microbial Corrosion Microbial Corrosion Acid Mine Water Acid Mine Water.
Advertisements

Pengetahuan Bahan Nama : Verawati H ( ) Agatha ( )
RUFAIDA NUR ROSTIKA, ST, MT
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
Mengenal Sifat Kimia Material Difusi, Oksidasi, Korosi
Tempering Tujuan proses tempering adalah :
DASAR-DASAR KOROSI DALAM LINGKUNGAN ATMOSFERIK
Reaksi Redoks Spontan Reaksi ini dapat digunakan sebagai sumber listrik, karena terjadi aliran elektron. Reaksi ini dapat berlangsung antar berbagai fase,
Korosi yang terjadi pada pagar besi
PRINSIP – PRINSIP DASAR PENGENDALIAN KOROSI
KOROSI (CORROSION).
Korosi By : yoshita.
Engineering Chemistry
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
Contoh Soal: Hitung potensial sel yang terdiri dari elektroda Zn dan Cu: Zn / Zn 2+ // Cu 2+/ Cu Eo Cu = 0,34 volt Eo Zn = -
BAHAN BANGUNAN ALAMI - METAL week 10
SEL ELEKTROKIMIA.
Pertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>
Pertemuan <<20>> <<ALLOY/LOGAM PADUAN>>
BAB III: Gerakan Atom pada Benda Padat
Pengertian korosi Korosi merupakan proses perusakan kualitas sebuah logam akibat adanya reaksi dengan lingkungan. Mekanisme korosi tidak terlepas dari.
Perlindungan Terhadap korosi
Pertemuan <<12>> <<KOROSI>>
Pena Pasak Seal Kelompok 2 Ema Herfiana Muhammad Amir Faizal
REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Elektrokimia TIM DOSEN KIMIA DASAR.
ELEKTROKIMIA Kimia SMK
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
Kimia Dasar II, Dept. Kimia, FMIPA-UI, 2009 Bab 5 Elektrokimia.
ELEKTROKIMIA untuk SMK Teknologi dan Pertanian
ELEKTROKIMIA.
1. Sel volta 2. Elektrolisis
ANALISA GAYA, TEGANGAN DAN REGANGAN
PENGENDALIAN KOROSI DENGAN PROTECTIVE COATING/PAINTING
Teknologi Dan Rekayasa
Pengerjaan Panas (Hot Working)
Teknologi Dan Rekayasa
Redoks, elektrokimia, dan korosi
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Logam Non Besi dan Paduannya 3 Mahfudz Al Huda Reference:
Reaksi Redoks Spontan Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta-merta. Contohnya adalah reaksi antara logam zink dengan larutan.
REAKSI ELEKTROLISIS (kimia XII)
Pertemuan <<12>> <<KOROSI>>
Baja sebagai bahan bangunan
Pertemuan <<26>> <<REVIEW>>
MATERI KURIKULER KIMIA SMP & SMU
ANALISIS KEGAGALAN Hamid Nurrohman ( ) Hamzah Syaifullah (
Proses Terjadinya Korosi
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Sel Elektrolisis.
REAKSI REDOKS Oleh: M. Nurissalam, S.Si SMA MUHAMMADIYAH I METRO
Mechanical Enginering Timah Team. People of Timah team presentations Teguh Restu Muslimin Alhuda Teguh Mohammad F Rahmat Jumari.
PROGRES 1. Stress Corrosion Cracking Stress corrosion cracking (SCC) adalah pertumbuhan pembentukan retak di lingkungan yang korosif. Hal ini dapat menyebabkan.
Heat Exchanger Kurniawati.
SISTEM DAN PERSAMAAN KEADAAN SISTEM
Bab 8 Ellyawan Arbintarso
PENANGANAN KOROSI BAJA PADA KONTRUKSI ATAP BANGUNAN
ANALISIS LAJU KOROSI BAJA TAHAN KARAT SPA-c PADA DINDING SAMPING KERETA API DI BALAIYASA MANGGARAI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Oleh: SYAEFUL AHMAD.
NON-FERROUS METALS SUTOYO, M.ENG.
Penggunaan Elektrolisis
Proteksi katodik.
Proses Difusi dan Lapisan Permukaan
Pertemuan <<21>> <<KOROSI>>
BATERAI Pb Kelompok 6 : Anisa Nurraudah (K )
DURABILITAS BETON TERHADAP LINGKUNGAN YANG SANGAT KOROSIF DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN TIPE I, TIPE V, DAN NITOCOTE EN 901 DIPRESENTASIKAN OLEH M.REZAL RASYAD.
Korosi galvanis Aloysius Dede Mavendra
KOROSI MATERIAL. Capaian Pembelajaran  Mahasiswa mampu menguraikan pengertian dasar dan keuntungan dan kerugian korosi.
TEMBAGA dan PADUANNYA Disusun Oleh: Ahmad syamsul bahri Surya dewi syaputri
Macam –macam Logam Pengecoran dan Sifatnya
Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Transcript presentasi:

KOROSI (CORROSION)

KOROSI (CORROSION) Definisi: adalah perusakan/penghancuran material karena adanya reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya. Korosi terdiri dari : 1. Korosi kering (dry corrosion) 2. Korosi basah (wet corrosion)

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan korosi suatu material adalah: Elektro kimia Kimia fisika Metalurgi KETAHANAN KOROSI Thermodinamika

Penggolongan Korosi: 1. Uniform/general attack (korosi umum) 2. Galvanic corrosion (korosi galvanis) 3. Crevice corrosion (korosi celah) 4. Pitting corrosion (korosi sumur) 5. Intergranular corrosion (korosi batas butir) 6. Selective leaching (korosi selectif) 7. Erosion corrosion (korosi erosi) 8. Stress corrosion (korosi tegangan)

1. Uniform/general attack (korosi umum) Korosi yang umum terjadi pada baja. Akibat adanya reaksi kimia atau elektro kimia yang merata pada permukaan logam Pencegahannya : a. penggunaan material yang tepat dan pelapisan (coating), b. inhibitor (suatu zat yang ditambahkan dalam konsentrasi yang kecil ke lingkungan untuk menurunkan laju korosi), c. proteksi katodik.

2. Galvanic corrosion (korosi galvanis) Terjadi akibat adanya beda potensial antara dua benda yang terhubung secara elektrolit. Logam yang ketahanan korosinya kurang: anodik logam yang ketahanan korosinya tinggi : katodik

Proteksi katodik (cathodic protection) Contoh: galvanisasi (pelapisan) dengan Zn (seng) pada baja. Baja dilapisi Zn bukan karena Zn memiliki ketahanan korosi yang tinggi tetapi karena Zn diumpankan agar terkorosi terlebih dahulu. steel Tin (Sn) Zn terkorosi anoda katoda

Korosi galvanis dapat terjadi pada: 1. Sel elektroda yang tidak sama, contoh : pipa tembaga dan pipa baja. 2. Sel dengan temperatur yang berbeda (differential temperature). Hal ini terjadi pada : heat exchanger, boiler, immersion heater 3. Concentration sell (sel konsentrasi), yaitu material yang diletakkan pada konsentrasi larutan yang berbeda. 4. Differential aeration cell (sel konsentrasi oksigen), yaitu terjadi perbedaan konsentrasi oksigen.

3. Crevice corrosion (korosi celah) Daerah yang kemungkinan terkena korosi. Korosi lokal yang sering terjadi pada celah atau daerah yang dilindungi. Penyebabnya: adanya larutan yang terjebak pada lubang dari permukaan gasket, lap joint, atau kotoran yang terjebak dibawah baut atau pada kepala rivet. Pencegahannya: sangat sulit. Cara lain dengan mengkondisikan dalam kelembaban yan rendah (low humadity) Cara pencegahannya.

4. Pitting corrosion (korosi sumur) Serangan korosi mengakibatkan terjadinya lubang-lubang pada logam. Diameter lubang relatif kecil. Jenis korosi yang sangat berbahaya karena sulit untuk mendeteksi dan mengukurnya secara kuantitatif. Pencegahannya dengan memilih material yang tahan terhadap korosi sumur.

5. Intergranular corrosion (korosi batas butir) Korosi yang terjadi akibat adanya : ketidakmurnian di batas butir. bertambahnya salah satu dari elemen paduan di batas butir. pengurangan salah satu elemen paduan di batas butir. Contoh peristiwa sensitasi (sensitizing).

6. Selective leaching (korosi selectif) Penghilangan satu elemen dari suatu paduan padat melalui proses korosi. Contoh: 1. Penghilangan Zn pada paduan brass (kuningan) 2. Penghilangan Al, atau Co atau Fe atau Cr dari paduannya. Pencegahannya: mengurangi zat-zat yang agresif pada fluida kerja, proteksi katodik, mengurangi unsur yang terkorosi, misalnya red brass (15% Zn)

7. Erosion corrosion (korosi erosi) Proses korosi yang dipercepat dengan adanya gesekan antara fluida korosif dengan permukaan logam. Pencegahannya: Pelapisan (coating) dengan permukaan yang keras. Proteksi katodik.

8. Stress corrosion (korosi tegangan) Sering juga disebut stress corrosion cracking, yaitu retak (crack) yang disebabkan oleh tegangan tarik (tensile stress) dan korosi yang spesifik. Contoh : hydrogen embrittlement Pencegahannya: proteksi katodik, menurunkan beban/tegangan yang bekerja, menghilangkan zat-zat yang korosif, pelapisan (coating), shot-peening atau shot-blasting untuk menghasilkan tegangan sisa tekan.

Kontrol terhadap korosi PENCEGAHAN KOROSI Korosi dapat dikontrol dengan berbagai cara. Pertimbangan utama adalah masalah ekonomi, terutama akibat yang ditimbulkannya . Kontrol terhadap korosi Pemilihan material: Logam Non logam Coating (pelapisan): Organik Non organik Disain: menghindari konsentrasi tegangan menghindari kontak dengan logam tidak sejenis menghindari adanya jebakan air Proteksi kotodik dan anodik Kontrol lingkungan. (temperatur, konsentrasi oksigen dll).