PERKEMBANGAN NEGARA TRADISIONAL BERLATAR BELAKANG HINDU-BUDHA 11/11/2018 PERKEMBANGAN NEGARA TRADISIONAL BERLATAR BELAKANG HINDU-BUDHA
PENGANTAR 11/11/2018 Masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia akibat adanya hubungan dagang antara pedagang Indonesia dengan para pedagang India. Hubungan ini suah terjadi sejak abad ke 1 masehi, namun baru terlihat secara nyata apada abad ke 4 masehi, ditandai dengan; Tulisan di atas 7 yupa (Bahasa Sansekerta dan berhuruf pallawa), Di Kutai Kalimantan Timur. Pallawa sendiri kenal dengan nama sebuah dinasti di India.
Agama Hindu sendiri tumbuh dan berkembang di India sekitar tahun 1500, semula agama ini adalah agama asli bangsa Dravida, yang dikembangkan oleh bangsa Arya yang masuk ke India melalui celah Keiber. Proses perkembangan agama dan kebudayaan Hindu ini dikenal dengan istilah Hinduisasi. Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia. 11/11/2018
Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain: 1.Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesi adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia. 2. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia. 3.Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatan 11/11/2018
Pada dasarnya ketiga teori tersebut memiliki kelemahan; Golongan ksatria dan waisya tidak mengusai bahasa Sansekerta. Sedangkan bahasa Sansekerta adalah bahasa sastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan Brahmana walaupun menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu Kuno tidak boleh menyebrangi laut. Hipotesis Arus Balik dikemukakan oleh FD. K. Bosh. Hipotesis ini menekankan peranan bangsa Indonesia dalam proses penyeba kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia. Menurutnya penyebaran budaya India di Indonesia dilakukan oleh para cendikiawan atau golongan terdidik. 11/11/2018
Dewa Trimurti 11/11/2018
11/11/2018