Dosen : Ahmad Dzul Fikri, SE,MM Karakter part 3 Dosen : Ahmad Dzul Fikri, SE,MM
Memiliki Kerampilan Personal Wirausahawan andal memiliki ciri-ciri dan cara-cara sebagai berikut: Pertama Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya. Kedua, mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang menguntungkan dan memanfaatkan peluang tersebut. Ketiga, mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih tepat dan effisien. Keempat, mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak, terutama kepada pembeli. Kelima, menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
Keenam, mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginnya. Ketujuh, mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/ managerialship) serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha dengan resiko yang moderat.
Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu : 1. Dream ; mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya 2. Decisiveness ; tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar perhitungan yang tepat. 3. Doers ; membuat keputusan dan melaksanakannya 4. Determination ; melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian 5. Dedication ; mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha 6. Devotion ; mencintai pekerjaan yang dimiliki 7. Details ; memperhatikan faktor-faktor kritis , secara rinci ada beberapa faktor kritis yang berperan dalam membuka usaha baru, yaitu: Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang; Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan keluarga, rekan dsb; Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan.
8. Destiny ; bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai 9. Dollars ; motivasi bukan hanya uang 10.Distribute ; mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercayai
Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya: 1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil. 2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan 3.Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasildengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar 4.Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. 5.Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha 6.kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif. 7.Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
Karakter Wirausaha Sukses faktor keberhasilan seorang wirausahawan adalah kemampuannya dalam jeli melihat peluang dan memanfaatkannya sebelum dimanfaatkan oleh orang lain. Kemampuan melihat peluang adalah modal dalam memunculkan ide awal untuk berwirausaha. Tidak semua orang mampu melihat peluang apalagi memanfaatkannya, demikian halnya kemampuan melihat peluang tidaklah sama antar setiap orang. Seseorang yang telah mengenal potensi diri yang dimilikinya lebih cenderung memiliki kemampuan untuk melihat dan memanfaatkan peluang peluang yang ada.
MENENTUKAN PELUANG USAHA Dalam menemukan peluang usaha yang cocok, kita dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu: a. Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini. b. Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan menciptakan kebutuhan
LAPANGAN USAHA memilih lapangan usaha yang akan kita geluti, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut: a. Lapangan usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok Bagi kita. b. Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu pada saat ini masih menguntungkan, atau lapangan usaha yang menguntungkan saat ini belum tentu menguntungkan di masa yang akan datang. c. Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat berkembang dengan baik pula di daerah lain, dan sebaliknya.
d.Berangkat dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalam memilih lapangan usaha, kita perlu kembali melihat dan mengkaji kondisi internal kita dan kondisi eksternal dimana usaha kita jalankan, karena faktor internal dan eksternal ini akan sangat menentukan kesuksesan kita dalam menjalankan usaha. Faktor internal yang dimaksud seperti penguasaan sumberdaya (lahan, bangunan, peralatan dan finansial), penguasaan teknis atau keterampilan, penguasaan manajemen dan jejaring sosial yang kita miliki. Sedangkan faktor eksternal seperti peraturan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran, persaingan, resiko dan prospek ekonomi baik lokal, regional, nasional maupun global. 1. Lokal ⇒ Hanya dilakukan di daerah setempat 2. Nasional ⇒ Hanya menyatakan ruang lingkup dalam negara lokal saja. 3. Regional ⇒ Menyatakan satu kawasan saja yang terdiri dari beberapa negara. 4. Internasional ⇒ Menyatakan ruang lingkup di seluruh dunia.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNHYA