Aplikasi SMART PULMO untuk Interpretasi Gangguan Asam Basa Peneliti: Siswanto, Reviono, Jatu Aphridasari, Arifin Programmer: Soesapto Joeni Hantoro SMART PULMO: Sebelas Maret Acid base and Respiratory failure interpretation Tool- PULMOnology
KASUS Pasien laki-laki 85 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak napas, batuk berdahak. Pemeriksaan di UGD menunjukkan kesadaran pasien compos mentis, tampak sesak napas, tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi 90 x / menit, Suhu : 36,7 ◦ C, Respirasi 28 x/menit Saturasi : 97,2 % dengan O2 3 lpm. Hasil pemeriksaan laboratorium antara lain angka leukosit 14.200 per mm3, gula darah sewaktu 158 mg/dL, albumin 2,8 mg/dl, natrium 142 mmol/L, kalium 4,3 mol/L, klorida 106 mol/L dan foto toraks menunjukkan emfisematous lung. Hasil analisis gas darah pada sampel yang dilakukan pada oksigen ruang menunjukkan pH 7,429, pCO2 58,1 mmHg, PO2 95 mmHg, BE 14,3 , HCO3- 38,9 mmol/L, dan laktat arteri 2,9 mmol/L.
Apa interpretasi gangguan asam basa menurut Anda ? Metode Henderson- Hasselbalch Metode kombinasi (H-H, BE, dan Stewart) Asidosis respiratorik terkompensasi sempurna atau Alkalosis metabolik terkompensasi tidak sempurna atau normal Alkalosis metabolik mix asidosis respiratorik Asidosis respiratorik kronik pulmonal Alkalosis metabolik dengan estimasi penyebab alkalosis other ion
INTERPRETASI GANGGUAN ASAM BASA METODE KOMBINASI (H-H, BE, DAN STEWART) 1 Gambaran klinis dan data laboratorium pasien 2 Menilai status pH 3 Menilai gangguan primer respiratorik 4 Menilai gangguan metabolik 5 Menilai kompensasi sistem respiratorik terhadap gangguan metabolik 6 Menilai penyebab gangguan asam basa metabolik
LANGKAH 1. Gambaran klinis dan data laboratorium pasien Diagnosis pH SBE PaO2 (mmHg) PaCO2 (mmHg) HCO3 (mmo/L), SaO2 (%) FiO2 saat pengambilan sample Laktat (mmol/L) Na+ (mmol/L) K+ (mmol/L) Cl- (mmol/L) Albumin (g/L)
Langkah 2. Menilai status pH Asidemia (pH<7,35) Alkalemia (pH>7,45) atau Normal (7,35<pH<7,45) Asidosis (pH<7,40) Alkalosis (pH>7,40)
Langkah 3. Menilai gangguan respiratorik pH<7,35 dan PaCO2>45 → 3a pH>7,45 dan PaCO2<35 → 3b 7,35<pH<7,45 dan PaCO2<40 → HCO3<24→ alkalosis respiratorik terkompensasi sempurna 7,35<pH<7,45 dan PaCO2>40 → HCO3>24 → asidosis respiratorik terkompensasi sempurna 3a: Asidosis respiratorik Asidosis respiratorik akut jika HCO3= [(PCO2-40)x1/10] +24 Asidosis respiratorik kronik jika HCO3= [(PCO2-40)x4/10] +24 3b: Alkalosis respiratorik Alkalosis respiratorik akut jika HCO3= 24- [(40-PCO2)x2/10] Alkalosis respiratorik kronik jika HCO3=24- [(40-PCO2)x5/10]
Lanjutan… Langkah 3. Menilai gangguan respiratorik AaDO2 =[(713XFiO2)-(1,25XPaCO2)]- PaO2 AaDO2 <10 (lansia <20) → non- pulmonal AaDO2 >10 (lansia >20) → pulmonal CONTOH KESIMPULAN LANGKAH 3: Asidosis respiratorik akut dengan AaDO2 tinggi (pulmonal) Alkalosis respiratorik akut dengan AaDO2 normal (non-pulmonal)
Tabel. Kondisi klinis yang berkaitan dengan asidosis dan alkalosis respiratorik Berend K et al. N Engl J Med. 2014;371:1434-45.
LANGKAH 4. Menilai gangguan metabolik Menilai berdasarkan SBE Menilai berdasarkan SBE → SBE <-3: asidosis metabolik, SBE > 3: alkalosis metabolik, SBE -3 sd 3: nilai true BE Menilai berdasarkan True BE = SBE- ((Na - Cl)-38)-(0,25(42-Alb g/L)) → true BE ≤-5: asidosis metabolik, true BE ≥5: alkalosis metabolik Asidosis metabolik → 5a Alkalosis metabolik → 5b SBE -3 sd 3 dan True BE → tidak ada gangguan metabolik
LANGKAH 5. Menilai kompensasi respiratorik terhadap gangguan metabolik 5a: Kompensasi respiratorik terhadap asidosis metabolik Hitung PaCO2 dengan Formula Winter PaCO2=[(1,54XHCO3)+8] ±2 PaCO2 terukur < PaCO2 hitung: asidosis metabolik mix alkalosis respiratorik PaCO2 terukur > PaCO2 hitung: asidosis metabolik mix asidosis metabolik PaCO2 hitung < PaCO2 terukur < PaCO2 hitung: asidosis metabolik terkompensasi 5b: Kompensasi respiratorik terhadap alkalosis metabolik Hitung PaCO2 dengan Formula PaCO2=[0,7(HCO3-24)+40] ±2 PaCO2 terukur < PaCO2 hitung: alkalosis metabolik mix alkalosis respiratorik PaCO2 terukur > PaCO2 hitung: alkalosis metabolik mix asidosis metabolik PaCO2 hitung < PaCO2 terukur < PaCO2 hitung: alkalosis metabolik terkompensasi
CATATAN: Langkah 5 menguatkan adanya gangguan asam basa respiratorik atau tidak. Jika ada gangguan asam basa respiratorik → nilai apakah gangguan akut/kronik dan pulmonal/non- pulmonal Berend K et al. N Engl J Med. 2014;371:1434-45.
LANGKAH 6. Menilai penyebab gangguan metabolik BE → prinsipnya mengukur semua pengaruh faktor metabolik terhadap deviasi pH dari nilai normal setelah pengaruh faktor PCO2 terhadap pH disingkirkan. Perubahan BE berkaitan dengan perubahan Na+, Cl-, albumin, laktat, dan other ion (strong ion atau weak acid lainnya) sehingga secara matematis dapat di rumuskan: SBE = water effect + chloride effect + albumin effect + lactate effect + other ion effect Jika laktat tidak diukur makan dapat digunakan unmeasured ion effect= lactate effect + other ion effect Water effect= 0,3 ([Na+]-140) Chloride effect=102-(Cl x [140/Na+]) Albumin effect=0,25(42-Alb) Unmeasured ion effect=SBE-(Na-Cl-38)- ( 0,25[42-Alb]) → 6a 6a: Penyebab unmeasured ion effect Lactate effect=1-lactate Other ion effect= SBE-(Na-Cl-38)-(1- lactate)-( 0,25[42-Alb])
KESIMPULAN INTERPRETASI Kesimpulan umum gangguan asam basa Gangguan asam basa respiratorik dan estimasi penyebab Gangguan asam basa metabolic dan estimasi penyebab
CONTOH INTERPRETASI MENGGUNAKAN SMART PULMO UNTUK DESKTOP/LAPTOP
Kesimpulan gagal napas
Kesimpulan gangguan asam basa Gangguan respiratorik dan estimasi penyebabnya Kesimpulan gangguan asam basa Kesimpulan umum gangguan asam basa Gangguan metabolik dan estimasi penyebabnya
Kesimpulan asam basa berdasarkan pendekatan Henderson-hasselbalch