BERDIALOG DENGAN HINDU HINDU DHARMA IBADAH : disekitar rumah, tempat sumber air, pesawahan, waktu matahari terbit dan terbenam. Kitab Suci : Weda, Usana Bali, Upanisad
Ajaran Pokok Hindu Dharma Tujuan hidup : Moksha (pembebasan dari lingkaran reinkarnasi yang tak habis-habisnya/ samsara). Pembebasan ada 3 jalan (tri marga) : Karma marga, juana marga, bhakti marga.
Deangan karma marga untuk mencapai mokhsa Melakukan karya Askese badani Yoga Tapa Taat pada aturan kasta.
Dengan juan marga untuk mencapai moksha Askese mudi Mengheningkan cipta dalam meditasi Menyadari kesatuannya dengan Sang Brahma.
Dengan bhakti marga mencapai moksha Menyucikan diri dan menyerahkan diri seutuhnya menuju pertemuan dalam cinta kasih Tuhan.
Kasta-kasta 4 kasta (Catur warna) : Brahmana (bangsawan/jawai) Ksatria (bangsawan/jawai) Waiseya (petani, prajurit dan pedagang) Sudra/jaba (rakyat jelata)
Hari Raya Nyepi. ( Menyucikan diri dan memperkuat diri terhadap roh jahat ) Larangan : Menyalakan api Melakukan pekerjaan Bepergian Hubungan seks.
Galungan (Rabu Kliwon) Wuku Dungulan (setiap 210 hari) Tujuan : memohon ke hadapan Ida Sanghyang Widhi, Bhatara-Bhatari dan para leluhur agar pemujaannya dianugerahi keselamatan dan kesejahteraan.
PANDANGAN AGAMA KATOLIK TERHADAP HINDU Dekrit tentang Nostra aetate menjelaskan : Gereja tidak menolak pandangan agama lain. Gereja tetap mewartakan Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Gereja tetap mendorong para putranya untuk tetap bijaksana dan penuh kasih melalui dialog dan karya serta memberi kesaksian.