New Media & New Politic
Politic and Media Relationship : The History Politik menjadi tergantung pada mediasi media sehingga media & politik menjadi institusi komplementer. (saling isi-saling melengkapi) 1970 : Media membangun partisipasi aktif individu sebagai warga negara dengan memberikan akses informasi politik. 1967: Media (radio & televisi) menggeser pola politik debat argumen. 1972 : Media menyemarakkan demokrasi dengan melibatkan masyarakat dalam politik sebagai “public life”.
KINI... New Media menjembatani audien/warga untuk partisipasi aktif sebagai warga negara dengan memberikan akses informasi politik New Media menjadi wadah baru bagi pertarungan politik dalam dan luar negri Demokrasi kian ramai sekaligus gaduh
Politik & Implikasi New Media… Media menjadi pusat panggung politik Media menggeser wacana politik dari isu ke personality = depolitisasi Media membawa ruang politik ke dalam ruang keluarga (privat sphere)
“Publicness“ Transformed NEW MEDIA PUBLIK New media membawa ruang publik politik ke dalam ruang individu/privat/keluarga Politik menggunakan kekuatan new media untuk mempengaruhi audiens. Hadirnya new media menghapus penghalang yang ada pada media konvensional Publik mendapatkan ruang lain untuk mendapatkan informasi politik yang dibutuhkan. Kontur ruang publik politik ditata ulang dari reality show personal dan kolektif Publik mempersepsikan drama dunia politik dengan persepsi multidimensi yang dimilikinya
Remediasi Ruang Ruang Sosial Ruang Media & New Media Ruang Elit
Pertarungan Ruang, Opini & Politisi Pseudo Public- Privat Semu Publik Ruang Sosial Ruang Elit
Politik “substantif” vs Politik Pencitraan Hype/Image/Citra Penggerak Intelektual Spin Doctor Staf pengambil kebijakan Culture Industry Output Kebijakan Pencitraan (Image Making) Aturan Hukum/Undang-undang dsb Membentuk identitas/citra untuk dikonsumsi Politisi sbg pengambil kebijakan Politisi sbg selebriti (Politician as celebrity) Eric Louw ,2005 dalam “The Media and Political Process”
Politics & New Media : Displacement or Reconfiguration ? New media mengkonversi audiens pasif menjadi partisipan aktif Audien/pengguna mendapat akses dan kesempatan yang sama Internet as a new way for audiens & politicians
Multi Channel & Multi platform Audien virtual memilih informasi sesuai kebutuhan Fregmentasi Audien (empirik + virtual)
Interativitas New Media Interaktivitas new media memungkinkan semua orang untuk terlibat dalam semua wacana termasuk yang eksklusif Interaktivitas new media mendorong para politikus agar selalu memonitor & mengontrol konten di ruang virtual Politikus harus siap pada kemungkinan pesan mereka dimodifikasi/diolah oleh orang lain (Remixing)
Dimensi Konsekuensi PEMERINTAH MASYARAKAT New Media
New Media Jurnalis : Demi ekspansi audien Penyederhanaan kompleksitas Politik Otoritas interpretasi/penafsiran distorsi/berat sebelah Pengurangan isu/wacana, mencari hal yang remeh temeh “simply telling story”
Dengan pesatnya penggunaan new media, maka pemerintah & politisi: Kehilangan kontrol (terkait agenda politik) Bagaimana menjaga informasi yang relevan dgn agenda politik Diskusi Publik- interaktif plus HYPERREALITY (masyarakat-pemerintah) Sebagian politisi lack confidence
MASYARAKAT (NEW SOCIETY) Masyarakat informasipeluang untuk bertanya & dialog lebih besar (berkat mediasi new media) Kelebihan informasi Distorsi informasi Distribusi informasi tidak seimbang Rendahnya Kepercayaan dalam hal informasi/berita dsb
New Media & New Politic