Prinsip Motor Listrik
Motor Listrik AC
Menghitung Kecepatan Sinkron
Menghitung Slip Pada Motor
Menghitung Arus Motor Keterangan : P : Daya Motor (Watt) I : Arus Motor (Ampre) V : Tegangan Motor (Volt)
Menghitung Daya Motor 3 Fasa
Menghitung Daya Output Motor P output = √3 .V. I . eff . cos φ Keterangan : Eff : Efisiensi Motor (%) Contoh : P output = √3 .V. I . eff . cos φ = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,9 . 0,88 = 4946 watt atau dibulatkan jadi 5 KW
Menghitung Efisiensi Motor Keterangan : ᶯ : Efisiensi daya (%) Poutput : Daya Keluaran Motor (Watt) P : Daya Masukan Motor (Watt)
Menghitung Daya Semu Motor Pada motor 1 phasa S (VA) = V . I Pada motor 3 phasa S = √3 . V . I
Menghitung Torsi Motor Atau T = F . D Dimana : T = torsi motor (Nm) F = gaya (Newton) D = jarak (meter)
Rumus
Motor DC
Menghitung Kecepatan Motor Keterangan : Vt = Tegangan jangkar (V) Ea = Gaya gerak listrik lawan (V) Ia = Arus Jangkar (A) Ra = Tahanan jangkar (Ω) n = Putaran (RPM) Φ = Fluks / kutub k = Konstanta Motor
Moto DC Shunt Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan kumparan motor DC (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC.
Kecepatan Motor Shunt Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
Moator DC Seri Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC.
Kecepatan Motor Seri Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali. Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek.
Motor Kompon/Gabungan Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor DC (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok.
Rangkaian Motor Kompon/Gabungan
Daftar Pustaka http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2013/09/Menghitung-Arus-Motor-AC.html https://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/04/27/motor-dc/ http://zonaelektro.net/motor-dc/