EKONOMI TRANSPORTASI (CIV -205) PERTEMUAN 6 TARIF ANGKUTAN
OUTLINE Pendahuluan Konsep biaya transportasi Kebijakan tarif Dasarmenentukan tarif angkutan Struktur tarif angkutan Besaran tarif Bentuk tarif angkutan subsidi
Pengguna jasa, penyedia jasa ,regulator dan masyarakat luas PENDAHULUAN Perangkutan adalah pelayanan kepada masyarakat untuk menunjang mobilitas (barang dan jasa) meliputi SARANA PRASARANA OPERASIONAL melibatkan Besaran tarif perangkutan ditentukan oleh BIAYA PRODUKSI transportasi oleh dan kebutuhan transportasi ditunjukkan kurva permintaan Pengguna jasa, penyedia jasa ,regulator dan masyarakat luas
Fungsi permintaan keinginan konsumen membeli suatu produk atau jasa dengan harga yang ada Biaya dalam angkutan BUKAN HANYA mengenai biaya yang harus dibayarkan oleh pengguna jasa (tarif), tetapi ada perspektif yang lebih luas (ada biaya –biaya lain yang dapat dikonversi menjadi besaran moneter NAMUN…………….. Biaya –biaya lain itu meliputi : nilai waktu, biaya yang harus dikeluarkan masyarakat yang terkena dampak pencemaran, biaya asuransi dll
BIAYA PERANGKUTAN BIAYA INTERNAL BIAYA EKSTERNAL BIAYA LANGSUNG BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya kemacetan Biaya asuransi Biaya lingkungan Biaya tetap Biaya tidak tetap Biaya pokok Biaya umum
Utopia angkutan menyangkut tentang berkendaraan adalah : Mengoperasikan kendaraan pada kapasitas penuh (maksimal) Melaju dengan kecepatan tertinggi Menggunakan kendaraan selama 24 jam sehari selama 7 hari dalam seminggu MENGURANGI BIAYA PRODUKSI: menurunkan harga jasa sehingga volume permintaan meningkat MEMINIMALKAN BIAYA ANGKUTAN MENGURANGI BIAYA PRODUKSI: mengurangi pengeluaran dan berakibat peningkatan laba
Menyediakan sistem angkutan yang BAIK adalah tanggung jawab pemerintah Dampak sistem angkutan buruk adalah banyak penggunaan kendaraan pribadi yang tidak efisien
KONSEP BIAYA DAN HARGA JASA TRANSPORTASI Biaya terdiri dari biaya tetap (fixed cost/FC) dan biaya variabel (variable cost /VC) Biaya variabel dimulai dari nol ketika jumlah produksi juga masih nol. Total biaya adalah total biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi tiap tingkat outpot (Q)(TC meningkat saat Q meningkat) Biaya tetap adalah biaya yang tetap berlanjut walau perusahaan tidak produksi 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒃𝒍𝒆 𝒄𝒐𝒔𝒕=𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑪𝒐𝒔𝒕 −𝑭𝒊𝒙𝒆𝒅 𝑪𝒐𝒔𝒕
MARGINAL COST 𝑴𝑪= ∆𝑪 ∆𝑸 Biaya Marginal adalah marginal cost yaitu peningkatan atau penurunan total biaya suatu perusahaan akibat penambahan atau pengurangan satu unit keluaran; MC = marginal cost Q = produk tambahan C = biaya tambahan Tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi biaya produksi tetap (TFC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable total (TVC). Kurva MC bergerak menurun seiring dengan meningkatnya jumlah barang yang diproduksi (Q), ketika mencapai titik terendah kurva MC naik kembali. Bagian kurva MC yang naik selalu memotong kurva AVC dan AC pada titik terendahnya.
Hubungan Kurva MC Dengan Kurva AVC dan AC Jika MC < AVC, maka nilai AVC menurun. Jika MC > AVC, maka nilai AVC menaik. Jika MC = AVC, maka nilai AVC minimum. Jika MC < AC, maka nilai AC menurun. Jika MC > AC, maka nilai AC menaik. Jika MC = AC, maka nilai AC minimum. 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍=𝑻𝑪=𝑭𝑪+𝑽𝑪(𝒙) 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂=𝑨𝑪 𝒙 = 𝑻𝑪 𝒙 𝒙 = 𝑭𝑪 𝒙 + 𝑽𝑪 𝒙 𝒙 TC = Total cost FC = fixed cost FC = variable cost 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏𝒂𝒍=𝑴𝑪 𝒙 =𝑻𝑪 𝒙 − 𝑻𝑪 (𝒙−𝟏)
Kapan laba maksimum Tercapai ??? TITIK LABA MAKSIMUM Laba maksimum dalam pasar monopoli Perusahaan selalu mencari LABA MAKSIMUM harus dapat informasi Total pendapatan dan Biaya 𝐓𝐏=𝐓𝐑−𝐓𝐂=𝐏∗𝐪−𝐓𝐂 Kapan laba maksimum Tercapai ??? Saat hasilpenjualan marginal (MR) = biaya marginal (MC)
KEBIJAKAN TARIF ANGKUTAN TARIF MINIMUM Resiko Pelayanan khusus Nilai barang Aksesibilitas tujuan Kebijakan tarif tidak dapat dipisahkkan dari besaran biaya operasi (BOK), dimana memperhitungkan biaya penyusutan, pajak serta subsidi sehingga mempengaruhi biaya total yang dikeluarkan operator.
NAMUN…. Kebijakan tarif tidak hanya ditentukan oleh perhitungan biaya saja, terdapat misi pelayanan : Alat pengendali lalu lintas agar masyarakat menggunakan kendaraan umum, contoh angkutan gratis untuk siswa Meningkatkan pembangunan wilayah, misalnyanpada area pelabuhan dan bandara sebagai titik tumbuh pengembangan wilayah
Perlu juga mempertimbangkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam jasa transportasi,yaitu (1) penyedia jasa (2) pengguna jasa (3) pemerintah selaku regulator Penyedia Jasa Menjaga kelangsungan bisnis dan pengembangan usaha Keuntungan layak Pada investasi yang besar, tarif harus lebih besar dari biaya marginal Pengguna jasa Pendekatan : tidak terlalu memberatkan dan memperlancar mobilitas Semurah mungkin, sesuaidaya beli Tarif harus rasional Pemerintah (regulator) Pendekatan : mendorong pembangunan ekonomi serta stabilitas politik dan keamanan Menjaga keseimbangan kepentingan pengguna jasa dan penyedia jasa
DASAR PERTIMBANGAN MENENTUKAN TARIF Dalil umum : kepentingan produsen menghendakintarif tinggi dan pengguna jasa menghendaki tarif rendah Pertimbangan pemerintah dalammenentukan harga tarif adalah : Kelangsungan hidup usaha jasa angkutan Daya beli masyarakat (ATP) Tingkat bunga modal Jangka waktu pengembalian modal Biaya masyarakat (social cost) karena operasional jasa angkutan
Besaran tarif harus dapat memberikan keuntunganyang wajar bagi penyedia jasa operator agar : Menjaga kelangsungan pelayanan Meningkatkan mutu pelayanan Mengembangkan usaha
BESARAN TARIF Besaran tarif ditentukan berdasarkan biaya operasi satuan yang dinyatakan dalamrupiah per ton km bagi angkutan barang atau rupiah per penumpang km bagi angkutan penumpang. Dalam ekonomi,harga adalah titik temu antara penawaran dan permintaan, perhitungan tarif selnajutnya dipilih berdasarkan prinsip yang digunakan. Prinsip biaya marginal Prinsip biaya rata-rata Prinsip biaya yang dikeluarkan
PRINSIP BIAYA MARGINAL Tarif akan memberikan keuntungan maksimal apabila biaya marginal (MC) sama dengan penerimaan marginal (MR) MR = MC Selalu menggunakan long run marginal cost (jangka Panjang) agar terhindarkan kondisi kapasitas tidak terpenuhi (under utilized) atau kapasitas terlampaui (over utilized) Yang diinginkan adalah : kapasitas terpakai secara penuh
Kondisi under utilized (X1) Biaya rata-rata > biaya marginal (AC >MC) sehingga belum seluruh biaya tetap habis dibebankan pada jasa angkutan yang dihasilkan (x1) Kondisi over utilized (X2) Biaya rata-rata < biaya marginal (AC < MC) sehingga timbul inefisiensi dalam penggunaan kapasitas yang ada
PRINSIP BIAYA RATA-RATA Perhitungan tarif yang banyakditerapkan karena mempertimbangkan kemudahannya. Tarif ditentukan atas dasar biaya operasi rata-rata plus keuntungan perusahaan,umumnya digunakan pada angkutan perkotaan (rute pendek) 𝑭𝒕= 𝑻𝒄 𝑷𝒕 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑪𝒄 𝑷𝒃 Ft = ongkos per trip Tc = total biaya perangkutan Pt = total penumpang –km Cc = biaya operasi kendaran per trip Pb = junmlah penumpang terangkut per trip
PRINSIP BIAYA YANG DIKELUARKAN Dasarnya adalah biaya yang dikeluarkan (out of pocket cost), di bawah batas ini tarif tidak dapat ditekan lagi. Yakni biaya yang sebenarnya dikeluarkan, yakni nilai layanan yang sebenarnya diberikan kepada pengguna jasa ,seperti nilai jarak (Rp- km) dan nilai lain seperti kenyamanan dan keamanan
JENIS TARIF ANGKUTAN TARIF JARAK tarif ini sangat bergantung dengan jarak yang ditempuh, yakni penetapan besarnya tarif dilakukan pengalian ongkos tetap per kilometer dengan panjang perjalanan yang ditempuh oleh setiap penumpangnya. TARIF BERTAHAP dihitung berdasarkan jarak yang ditempuh oleh penumpang. Tahapan adalah suatu penggal dari rute yang jaraknya antara satu atau lebih tempat perhentian sebagai dasar perhitungan tarif. TARIF ZONA tarif ini merupakan bentuk penyederhanaan dari tarif bertahap jika daerah pelayanan perangkutan dibagi ke dalam zona-zona.
SUBSIDI JASA ANGKUTAN UMUM Pemilihan jenis moda yang digunakan merupakan pilihan (tidak dapat dipaksa), dan adalah suuatu realita apabila perjalanan naik angkutan umum tidak senyaman angkutan pribadi Angkutan umum terikat dengan waktu, lamban, berdesakan,waktu tunggu dan transit lama, tidak dapat diandalkan dibandingkan angkutan pribadi Sehingga perlu diciptakan keunggulan menggunakan angkutan umum dibandingkan angkutan pribadi SUBSIDI
SUBSIDI mutlak diperlukan agar pemerintah dapat memaksa perusahan angkutan menetapkan tarif dibawah tingkat harga sebenarnya,misaltarif KA, DAMRI, PELNI, ASDP Dampak Jangka pendek : menguntungkan bagi pengguna jasa , namun dalam jangka panjang dapat menyebabkan perusahaan tidak dapat mengembangkan mutu pelayanan. Subsidi memberikan manfaat tidak langsung, seperti pengurangan penggunaan angkutan pribadi dan pencemaran lingkungan
Nilai tarif yang diberlakukan tidak boleh melebih nilai ATP kelompok masyarakat sasaran. Intervensi pemerintah dalam bentuk subsidi langsung atau silang dibutuhkan pada kondisi dimana nilai tarif berlaku lebih besar dari ATP, hingga didapat nilai tarif yang sama besarnya dengan nilai ATP. WTP merupakan fungsi dari tingkat pelayanan angkutan umum, sehingga bila nilai WTP masih berada dibawah ATP maka masih dimungkinkan melakukan peningkatan nilai tarif dengan perbaikan tingkat pelayanan angkutan umum.