“Optic Time Division Multipexing (OTDM)” Multipleksing Optik “Optic Time Division Multipexing (OTDM)”
Definisi OTDM dicapai dengan membuat waktu tunda antar sinyal secara bersamaan dengan membedakan delay fasa-nya
Katagori Multipleksing Optical Time Division Multiplexing (OTDM) Wavelength Division Multiplexing (WDM)
Struktur Dasar Multipleksing & Demultipleksing
Skema Dasar OTDM
Skema Sistem Komunikasi OTDM
Kunci Proses OTDM Transmisi pulsa yang sangat pendek (Ultra short pulse transmission)
Kelemahan OTDM Kerumitan dalam proses demultipleksing untuk mengambil data dalam orde 1 femto sekon Dispersi yang besar
Kebutuhan OTDM Membutuhkan modulator dan demodulator optik Membutuhkan fotodetektor dibagian penerima Membutuhkan optical amplifier Membutuhkan proses clock extraction Membutuhkan filter optik
Konsep Multipleksing Optik Optical Time Division Multiplexing Berdasarkan prinsip kerja TDM Wavelength Division Multiplexing Berdasarkan prinsip kerja FDM
Time Division Multiplexing Transmisi data melalui 1 medium transmisi: Kabel atau fiber optik Pulsa-pulsa mewakili bits dari time slot yg berbeda-beda Ada 2 tipe : 1. Synchronous TDM (TDM Sinkron) 2. Asynchronous TDM (TDM Asinkron) Bandwidth is limited because each switching must occur at a rate fast enough for each line to have a continuous conversation.
Synchronous TDM (TDM Sinkron) Menerima input dari mode khusus Mentransmisikan data dalam pola tanpa akhir Populer pada komunikasi kabel (wireline) Examples: ISDN saluran telepon kabel (telephone lines) SONET (Synchronous Optical NETwork)
Asynchronous TDM (Asinkron) Menerima data stream & membuat sebuat frame yang mengandung hanya data yang akan ditransmisikan Cocok untuk bandwidth rendah/kecil Metransmisikan data hanya dari “workstation” yang aktif Contohnya: LAN (Local Area Network)
Format Paket Data pada OTDM Space Division Multiplexing (SDM) Wavelength Division Multiplexing (WDM) Orthogonal Polarization Intensity Division Multiplexing (IDM) Time Division Multiplexing (TDM)
Space Division Multiplexing (WDM) Menunjukan adanya “delay” yang dibawa terpisah oleh transmisi FO dari paket data-nya Masalahnya: - terjadi perbedaan delay dengan data - biaya instalasi jaringan antar ‘node’ (khususnya jaringan yang luas) lebih besar
Wavelength Division Multiplexing (SDM) Panjang gelombang dibedakan berdasarkan waktu tunda (delay) transmisi Masalahnya: hanya cocok untuk panjang link yang sudah ditentukan antara node pada jaringan hop tunggal saja
Orthogonal Polarization Menunjukan penggunaan pulsa clock yang terpolarisasi ortogonal Masalahnya: sulit menjaga nilai polarisasi waktu yang benar untuk seluruh sistem yang digunakan
Intensity Division Multiplexing (IDM) Intensitas yang tinggi digunakan untuk memisahkan pulsa clock (pewaktuan) optik dari datanya. Masalahnya: Level pewaktuan & posisinya sulit dijaga agar tetap baik dalam transmisi jarak jauh
Time Division Multiplexing (TDM) Pendekatan proses sinkronisasi datanya dimana pewaktuannya terletak di awal paket datanya
Selesai…..