Aplikasi dan Rekayasa E-Bisnis L. Erawan
Arsitektur Aplikasi e-Bisnis Mitra bisnis Pemasok, distributor, reseller Supply Chain Management Logistik – produksi - distribusi ERP Business Intelligence Enterprise Application Integration Karyawan Stakeholders HRMS / e-Procurement Kendali Administrasi Keuangan/Akuntansi/Audit Kendali Manajemen CRM Pemasaran - Penjualan - Customer service Selling Chain Management Pelanggan, reseller
Stakeholders Stakeholders atau para pemangku kepentingan suatu aplikasi e-bisnis adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan aplikasi. Setidaknya ada 4 macam stakeholders: Pelanggan. Membutuhkan berbagai informasi tentang produk dan jasa yang mereka beli Manajemen. Penggerak utama pengelolaan perusahaan, membutuhkan informasi untuk membantu mengambil keputusan Staf. Berhubungan langsung dengan kegiatan penciptaan produk atau jasa sehingga membutuhkan banyak informasi untuk bekerja Mitra bisnis. Pemasok bahan yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan produk/jasa
Ciri Aplikasi E-Bisnis Konten sensitif Terus berkembang Kesegeraan Keamanan Estetika Sarat Jaringan Serentak Beban bervariasi Kinerja sensitif Ketersediaan tinggi Berbasis data
Ciri Aplikasi E-Bisnis Sarat Penggunaan jaringan internet. Berjalan di jaringan internet dan melayani berbagai jenis pengguna. Diakses secara berbarengan. aplikasi e-bisnis diakses banyak pengguna pada saat yang sama dengan pola penggunaan yang berbeda antara satu pengguna dengan pengguna yang lain. Terkadang aktifitas yang dilakukan seorang pengguna berimbas pada aktifitas yang dilakukan pengguna lain atau informasi yang ditampilkan kepadanya. Beban kerja tak terduga. Seiring waktu jumlah pengguna aplikasi e-bisnis akan meningkat. Aplikasi e-bisnis harus mampu melayani pengguna secara serentak. Pada hari biasa aplikasi e-bisnis hanya menangani 100 pengguna, tetapi pada saat tertentu harus melayani jumlah pengguna yang berlipat ganda, misalnya 1000 pengguna. Aplikasi harus dapat menangani peningkatan beban kerja ini tanpa mengalami kemacetan. Kinerja sensitif. Aplikasi e-bisnis harus memiliki kinerja yang dapat diandalkan. Jika seorang pengguna menunggu terlalu lama, maka pengguna tersebut akan memutuskan untuk beralih ke tempat lain.
Ciri Aplikasi E-Bisnis Tingkat Ketersediaan. Aplikasi e-bisnis harus memiliki tingkat availabilitas yang tinggi. Di dunia maya, suatu aplikasi e-bisnis harus tersedia dalam 24/7. Artinya, aplikasi e-bisnis harus selalu tersedia selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Meskipun demikian mengharapkan seratus persen ketersediaan adalah tidak mungkin karena ada faktor perawatan sistem, gangguan tak terduga, dan sebagainya. Tetapi, suatu aplikasi e-bisnis harus mengupayakan availabilitas setinggi mungkin. Berbasis data. Tujuan utama aplikasi e-bisnis adalah menggunakan hypermedia untuk menampilkan konten dalam beragam bentuk yaitu teks, gambar, audio, dan video kepada pengguna. Aplikasi e-bisnis umumnya perlu mengakses informasi yang ada dalam suatu database yang bukan miliknya. Misalnya, aplikasi penjualan online, atau aplikasi keuangan yang memerlukan akses ke database perusahaan yang tersimpan dalam sistem konvensional yang tidak berbasis web. Konten yang peka. Aspek kualitas dan estetika aplikasi e-bisnis menjadi faktor penentu kualitas aplikasi e-bisnis. Jika aplikasi e-bisnis memiliki presentasi yang indah, mudah dimengerti, mudah digunakan maka akan lebih berhasil.
Ciri Aplikasi E-Bisnis Terus menerus berkembang. Tidak seperti aplikasi konvensional yang berkembang melalui rangkaian versi yang terencana, aplikasi e-bisnis berkembang secara berkerlanjutan. Perkembangan yang terus menerus ini memunculkan kebutuhan terhadap model pengembangan aplikasi e-bisnis yang bersifat inkremental atau bertahap. Kesegeraan. Meskipun sifat kesegeraan (kebutuhan mendesak untuk meluncurkan aplikasi perangkat lunak) merupakan karakteristik dari banyak domain aplikasi, waktu pengembangan aplikasi e-bisnis lebih singkat lagi, hanya beberapa hari atau minggu. Maka perekayasa aplikasi berbasis web harus menggunakan metode perencanaan, analisa, perancangan, implementasi, dan pengujian yang disesuaikan dengan jadwal waktu pengembangan yang dipadatkan. Keamanan. Karena aplikasi e-bisnis tersedia melalui media jaringan internet, tidak mungkin membatasi penggunaan aplikasi e-bisnis hanya untuk komunitas tertentu. Karena itu, tingkat keamanan yang kuat lebih dibutuhkan untuk mengamankan data-data sensitif, proses transmisi data melalui jaringan internet, serta keamanan didalam aplikasi e-bisnis itu sendiri.
Ciri Aplikasi E-Bisnis Estetika. Unsur nuansa dan tampilan merupakan bagian terpenting dari daya tarik aplikasi e-bisnis. Sebuah aplikasi e-bisnis yang dirancang untuk memasarkan atau menjual produk atau ide atau menyediakan jasa yang akan menghasilkan pendapatan, unsur estetika akan menjadi faktor lebih berperan dibandingkan rancangan teknisnya
REKAYASA WEB Framework pengembangan aplikasi e-bisnis Bersifat Iteratif KOMUNIKASI PERENCANAAN PEMODELAN KONSTRUKSI PENYERAHAN
Sifat Iteratif Iteratif artinya berulang. Setiap iterasi meliputi tahap komunikasi sampai penyerahan. Setiap iterasi menghasilkan satu versi aplikasi yang disebut inkremen. Berdasarkan feedback dari pengguna pada tahap penyerahan, iterasi berikutnya dilakukan. Proses pengembangan aplikasi selesai bila inkremen terakhir disetujui pengguna tanpa ada masukan lagi.
Proses Iteratif Inkremen1 Inkremen2 Inkremen4 Inkremen3 KOMUNIKASI PERENCANAAN PEMODELAN KONSTRUKSI PENYERAHAN KOMUNIKASI PERENCANAAN PEMODELAN KONSTRUKSI PENYERAHAN Inkremen4 Inkremen3 KOMUNIKASI PERENCANAAN PEMODELAN KONSTRUKSI PENYERAHAN KOMUNIKASI PERENCANAAN PEMODELAN KONSTRUKSI PENYERAHAN
Komunikasi Tahap mendefinisikan lingkup aplikasi, dengan mengumpulkan informasi tentang hal-hal berikut: Konteks. Bagaimana menyesuaikan aplikasi e-bisnis dengan konteks bisnis, dan apa batasan-batasan yang harus diperhatikan sebagai konsekuensi penyesuaian dengan konteks bisnis tersebut. Tujuan informasi. Obyek-obyek konten apa yang akan digunakan dan dibuat untuk disajikan kepada pengguna. Fungsionalitas. Fungsi-fungsi apa yang akan dibutuhkan oleh pengguna agar memenuhi persyaratan yang didefinisikan dalam skenario penggunaan. Kinerja dan batasan. Apa saja batasan teknis dan lingkungan yang berdampak pada aktivitas pengembangan sistem. Apa permasalahan kinerja khusus (termasuk keamanan dan privasi) yang perlu dirancang dan dibangun.
Komunikasi Informasi yang diperlukan meliputi: Stakeholders: pengguna akhir, administrator, pimpinan Kategori pengguna: kemampuan literasi pengguna Konteks bisnis: proses bisnis yang akan didukung Tujuan dan sasaran: tujuan dan sasaran untuk mengukur kesuksesan Identifikasi masalah: masalah yang akan diselesaikan aplikasi Persyaratan: pekerjaan yang akan didukung, konten dan fungsi yang akan disediakan, konfigurasi aplikasi dalam jaringan, skema navigasi, batasan aplikasi, kinerja khusus Skenario penggunaan: bagaimana penggunaan berinteraksi dengan aplikasi
Produk Kerja Tahap Komunikasi Kebutuhan bisnis dari aplikasi Tujuan pengembangan aplikasi Daftar kategori pengguna Daftar tujuan informasional dan aplikatif setiap inkremen Penjelasan setiap inkremen (lingkup inkremen) Daftar fungsi setiap inkremen Skenario penggunaan setiap inkremen
Perencanaan Menggunakan persyaratan aplikasi yang telah dikumpulkan pada tahap komunikasi untuk menetapkan rencana bertingkat/inkremental proses pengembangan aplikasi. Disetiap inkremen, hal-hal yang harus ditentukan: Pemodelan: Tugas dan pekerjaan yang dilakukan pada tahap pemodelan untuk setiap inkremen Konstruksi: Tugas dan pekerjaan yang diperlukan untuk menulis kode program dan pengujiannya untuk setiap inkremen Penyerahan: Tugas dan pekerjaan yang dilakukan untuk melepas produk aplikasi untuk dievaluasi oleh penggguna yang akan memberikan umpan balik berdasarkan hasil evaluasi untuk setiap inkremen Produk kerja: berupa jadwal pelaksanaan dan deskripsi tugas dan pekerjaan
Pemodelan Meliputi pembuatan berbagai model yang membantu pengembang dan kustomer untuk memahami lebih baik persyaratan kebutuhan aplikasi dan rancangan yang memenuhi persyaratan kebutuhan tersebut. Pemodelan terdiri dari dua kegiatan: analisa dan perancangan. Bertujuan untuk membangun model-model analisis dan rancangan yang lincah (agile) yang mendefinisikan persyaratan sekaligus menggambarkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Produk kerja: model analisis dan rancangan
Konstruksi Kombinasi dari pembuatan kode program dan pengujian yang diperlukan untuk mengetahui kesalahan dalam kode program. Tahap konstruksi terdiri dari kegiatan pembuatan kode program (koding) dan pengujian. Pada tahap ini alat dan teknologi web digunakan untuk membangun aplikasi yang telah dimodelkan. Setelah inkremen aplikasi dibangun, serangkaian tes cepat dilakukan untuk memastikan kesalahan dalam desain (misalnya, kesalahan dalam konten, arsitektur, antarmuka, dan navigasi) terungkap. Pengujian tambahan dilakukan untuk menguji karakteristik lain aplikasi e-bisnis.
Penyerahan Merupakan tahap untuk menunjukkan sebuah inkremen aplikasi ke kustomer untuk dievaluasi dan memperoleh umpan balik yang akan dipakai sebagai dasar perbaikan inkremen selanjutnya. Tahap ini terdiri dari tahap penyerahan dan evaluasi.
Tugas Lakukan analisis terhadap suatu aplikasi e-bisnis (cari di internet) untuk mengetahui berbagai fungsi dan kontennya (minimal 3). Hasil analisis disusun dalam suatu daftar fungsi dan konten. Hasilnya dipresentasikan pada pertemuan praktek.