RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Oleh Dr. Nugroho Susanto, SKM, M.Kes
Pembahasan Riwayat Alamiah Penyakit Menular: Konsep Penyakit Menular Pendekatan Penyakit Menular Riwayat Alamiah Penyakit Tidak Menular Konsep Penyakit Tidak Menular Pendekatan Penyakit Tidak Menular 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Pengantar Konsep perjalanan alamiah sebuah penyakit terdiri dari beberapa fase/tahapan dalam perjalan terjadinya suatu penyakit. Beberapa fase perjalanan alamiah penyakit antara lain fase rentan, fase subklinis, fase klinis dan fase terminal. Keadaan yang penting untuk dipahami adalah antara satu penyakit dan penyakit lainnya mempunyai perjalanan alamiah dan tahapan pencegahan penyakit yang tidak sama baik dari sisi waktu maupun tahapan. 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Riwayat Alamiah penyakit menurut Schoenbach (2001) 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Riwayat Alamiah Penyakit Menular Penting Mempelajari alamiah setiap penyakit. Setiap penyakit memiliki portal of entry dan portal of exit beragam. Setiap Penyakit memiliki tahapan yang berbeda-beda dari sisi waktu dan mekanisme. Setiap Penyakit memiliki masa inkubasi yang berragam. 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Masa Inkubasi Penyakit menular 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Konsep Perkembagan Penyakit Menular Agen Penyakit Tempat Berkembang Biak (host) Lingkungan Untuk berkembang biak (environment). Konsep yang sesuai untuk menjelaskan penyakit khususnya penyakit menular dengan agen yang jelas 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Contoh Konsep Segitiga Epidemiologi 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Interaksi Penyebab dengan Pejamu Infektivitas Infektivtas adalah kemampuan unsur penyebab atau agent untuk masuk dan berkembang biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu. Patogenesis Patogenesis adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan gejala klinis yang jelas Virulensi Virulensi adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang berat terhadap seluruh penderita dengan gejala klinis jelas. Imunogenisitas Imunogenisitas adalah suatu kemampuan menghasilkan kekebalan atau imunitas 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Rantai Penularan Healthy carrier (inapparent), “Mereka yang dalam sejarahnya tidak pernah menampakkan menderita penyakit tersebut secara klinis akan tetapi mengandung unsur penyebab yang dapat menular kepada orang lain”. Incubatory carrier (masa tunas), “Mereka yang masih dalam masa tunas tetapi telah mempunyai potensi untuk menularkan penyakit”. Convalescent carrier (baru sembuh klinis), “Mereka yang baru sembuh dari penyakit menular tertentu tetapi masih merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk masa tertentu”. Chronis carrier (menahun), “Merupakan sumber penularan yang cukup lama”. Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta 12/3/2018
12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Fase Perjalanan Alamiah Penyakit fase rentan, fase subklinis, fase klinis dan fase terminal. Pada fase rentan mulai diperkenalkan faktor risiko. Fase subklinis dimulainya proses patologis, Fase klinis dimulainya terdeteksinya secara klinis dan fase terminal, akibat penyakit mulai terlihat. 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Fase Pencegahan penyakit Pencegahan primer Pencegahan Primer menekankan pada fase rentan ke fase sub klinis Pencegahan skunder Fase pencegahan menekankan pada aspek fase subklinis dan fase klinis dan pencegahan tersier. Fase pencegahan menekankan pada fase klinis dan fase terminal 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Penyakit Tidak Menular 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Levental issues Identity : The meaning of the label applied to the illness. Timeline: The expected duration of the disorder. Consequences: What is the expectation of the outcome? Is it permanent disability? Death? Do they see themselves overcoming the illness? Being cured? Living with it the best they can? Cause: Some patients see the cause of illness in the microbes and have no context of host vulnerability. Control: The key question is “Are there treatments that work?” 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Hill (1897-1991) membuat kriteria untuk kausalitas Kekuatan asosiasi--- menilai kekuatan hubungan paparan dengan penyakit adalah OR dan RR. Konsistensi. Konsistensi memberikan gambaran bahwa hasil dari berbagai penelitian yang dilakukan didapatkan hasil yang sama. Spesifitas. Faktor kausal menghasilkan hanya sebuah penyakit dan bahwa penyakit itu dihasilkan dari hanya sebuah kausal tunggal. 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
Lanjutan Hill Hubungan Temporal. Dipastikan bahwa paparan terhadap faktor berlangsung sebelum terjadinya penyakit. Efek dosis Respon. semakin tinggi individu terpapar maka potensi semakin tinggi orang akan terkena akibat dari paparan tersebut. Biologic Plausability. Hasil study sesuai dengan kerangka biology. Koherensi. Hasil sebuah kausalitas sejalan dengan riwayat alamiah penyakit biologi, dan epidemiologi penyakit Bukti Eksperimen. Adanya bukti-bukti empiris yang dapat meyakinkan bahwa hubungan tersebut bersifat kausalitas. Analogi. Hubungan kausalitas sifatnya analogi sesuai dengan logika yang sesuai. 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta
TERIMA KASIH 12/3/2018 Dr.Nugroho Susanto, M.Kes-- Riwayat Alamiah Penyakit--D3 Kebidanan Respati Yogyakarta