ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MATHEMATICS INDUCTION AND BINOM THEOREM
Advertisements

Matematika Dasar Oleh Ir. Dra. Wartini, M.Pd.
Hasil Kali Langsung.
TURUNAN FUNGSI ALJABAR
IDEAL & RING KUOSEN.
Induksi Matematis Mohammad Fal Sadikin.
7. INDUKSI MATEMATIKA.
Pertemuan ke 9.
GRUP SIKLIK.
Oleh: Mardiyana Jurusan Pendidikan Matematika
PERTEMUAN II SISTIM AKSIOMA 1. Istilah tak terdefinisi
Outline Definisi Prinsip Induksi Sederhana
Ruang Vektor: Pendekatan formal Edi Cahyono Jurusan Matematika FMIPA Universitas Haluoleo Kendari..::.. Indonesia.
BAB IV INDUKSI MATEMATIKA
TEAM TEACHING MATEMATIKA DISKRIT
Bilangan Real Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional Himpunan.
Definisi Induksi matematika adalah :
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
Induksi Matematika.
Induksi Matematika Nelly Indriani Widiastuti Teknik Informatika UNIKOM.
INDUKSI MATEMATIKA.
Peranan Sains dan Teknologi untuk Menatap Masa Depan yang Lebih Baik
Hasil Kali Langsung.
Pertemuan ke 9.
BILANGAN – BILANGAN REAL
Definisi Induksi matematika adalah :
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
Oleh: Rina Agustina Pendidikan Matematika
BAB 4 INDUKSI MATEMATIKA.
Induksi Matematika.
BAB 5 Induksi Matematika
Induksi Matematika Sesi
induksi matematika Oleh: Sri Supatmi,S.Kom
MATEMATIKA DASAR 1A Ismail Muchsin, ST, MT
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Oleh: Rina Agustina Pendidikan Matematika
IV. FUNGSI KONTINU Definisi Diberikan himpunan dan , fungsi
BARISAN BILANGAN KOMPLEKS
Analisis real Nilai Mutlak Supremum dan Infimum Tugas kelompok 3
Induksi Matematik  .
QUANTIFIER (KUANTOR) dan Induksi matematika
Pertemuan ke 9.
Induksi Matematika.
Assalamu’alaikum wr. wb Memahami penyederhanaan bentuk aljabar
ASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB
RUANG VEKTOR REAL Kania Evita Dewi.
Berapakah jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama?
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
ASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb
Oleh : Husni Thamrin NIM : A2C014004
ANALISIS REAL I RINA AGUSTINA, M. Pd..
Induksi Matematika Sesi
ANALISIS REAL I RINA AGUSTINA, M. Pd..
ASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb
ASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB
Pertemuan ke 9.
C. Nilai Mutlak Definisi 2.C.1
ANALISIS REAL I RINA AGUSTINA, M. Pd..
GRUP SIKLIK.
TEOREMA Jika a, b ∈
SIFAT KELENGKAPAN dan ARCHIMIDES OLEH: RINA AGUSTINA, M. Pd.
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Hello Assalamu’alaikum Wr wb.
BAB 5 Induksi Matematika
Quantifier (Kuantor) dan Induksi matematika
BILANGAN REAL Bariudin Talib. Pada sistem bilangan bulat yang dilengkapi operasi tambah (+) dan operasi kali (. atau ×) akan membentuk suatu ring (gelanggang)
QUANTIFIER (KUANTOR) dan Induksi matematika
Transcript presentasi:

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

SIFAT-SIFAT URUTAN DARI 𝑹 PERTEMUAN KE-3 SIFAT-SIFAT URUTAN DARI 𝑹 OLEH: RINA AGUSTINA, M. Pd.

TEOREMA 2.2.1 Sifat-Sifat Urutan dari 𝕽 Terdapat himpunan bagian tak kosong P dari ℜ yang disebut himpunan bilangan real positif, yang memenuhi sifat-sifat berikut: (a) Jika 𝑎,𝑏∈𝑃, maka 𝑎+𝑏 ∈𝑃 (b) Jika 𝑎,𝑏∈𝑃, maka 𝑎.𝑏 ∈𝑃 (c) Jika 𝑎∈ℜ, maka tepat saru dari di bawah ini akan dipenuhi: 𝑎∈𝑃 𝑎=0 −𝑎∈ P sifat (c) disebut Sifat Trichotomy.

DEFINISI 2.2.2 (i) Jika 𝑎∈𝑃, dikatakan 𝑎 bilangan real positif dan ditulis 𝑎 > 0. (ii) Jika 𝑎∈𝑃∪ 0 , dikatakan 𝑎 bilangan non negatif dan ditulis 𝑎≥ 0. (iii) Jika −𝑎∈𝑃, dikatakan 𝑎 bilangan real negatif dan ditulis 𝑎 < 0. (iv) Jika −𝑎∈𝑃∪ 0 , dikatakan 𝑎 bilangan non positif dan ditulis 𝑎≤ 0.

DEFINISI 2.2.3 Misalkan 𝑎,𝑏 ∈𝑅. (a) Jika 𝑎−𝑏 ∈𝑃, maka ditulis 𝑎>𝑏 atau 𝑏<𝑎 (b) Jika 𝑎−𝑏 ∈𝑃∪ 0 , maka ditulis 𝑎≥𝑏 atau 𝑏≤𝑎 Selanjutnya notasi 𝑎<𝑏<𝑐 mempunyai arti 𝑎<𝑏 dan 𝑏<𝑐. Dengan cara yang sama, jika 𝑎≤𝑏 dan 𝑏≤𝑐, maka ditulis 𝑎≤𝑏≤𝑐

TEOREMA 2.2.4 Misalkan 𝑎,𝑏∈𝑅. (a) Jika 𝑎>𝑏 dan 𝑏>𝑐, maka ditulis 𝑎>𝑐 (b) Dipenuhi tepat satu dari: 𝑎>𝑏, 𝑎=𝑏, 𝑎<𝑏 (c) Jika 𝑎≥𝑏 dan 𝑎≤𝑏, maka 𝑎=𝑏 Bukti: Jika 𝑎>𝑏 berarti 𝑎−𝑏∈𝑃, 𝑑𝑎𝑛 𝑏>𝑐 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑏−𝑐∈𝑃, sehingga dengan aksioma: Jika 𝑎,𝑏∈𝑃, maka 𝑎+𝑏 ∈𝑃, diperoleh: (𝑎−𝑏)+(𝑏−𝑐)=𝑎−𝑐∈𝑃. Jadi 𝒂>𝒄

(b) Dipenuhi tepat satu dari: 𝑎>𝑏, 𝑎=𝑏, 𝑎<𝑏 Dengan sifat Trichotomy, dipenuhi tepat satu dari: 𝑎−𝑏∈𝑃 𝑎−𝑏=0 − 𝑎−𝑏 =𝑏−𝑎∈ P 𝑎>𝑏 𝑎=𝑏 𝑎<𝑏 (c) Jika 𝑎≥𝑏 dan 𝑎≤𝑏, maka 𝑎=𝑏 Andaikan 𝑎≠𝑏, maka 𝑎−𝑏 ≠ 0, sehingga dari (b) diperoleh 𝑎−𝑏∈𝑃 atau 𝑏−𝑎∈ P. Dengan kata lain, 𝑎>𝑏 atau 𝑏>𝑎. Hal ini kontradiksi dengan hipotesis 𝑎≥𝑏 dan 𝑎≤𝑏. Maka pengandaian salah. haruslah 𝑎=𝑏

TEOREMA 2.2.5 (a) Jika 𝑎∈R, dan 𝑎≠0, maka 𝑎 2 >0 (b) 1 >0 (c) Jika n∈𝑁, maka 𝑛>0 Bukti: (a) Dengan sifat Trichotomy, jika 𝑎≠0 maka 𝑎∈P atau −𝑎∈P. Jika 𝑎∈P , maka dengan aksioma 𝑎.𝑏∈P, diperoleh 𝑎 2 = 𝑎.𝑎∈P Dengan cara yang sama, jika −𝑎∈P, maka (−𝑎)(−𝑎) ∈P, Maka (−𝑎)(−𝑎) =(-1) 𝑎.(-1)𝑎 = (-1).(-1). 𝑎 2 = 𝑎 2 ∈P Sehingga disimpulkan: jika 𝑎≠0, maka 𝑎 2 >0

(b) 1 >0 Karena 1=1 2 dan 𝑎 2 >0, maka 1>0 (c) Jika n∈𝑁, maka 𝑛>0 KERJAKAN !

(c) Jika n∈𝑁, maka 𝑛>0 Dibuktikan dengan induksi matematika : (i) untuk n = 1, benar 1 > 0 (ii) untuk n = k, maka k > 0. Akan dibuktikan untuk n = k + 1 karena 1∈𝑃 dan k∈𝑃, maka k+1∈𝑃 sehingga dengan aksioma: a+𝑏∈𝑃, maka terbukti bahwa k + 1 > 0 dari (i) dan (ii) terbukti bahwa: 𝑛>0

TEOREMA 2.2.6 Misalkan 𝑎,𝑏,𝑐, dan 𝑑∈R (a) Jika 𝑎>𝑏, maka 𝑎+c>𝑏+𝑐 (b) Jika 𝑎>𝑏 dan 𝑐>𝑑, maka 𝑎+c>𝑏+𝑑 (c) Jika 𝑎>𝑏 dan 𝑐>0, maka 𝑐𝑎>𝑐𝑏 Jika 𝑎>𝑏 dan 𝑐<0, maka 𝑐𝑎<𝑐𝑏 (d) Jika 𝑎>0, maka 1 𝑎 >0 Jika 𝑎<0, maka 1 𝑎 <0

Bukti: (a) Jika 𝑎>𝑏, maka 𝑎+c>𝑏+𝑐 Jika 𝑎>𝑏, berarti 𝑎−𝑏∈𝑃, sehingga (a + c) – (b + c) = 𝑎−𝑏∈𝑃. Jadi (a + c) > (b + c) (b) Jika 𝑎>𝑏 dan 𝑐>𝑑, maka 𝑎+c>𝑏+𝑑 𝑎>𝑏 dan 𝑐>𝑑 berarti 𝑎−𝑏∈𝑃 dan c−𝑑∈𝑃, sehingga dengan sifat: Jika 𝑎,𝑏∈𝑃 maka 𝑎+𝑏∈𝑃 , diperoleh: (a + c) – (b + d) = (a – b) + (c – d) ∈𝑃 Jadi 𝑎+c>𝑏+𝑑

(c) Jika 𝑎>𝑏 dan 𝑐>0, maka 𝑐𝑎>𝑐𝑏 Jika 𝑎>𝑏 dan 𝑐<0, maka 𝑐𝑎<𝑐𝑏 KERJAKAN ! Jika 𝑎>𝑏 dan 𝑐>0, berarti 𝑎−𝑏∈𝑃 dan c∈𝑃, sehingga dengan sifat: Jika 𝑎,𝑏∈𝑃 maka 𝑎.𝑏∈𝑃 , diperoleh: 𝑐𝑎−𝑐𝑏=c . a−b ∈𝑃. jadi 𝑐𝑎>𝑐𝑏 Jika 𝑐<0, berarti −c∈𝑃, sehingga 𝑐𝑏−𝑐a=(−c) . a−b ∈𝑃. Jadi 𝑐𝑎<𝑐𝑏

Contoh : Jika 𝑎,𝑏∈𝑅, buktikan 𝑎 2 + 𝑏 2 =0↔𝑎=𝑏=0 Bukti ! (i) 𝑎 2 + 𝑏 2 =0→𝑎=𝑏=0 Andaikan 𝑎≠0 dan 𝑏≠0, maka 𝑎 2 = 𝑎.𝑎>0 dan 𝑏 2 = 𝑏.𝑏>0 Sehingga 𝑎 2 + 𝑏 2 >0. Kontradiksi dengan 𝑎 2 + 𝑏 2 =0. maka haruslah 𝑎=0 dan 𝑏=0

(ii) 𝑎=𝑏=0→ 𝑎 2 + 𝑏 2 =0 𝑎=0, maka 𝑎 2 = 𝑎. 𝑎 = 0 (ii) 𝑎=𝑏=0→ 𝑎 2 + 𝑏 2 =0 𝑎=0, maka 𝑎 2 = 𝑎.𝑎 = 0 . 0 = 0 𝑏=0, maka 𝑏 2 = 𝑏.𝑏 = 0 . 0 = 0 Sehingga 𝑎 2 + 𝑏 2 =0 Dari (i) dan (ii) terbukti bahwa: Jika 𝑎,𝑏∈𝑅, buktikan 𝑎 2 + 𝑏 2 =0↔𝑎=𝑏=0

KERJAKAN ! Jika 0<𝑐<1, tunjukkan 0< 𝑐 2 <𝑐<1 Bukti: 0<𝑐, berarti c>0 dan diketahui c<1. maka: 0<𝑐<1 0.c<𝑐.𝑐<1.𝑐 0< 𝑐 2 <𝑐 Dan telah diketahui bahwa: 0<𝑐<1 Maka disimpulkan bahwa : 0< 𝑐 2 <𝑐<1

TUGAS MANDIRI! 1. Teorema 2.2.6 bagian d ! 2. Buktikan: jika 0<𝑎<𝑏, maka 𝑎< 𝑎𝑏 <𝑏 𝑑𝑎𝑛 0< 1 𝑏 < 1 𝑎

TERIMA KASIH WASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB