PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Nama Kelompok : 1.) Bangkit Wirawan ) Surya Baihaqi ) Anwar Khoirul Anas ) Andika Anjas P ) David Yulianto
Apa itu Pembangkit Listrik? Pembangkit Listrik adalah sebuah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTS, PLTG, dan lain-lain. Apa itu PLTU ? Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO (Mrine Fuel Oil) untuk start up awal. Salah satu PLTU terbesar adalah PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
KOMPONEN PLTU 1.Tower pendingin 2.Pompa air pendingin 3.Jalur transmisi 3 fasa 4.Trafo 3 fasa 5.Generator 3 fasa 6.Turbin bertekanan rendah 7.Pompa umpan boiler 8.Kondensator 9.Turbin bertekanan menengah 10.Katup uap 11.Turbin bertekanan tinggi 12.Deaerator 13.Pemanas umpan 14.Conveyor batubara 15.Penampung batubara 16.Pemecah batubara 17.Tabung boiler 18.Penambpung abu batubara 19. Pemanas 20. Kipas pemaksa 21. Pemanas 22. Pembakaran udara 23. Economizer 24. Udara Pemanas 25. Precipitator 26. Kipas angin induksi 27. Cerobong
KOMPONEN UTAMA PLTU 1.BOILER Boiler berfungsi untuk mengubah air (feedwater) menjadi uap panas lanjut (superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin. 2.TURBIN UAP Berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros generator sehimgga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar. 3.KONDENSOR Berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin. 4.GENERATOR Berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi listrik.
KOMPONEN PENUNJANG PADA PLTU 1.Desalination Plant (Unit Desal), berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh water) dengan metode penyulingan. 2.Resverse Osmosis (RO), berfungsi untuk menyaring garam-garam yang terkandung pada air laut, bahannya berupa membran semi permeable, sehingga dapat dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant. 3.Demineralizer Plant (Unit Dermin), berfungsi menghilangkan kadar mineral (ION) yang terkandung dalam air tawar. Air harus bebas dari mineral, karena jika air masih memiliki kandungan mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air melewati jalur pipa di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada peralatan PLTU. 4.Chlorination Plant (Unit Chlorin), berfungsi menghasilkan NaOCl untuk memabukkan/melemahkan/mematikan sementara mikro organisme laut pada araea water intake. 5.Auxiliary Boiler (Boiler Bantu), merupakan boiler berbahan bakar minyak (Fuel Oil), berfungsi menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler utama start up maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam).
1.Hidrogen Plant (Unit Hidrogen), pada sistem penunjang PLTU digunakan hidrogen (H2) sebagai pendingin Generator. 2.Coal handling (Unit Pelayanan Batubara), berfungsi melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke coalyard sampai penyaluran ke coal bunker. 3.Ash Handling (Unit Pelayanan Abu), berfungsi melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash) maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipiator hopper dan SDCC (Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke tempat penampungan abu (ash valley/ash yard). Tiap komponen utama dan peralatan penunjang dilengkapi dengan sistem dan alat bantu yang mendukung kerja. Gangguan (malfunction) dari salah satu bagian utama menyebabkan terganggunya seluruh sistem PLTU.
PROSES KONSERVASI ENERGI PADA PLTU Proses konversi energi PLTU berlansung melalui 3 tahapan : 1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi. 2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. 3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
PRINSIP KERJA PLTU
PROSES KONVERSI ENERGI PADA PLTU
PLTU MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA UAP YANG BERSIRKULASI SECARA TERTUTUP (MENGGUNAKAN FLUIDA YANG SAMA SECARA BERULANG – ULANG). URUTAN SIRKULASINYA SECARA SINGKAT ADALAH SEBEAI BERIKUT : 1. Air diisikan ke boiler hingga terisi penuh seluruh luas permukaan pemindah panas. Didalam boiler air dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap. 2. Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghsilkan gaya mekanik berupa putaran. 3. Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan energi listrik. Sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi lkstrik dari terinal output generator. 4. Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didininkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air (air kondensat). Air kondenat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.
SEKEMA PLTU
(1-2) – Air dari kondenser dipompakan ditekan ke dalam boiler (2-3) – Air menerima energi panas di dalam boiler. berubah menjadi uap panas (3-4) – Uap memutar turbin yang seporos dengan generator. Merubah energ listrik dibangkitkan oleh genertor (4-1) – Uap melepaskan energi panas di kondenser, kembali menjadi air
KEUNGGULAN PLTU 1.Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar ( padat cair dan gas). 2.Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi 3.Dapat dioprasikan dengan berbagai mode pembebanan 4.Kontinyuitas oprasinya tinggi 5.Usia pakai (life time) relatif lama 6.Efisiensi tinggi dengan menggunakan waste heat utilization 7.Hasil pembangkitan steam dapat digunakan untuk proses produksi 8.Biaya bahan bakar lebih murah 9.Biaya pemeliharaan lebih murah
KERUGIAN PLTU 1. Sangat tergantung pada bahan bakar 2. Tidak dapat dioprasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar 3. Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak 4. Investasi awal mahal 5. Menghasilkan polusi udara 6. Membutuhkan penanganan air umpan yang akan masuk kedalam boiler 7. Menghsilkan limbah batu bara yang memerlukan penanganan kusus 8. Membutuhkan aera yan lebih luas 9. Start up membutuhkan waktu yang relatf lama
SEKIAN & TERIMAKASIH